#9

2K 340 14
                                    

Kau terbangun setelah merasakan sinar matahari masuk dari luar jendela, rasanya kau sedang tidur panjang, matamu melirik ke sekitar ruangan yang tidak asing bagimu, ini kamar dirumah keluarga Kang dan pertanyaanmu adalah kenapa kau bisa berada disini? Kau mencoba untuk bangkit namun sekujur tubuhmu terasa sangat nyeri apalagi dibagian bagian tertentu hingga kau merasakan sepasang lengan memelukmu dengan posesif.

"Good morning." Ucapnya, itu Guanlin, pria itu mengecup bibirmu singkat dan tersenyum manis.

"Maafkan aku hingga membuatmu sekarat." Ucapnya lagi kau menatap pria itu yang sikapnya seolah berubah 180 derajat padamu sejak dia mengambil segalanya, Guanlin masih tersenyum, kau menatapnya dari atas sampai bawah, dia menggunakan piyama putih terang dan membiarkan seluruh kancingnya terbuka, memperlihatkan dadanya yang bidang.

"Untuk apa minta maaf? Aku pikir kau tidak akan mengatakannya."

"Aku tidak sejahat itu." Balasnya lalu mengusap rambutmu lembut.

"Ayah dan ibu Kang memarahiku, jadi sepertinya aku memang harus meminta maaf, jadi maafkan aku, tapi aku tidak berjanji untuk tidak mengulanginya lagi."

"Tetap saja ternyata." Balasmu yang mebuat Guanlin terkekeh.

"Kau pasti lapar, mandilah, setelah itu baru kita makan." Guanlin mengangkatmu tanpa aba-aba membuatmu hampir berteriak karena terkejut.

***

"Maafkan kelakuan Guanlin." Ucap Ibu Kang saat melihat kau yang sedang makan dengan lahap, dia merasa bersalah setiap melihat luka memar yang ada di lehermu, dilengamu dan disetiap bagian tubuhmu yang memperlihatkan memar itu.

"Tidak apa-apa ibu Kang." Balasmu dan sedikit terkejut karena Guanlin yang datang tiba-tiba dan mencium pipimu begitu saja lalu duduk disampingmu.

"Guanlin."

"Baiklah ibu." Sahut Guanlin lalu menggeser kursinya agar sedikit menjauh darimu.

"Karena semua yang telah terjadi, kami tidak ada pilihan selain membiarkanmu tinggal disini." Ucap ayah Kang yang sudah berada dihadapanmu, entah mengapa semua orang begitu senang membuatmu terkejut.

"Kenapa? Aku bisa tinggal dirumahku." Kau bingung dengan situasi ini dan membiarkan sepasang suami istri itu bertatapan sebentar.

"Kau bisa tapi tidak dengan apa yang ada di perutmu." Dan setelah ayah Kang mengatakannya kau tiba-tiba saja merasa mual dan memuntahkan makananmu.

Ada apa ini?

***

Kau benar-benar tidak percaya dengan kenyataan yang terasa seperti mimpi buruk ini, kau hamil anak vampire? Apa ini tidak terdengar konyol? Maksudmu adalah, kenapa secepat ini?

Hingga Guanlin datang dan memelukmu yang berdiam mematung didepan cermin.

"Maafkan aku." Ucapnya lagi kau hanya tersenyum lalu berbalik untuk menghadapnya.

"Kau tidak perlu meminta maaf, ini juga salahku, tapi bayi ini, bayi ini bukan kesalahan." Ucapmu sambil mengelus perutmu yang masih rata, Guanlin tersenyum lalu menciummu dengan lembut kemudian menggendongmu keatas ranjang, menindihmu yang berada dibawahnya kemudian kembali memulai malam panjang kalian.

***

Hari demi hari kau lalui dengan rasa sakit diperutku, sakitnya selalu bertambah setiap detik dan perutmu semakin membesar seolah kau sudah hamil berbulan-bulan, badanmu sangat kurus seolah kau adalah mayat hidup, namun Guanlin dan keluarga Kang selalu bersamamu untuk menenangkan, hingga hari ini adalah puncaknya rasa sakitmu, perutmu sangat besar seperti sedang mengandung 9 bulan.

Suara deguman membuat Guanlin dan ayah ibunya saling berpandangan satu sama lain, mereka memintamu untuk bertahan sejenak.

"Kalian menyembunyikan manusia?" Tiga orang berjubah hitam berjalan memasuki kamar yang kau tiduri, membuat Guanlin, ayah dan ibu Kang melesat menghadap mereka.

"Kalian tau hukum kita?"

"Tidak boleh berhubungan dengan manusia dengan alasan apapun." Ucap Kang Daniel dengan wajah penuh penyesalan, dia memandang Guanlin yang hanya menunduk bersalah.

"Tidak ada pilihan lain Daniel, Guanlin akan disidang kalau gadis itu tidak menentukan pilihannya." Ucap salah seorang pria dengan kulit putih pucatnya.

Dan setelahnya mereka melesat keluar dari kamar itu kemudian membuatmu berteriak kesakitan karena sesuatu dari perutmu seolah berusaha untuk keluar.

***




Kalo yang siders banyak dan yang vote dikit terus komennya cuman "Lanjut" doang next chapter bakal end, dan endnya bakal seenggak menyenangkan itu, thank you.

Black Blood | Lai Guanlin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang