"Sebenarnya aku membohongimu tentang pilihan itu." Setelah rasa sakitmu mereda Guanlin membuka suara, membuatmu mengernyit bingung.
"Maksudmu?" Tanyamu dengan tidak mengerti.
"Manusia yang mengetahui keberadaan kami tidak hanya akan di bawa masuk kedalam bangsa vampire, tapi juga akan di jadikan sebagai vampire, dan kalau mereka tidak mau, mereka akan dibunuh." Kau terdiam, semuanya begitu sulit untuk kau percaya hingga jawaban bodohmu membuat Guanlin tidak habis pikir.
"Aku mau!"
"Aku bisa jadi vampire vegetarian." Guanlin menghembuskan nafasnya lalu mengelus perut besarmu dengan lembut.
"Menjadi vampire tidak semudah itu, kau harus bisa berbaur dengan manusia, darah yang kadang ada dimana-mana membuatmu harus menahan diri, dan vampire hidup abadi, itu adalah fakta yang paling kami benci, hidup abadi, berpindah kesana kemari, hidup berburu, mencari kesenangan sesaat kemudian terus seperti itu, kau pikir menyenangkan?"
"Iya!"
"Bodoh."
"Tapi aku mau jadi vampire."
"Tidak, kau tidak akan."
"Guanlin kumohon, aku ingin hidup abadi bersamamu." Guanlin menatapmu dengan sorot matanya yang tajam.
"Aku ingin mati tapi kau ingin hidup abadi?" Kau hanya diam saat mendengar pertanyaan pria itu, apa semengerikan itu menjadi vampire? Hingga Guanlin kembali melanjutkan perkataannya.
"Setelah anak ini lahir aku akan mengirimu ke dimensi waktu, kau akan melupakan segalanya dan kau hanya akan merasa bahwa ini semua hanyalah mimpi." Terdapat sorot tidak rela dari mata pria itu saat mengatakannya namun dia harus melakukannya karena itu yang terbaik untukmu dan untuk bayimu juga, karea saat disidang nanti bayi kalian bisa diasingkan dan diadopsi oleh vampire kalangan bawah dan membuatnya menjadi vampire jahat, Guanlin tidak mau itu terjadi, karena walau bagaimanapun vampire yang lahir dari rahim manusia adalah kesalahan, vampire yang lahir dari rahim manusia akan memiliki darah hitam yang membuat mereka menjadi jahat jika tidak di kendalikan dengan baik, itulah kenapa Guanlin memutuskan untuk mengalahkan rasanya walaupun dia merutuki semua ini, semua yang dia lakukan tapi Guanlin tau itu tidak akan merubah kecerobohannya.
"Tidak Guanlin! Kumohon! Aku ingin hidup abadi sama sepertimu." Airmata menetes dipipimu, kau tidak mengerti kenapa perasaanmu bisa sesakit ini, rasanya baru kemarin kalian bersama tapi kau seperti sudah begitu mencintainya.
"Maafkan aku tapi kau tidak bisa."
"Guanlin kumohon."
"Maafkan aku." Lirih Guanlin kemudian memegangi perutmu, dan setelahnya kau berteriak karenan merasakan sesuatu yang sangat menyakitkan.
"Tidak!" Tubuhmu terasa sangat ringan seolah sesuatu telah keluar, kau merasa berputar-putar dan setelah itu kau tidak sadarkan diri.
***
"Tidak!" Kau berteriak dengan lantang setelah kau terbangun dari tidurmu, nafasmu memburu dan air matamu bahkan masih mengalir.
"Hei kau kenapa?" Tanya Jihyo yang cepat-cepat menghampirimu setelah masuk ke ruang kelas, kau tidak langsung menjawab dan melirik ke sekitarmu, beberapa orang terlihat balas melirikmu dengan bingung dan sebagian lebih memilih bodo amat.
"Kau habis dari mana?" Bukannya menjawab kau malah balik bertanya pada Jihyo.
"Kantin, apa kau lupa? Aku mengajakmu tadi dan kau menolak." Ada apa denganku? Kenapa aku merasa telah mengalami banyak kejadian?
"Kau kenapa?" Pertanyaan Jihyo membuyarkan lamunanmu.
"Hah? Aku? Aku hanya bermimpi buruk." Balasmu dengan ragu yang membuat gadis itu terkekeh.
"Sudah kubilang, berhentilah membaca cerita tentang vampire, itu hanya akan membuatmu bermimpi aneh disiang bolong." Ucapnya lalu kembali ke kursinya, kau terdiam, mencoba mencerna segalanya yang kau alami saat ini, apakah benar ini mimpi? Tapi kenapa terasa seperti kau telah berjalan jauh dari hari ini, namun anehnya kau tidak mengingat apa-apa. Lamunanmu lagi-lagi terbuyarkan saat mendengar suara seseorang dari kursi yang ada di belakangmu.
"Apa kau percaya tentang Vampire?" Tiba-tiba saja kau merasa berada dalam dimensi waktu, karena kau seolah merasakan dejavu apalagi saat kau berbalik melihatnya, pria itu menatapmu dengan tatapan tajamnya, menciptakan hawa dingin disekitarmu, apa ini? Kenapa kau merasa bahwa semua ini pernah terjadi?
"Siapa kau?" Bukannya menjawab kau malah bertanya padanya yang membuat pria itu terkekeh kecil.
"Aku? Guanlin, mahasiswa pindahan dari Guangzhou, apa kau tidak memperhatikanku memperkenalkan diri saat didepan? Oh iya kau tertidur sepanjang pelajaran, mungkin itu alasannya." Ucap pria itu yang seolah ada deguman keras dikepalamu, membuatmu pusing karena seolah-olah kau baru bangun dalam keadaan amnesia, hingga perkataan pria bernama Guanlin itu terdengar samar ditelingamu, yang kau ingat hanyalah namanya setelah itu kau tidak sadarkan diri.
Guanlin? Apa aku pernah mengenalnya?
End
Hahaha ini ff ter-nggak-jelas yang pernah ada, sebenarnya ini ff pengen aku bikin panjang tapi karena banyaknya siders jadi sorry not sorry aku sudahi sampai disini, ada sih beberapa yang komen tapi komennya sama sekali gak bikin semangat, "lanjut" duh aku mah juga bisa kali ngomen gituan doang, yaudah lah ya wkwk.
Kesimpulan dari ff ini adalah...
Jangan halu, jangan membayangkan sesuatu yang gak mungkin terjadi. sekian dan terimakasih 💛
![](https://img.wattpad.com/cover/118445619-288-k191061.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Blood | Lai Guanlin ✔
Vampire[Bahasa baku] Lai Guanlin, ketika umurnya 20 tahun, tepatnya sekitar 125 tahun yang lalu ia harus meregang nyawa akibat serangan dari sekawanan Vampire, untungnya keluarga Kang menyelamatkan laki-laki malang itu, namun mereka terpaksa harus menguba...