Three

30 5 7
                                        

Hehehe. Maaf aku baru up sekarang malem-malem pula. Hahaha. I'm So sorry. Habis pikiran aku lagi buntu dan dipadukan sama males jadi ya gitu deh, mau ngetik belum dapet feel nya. Tapi sekarang udah. Eh tapi, gatau bagus apa enggak hahaha😂
Banyakan cincong nih ah aku, langsung aja. Lumayan panjang 1200an kata, mayan lah ya😅
Typo mention aja ya, aku suka typo soalnya.



Seorang wanita dengan kamera ditangannya memasuki apartemen Sara saat sang pemilik tengah tertidur lelap dengan mukena yang masih dia pakai usai sholat shubuh tadi. Ya, salah satu kebiasaan Sara jika cuti kerja ditambah lagi hatinya tidak dalam keadaan baik-baik saja sekarang.

“jadi sekarang aku lagi di apartemennya Sara. Aku mau ngerjain dia. Hahaha.” Tertawa sejenak, kemudian “aku yakin bocah satu itu lagi tidur. Gara-gara putus dari kadal afrika satu itu tuh Sara jadi kek mayat hidup gini. Keluar jarang. Tiap diajak hang out bilangnya sibuk. Sibuk apa? sibuk ngelap ingus iya. Lagian nangisin cowo model begitu faedahnya apa sih? Aku cerewet banget yak? Hahaha. Okedeh, kalo gitu ikutin aku terus ya guys.” Celoteh seorang wanita yang tak lain tak bukan adalah Catalina. Yes, Catalina adalah seorang vlogger yang ya— bisa dibilang lumayan terkenal. Padahal isi dari vidio yang ada di vloggernya selama ini ga jauh-jauh amat dari kehidupan sosialita si istri konglomerat pemilik beberapa Hotel ternama di belahan Indonesia.

Dia berjalan pelan menyusuri apartemen Sara, kemudian membuka salah satu pintu kamar yang biasanya di tempati Sara.

“Assalamu’alaikum! Nah iya kan? Mayat idup satu ini tidur. Dih masih pake mukena lagi. Sara! Woii bangun. Anak perawan jam segini masih molor.” Teriak Catalina seraya menghadapkan kameranya pada Sara.

c’mon Lina, ini masih jam 6 pagi.” Rengek sara, tangannya mengapai-gapai berusaha menjauhkan kamera yang menyorotnya.

“gabisa! Mau sampai kapan kamu kaya gini terus? Cari kegiatan yang berfaedah dikit gitu kek.”

Sara bangun dengan wajah khas orang bangun tidur “njeh ndoro niki kulo tangi.” Ocehnya tak terima. Hampir saja tangannya membuka mukena yang dia pakai lalu “eh matiin dulu kameranya aku mau copot mukena.”

Klik.

Catalina mempause vidionya, dia sudah mengerti. Sahabatnya yang satu ini bukan tipe wanita yang suka mengumbar auratnya di depan umum. kemudian meletakkan kameranya ke nakas sebelah tempat tidur Sara. Matanya sekarang asyik memperhatikan perawan tua— eh becanda. Maksudnya perawan cantik yang tengah melepas mukenanya.

“anak lu mana?” tanya Sara. Tangannya menggantung mukena kedalam lemari.

“ada di rumah sama bapaknya.” Jawab Catalina sekenanya. Dan lihat, sekarang malah dia yang tidur diatas tempat tidur Sara.

Sara keluar mengambil air putih dari dalam kulkas, salah satu kebiasaannya saat bangun tidur. Minum air putih, menuangkannya dalam gelas lalu duduk berjongkok untuk meminum isinya. Fyi minum gak boleh sambil berdiri. Kemudian dia kembali berjalan menuju kamarnya.

“Kamu ibu macam apaan sih na? Anak ditinggal-tinggal mulu.” Seru Sara begitu sampai di pintu lalu duduk di sofa dekat jendela kamarnya.

“tadi aku udah janjian kok sama Rian, nanti dia anterin alfa kesini.”

“ohh, kirain.”

Catalina membalikkan tubuhnya yang semula tengkurap “Ya kali, emak merek apaan aku? Lagian bisa di goreng sama mama aku kalo sampe berani nelantarin cucu kesayangan keluarga Ardiyanto.”

Sara tertawa manis.

Ting Tong

Seseorang menekan bel apartemen Sara.

Rongsokan BerkelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang