"Right ?"

19.6K 1.1K 297
                                    

Maaf dengan tulisan saya di chap lalu saya tidak memperhatikan kaidah penulisan karena saya menulis memang tidak memperhatikan kaidah. Intinya saya iseng dan tidak peduli pada EYD.

(Ampun, pada ilmu yang saya pernah pelajari)

Saya akan revisi semua tanda baca dan penggunaan kalimat yang sesuai dengan kaidah penulisan pada umumnya. Khususnya pada chapter ini dan selanjutnya.

(Karena kalau saya revisi dari awal banyak banget, dan saya tidak sanggup)

Karena ternyata penulisan yang benar itu diperlukan.

Naruto is Belongs To MK sensei

Warning !
Typo, AU, Wild Imagination, SasufemNaru.
🌻
🌻
🌻
🌻
🌻
🌻
🌻

Happy Reading

Besok adalah hari dimana Sakura akan melahirkan, dan Naruto tidak sabar akan hal itu. Ia ingin segera membuktikan kebenaran yang selama ini membebani pikirannya.

Semenjak kemarin Sasuke bersikap dingin pada Istrinya, dan itu semua membutikan jika Sasuke marah pada Naruto.

"Sasuke-kun, ma'afkan aku, kau marah karena sikap ku pada mu. Ku harap besok semuanya terungkap." Batin Naruto

Di sisi lain.

"Sakura, apa benar jika kau hamil anaknya Sasuke?" Tanya Ayah Sakura.

"Iya, Ayah tenang saja. Ini semua memang perbuatan Sasuke pada ku!"

"Tapi, Sakura apa benar? Sasuke itu kan sudah punya Istri," ujar Ibu Sakura.

"Ck, kalian ini, sudahlah percaya pada ku. Ini memang anaknya Sasuke. Jadi, nanti setelah si Naruto itu tahu kebenarannya pasti Ia akan meminta cerai dengan Sasuke-kun, dan setelah itu aku akan menikah dengan Sasuke-kun."

"Ya, semoga saja itu benar sayang. Tapi, kenapa aku punya firasat buruk soal ini Sakura?" Terang Mebuki Ibu Sakura.

"Haah, sudahlah, itu kan hanya firasat Bu. Jangan terlalu dipikirkan."

"Ya, Sakura benar Mebuki. Kau jangan pedulikan firasat itu! Semuanya pasti baik-baik saja," balas Ayah Sakura.

"Aku tidak sabar untuk besok". Batin Sakura.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

"Nggaaa, Ngaaa, Umm." Ucap si Bayi kecil pada Mamanya.

"Apa, sayang? Kau ingin sesuatu? Hmm,"

Si Bayi malah menunjuk-nunjuk Ayahnya yang sedang membaca gulungan di tengah rumah.

"Kau, ingin ke Ayah?"

"Aaaam, Aaahh,"

"Baiklah, kalau begitu. Ayo, kesana!"

Naruto pun membawa Kyousuke dan memberikannya pada Sasuke.

"Ayiiaaa, Ahhmmm," ujar Kyousuke sambil mengangkat-angkat tangan mungilnya.

Sasuke yang melihat itu pun, langsung mengalihkan perhatiannya pada si Bayi.

"Ah, ada apa Sayang? Kemari sini sama Ayah!" Sasuke pun mengambil Kyousuke dari tangan Naruto. Tanpa berkata apa pun pada Naruto.

Setelah itu Naruto pun pergi dari hadapan Sasuke. Ketika ia berjalan, suara Sasuke menginterupsi langkahnya.

"Besok, jam berapa kau akan berangkat melihat Jalang itu melahirkan?"

POSSESSIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang