Masih Aneh dan Mungkin Tetap Aneh
---'Ada apa dengan Zahra..?'
Begitulah Azka, dirinya pun bingung ketika Ipung bersikap seperti itu.
...
Lambat laun Azka mengerti akan sikap Ipung yang demikian. Namun belum tahu betul apa yang sebenarnya terjadi.
Selama 3 bulan lamanya akhirnya Azka bisa sembuh atas sakitnya, selama itu hampir setiap hari ia hanya berbaring sambil membaca Al Quran, buku-buku, atau yang lainnya. Ditemani oleh pahlawan hidupnya, ya ibunya, seorang yang tulus mencintai anaknya sepanjang hidupnya.
Sesekali Azka teringat sanak keluarganya, teman, dan tak lupa Zahra. Ia selalu berdoa kepada Tuhannya agar bisa dipertemukan kembali dengan mereka.
Hari-hari pun berlalu, sampai saat ini Azka belum bertemu dengan Zahra.
'Zahra, ada apa sebenarnya?' Azka seperti kehilangan sosok seseorang yang bisa membuat dia senang setelah keluarga dan teman-temannya.
...»»»...
Hingga pada suatu hari, tak sengaja Zahra melihat Azka dan Ipung berada di lorong kelas hendak menuju kantor guru. Sesegera mungkin Zahra beranjak pergi meninggalkan tempat duduk di pinggir lapangan yang agak terbuka itu sambil mengajak seseorang untuk mengikutinya.
'Astagfirullah, ada ka Azka... aku harus pergi'
"Kita pindah aja yuk ka, ngga enak kalo ngobrolnya disini.." ia mendahului orang yang diajaknya itu sambil menunjukkan tempat yang dituju.
Orang yang Zahra ajak untuk berpindah tempat bingung bukan kepalang. Ia keheranan melihat tingkah Zahra yang tiba-tiba berubah ekspresi dan mengajaknya pindah. Pinggir lapangan tepatnya di bawah pohon mangga adalah tempat yang dipakai mereka untuk berbincang-bincang sehingga tidak terlalu terlihat jelas dari kejauhan. Tak biasanya Zahra bersikap seperti itu,
'ah biarkan' dia berpikir seperti itu untuk mengurangi rasa anehnya.
Dari kejauhan Ipung melihat Zahra berlari kecil diikuti seseorang, ia segera mengalihkan pandangannya agar tak diketahui Azka.
"Az, kita lewat kantin dulu yu! Saya jadi pengen makan kieu (gini)..."
Azka terkekeh mendengar Ipung berbicara seperti itu, ia yang tadinya mengajak Azka bareng untuk sesegera mungkin ke ruang guru karena dipanggil guru kesenian, malah mampir ke kantin terlebih dahulu.
"Aih..??? Hahaha... Pung! Maneh kesambet?... Tadi ngajak buru-buru, sekarang malah ngajak makan ke kantin... Aduuh Puung Ipuung.. 😅😄"
Sesekali Ipung menoleh memperhatikan langkah Zahra.
"Ah, hayu ah. Saya mah udah laper nih"
Azka teringat dengan sesuatu...
"Astaghfirullah, Pung. Saya teh lupa ngga bawa buku tugasnya. Saya ka kelas dulu nyah?"
"Aaiiihhh... Azka Azka, lengotan pisan (sangat pelupa) maneh teh.. yaudah sok!"
Azka berbalik arah, setengah berlari kemudian. Ia menoleh,
'Zahra??... bukannya itu Zahra?.. ah mungkin itu hanya perasaanku saja.'
'tapi, dia sama siapa tadi?..'
.....
______________________________________________
Hehe... gantung nih, sabar ya. Nanti saya lanjutkan lagi, Jan lupa vote n coment ya.
Wilujeng wengi,
Mohamad Zamzami
KAMU SEDANG MEMBACA
BERPISAH
RandomPeringkat 9 #pisah 16 Oktober 2018 Peringkat 7#bapak 16 Oktober 2018 "Ada makna di setiap langkah" Sebuah pertemuan tak diduga, juga perpisahan yang bermakna. 'Meninggalkan bukan berarti melupakan, tapi kita harus tetap menjaga dengan mendoakan' »...