kelima

28 4 3
                                    

Selamat membaca! Semoga kalian suka!😂
.
.
.
.

  Mereka langsung pergi ke ruangan guru itu. Mereka menatap satu sama lain. Gwen duduk di antara Putra dan Ramon. Gwen bersandar di bahu kakaknya, dan kakaknya mengelus rambutnya. Pipinya sudah di obati Putra.
.
.
.
.
.
.

   Putra melirik Gwen yang ada di samping nya. Hati Putra terasa sakit melihat Gwen menanggis, dan wajah yang biasanya ceria terlihat murung. Dia ingin menyiksa orang yang berani membuat nya sedih.
.
.
.
*Flashback

  Putra menatap layar hpnya dan layar hpnya terdapat kontak hp Gwen.

To : Gwenayu
By : PUTputra
Gwen! Ini putra! Save yak!

To : PUTputra
By : Gwenayu
Yak! Kenapa baru hubungi aku! Kan aku beri kontakku kemarin!😐

To : Gwenayu
By :PUTputra
Hn. Aku banyak urusan.

To : PUTputra
By : Gwenayu
Halah! Aku yakin kamu enggak ada urusan, tapi kamu sibuk nanggis😂😂

To : Gwenayu
By : PUTputra
Nih cewek berisik banget! Aku memang ada urusan. Bukan nanggis!

To : PUTputra
By : Gwenayu
Ngak usah bohong😂! Aku ini orangnya peka banget. Jadi kamu ngak usah bohong😂
Jadi kamu mau lanjut cerita ngak?😂

To : Gwenayu
By : PUTputra
Hn!

To : PUTputra
By : Gwenayu
Hn? Maksud nya? Halah aku tau pasti mau curhat lagi kan😂. Ok silahkan!

To : Gwenayu
By : PUTputra
Aku males ngetik! Kita ketemu langsung aja!

To : PUTputra
By : Gwenayu
Emmm......gimana yaa? Okeh baiklah! Tapi kamu kerumahku aja ya!😋. Orang tua ku lagi enggak ada. Aku disuruh nemenin my little brother! Yah putput yang unchhh😚

To : Gwenayu
By : PUTputra
Aku ngak tau rumahmu!

To : PUTputra
By : Gwenayu
Daerah *****,Jln.****** Cat rumah hijau, paling timur, cat genteng coklat, kaca transparan, pintu coklat, ada fentilasi nya, ada batubata sebelum cat😂.

To : Gwenayu
By : PUTputra
🔪🔪🔪🔪. Aku serius!!

To : PUTputra
By : Gwenayu
Putput jangan marah dong😂! Gwen kan cuma bercanda 😂. Tapi serius rumah aku disitu. Kalo kamu ngak percaya coba deh😚😚.

To : Gwenayu
By : PUTputra
Hn! OTW!

To : PUTputra
By : Gwenayu
Okehh! Cepetan ya my putput! Bawa martabak manis!😚 Thanks my putput 😚😚
~~read~~
  Putra tersenyum melihat pesan yang dikirim Gwen. Baru kali ini Putra ketemu cewek kaya Gwen. Biasanya cewek cewek yang dikenal Putra pasti canggunglah, guguplah, tapi Gwen berbeda. Dia berinteraksi dengan Putra seperti temen biasa.
  Lalu Putra melihat penjual martabak manis. Dia pun menghentikan kendaraan nya. Lalu memesan. Saat sudah siap, dia pun langsung menuju alamat yang diberikan Gwen.  Cukup lama ia mencari rumah Gwen. Karena rumah dijalan **** paling timur ada beberapa rumah bercat hijau. 'Sialan! Udah gila si Gwen!' batinnya. Lalu dia melihat salah kesalah satu rumah dan dijendela ada si Gwen yang cengar cengir melihat Putra yang bingung mencari rumah Gwen. 'anjir! Jadi kamu ngerjain aku!' batin Putra marah marah.
  Lalu Putra langsung masuk gerbang yang tidak dikunci. Dan Gwen membuka kan pintu untuk Putra. Putra menatap Gwen dengan tajam, tangan Putra langsung menjitak kepala Gwen. Lalu ada anak kecil yang keluar, dia nampak baru bangun tidur. "Huah! Kakak! Vian lapar! Kayanya Vian cium bau martabak manis." Kata Vian.
  "Kamu Vian?" Tanya Putra. Lalu Vian mengangguk. "Ini buat Vian!" Katanya sambil memberikan martabak manis.
  "Kakak baik banget! Vian sayang kakak! Oh iya nama kakak siapa ya hehe?" Katanya.
  "Hn! Nama kakak Randi putra Wijaya. Panggil aja kak Putra!" Kata Putra.
  "Ayo masuk Putput! Hehe." kata Gwen menarik tangan Putra.
  Lalu mereka bercanda dan putra menceritakan masalah nya ke Gwen. "Aku ngak nyangka aja dia bakal menghianati aku. Padahal aku sudah mulai suka dengan nya. Baru kali ini aku suka dengan seseorang." Setelah Putra menceritakan masalah nya, Gwen pun menghibur nya dengan tingkah dan kata katanya. Putra pun langsung tertawa lepas melihat tingkah tingkah konyol yang di lakukan Gwen. Karena takut membangun kan Vian lagi mereka memelankan suara.
  Karena sudah cukup larut dan rumah Putra cukup jauh, Putra memutuskan untuk menginap di rumah Gwen. Lalu tak lama kemudian terdengar suara klakson mobil. Gwen dan Putra langsung pergi keluar rumah untuk menyambut tamu. "Mama, Papa selamat datang!" Kata Gwen dengan senyum cerianya.
  "Kami pulang, Gwen!" Kata mamanya. Lalu dia melihat Putra yang berdiri disamping Gwen. "Siapa cowok tampan ini?" Goda mama Gwen kepada Gwen.
  "Oh iya ayo ma, pa! Aku kenalin putra didalam aja. Diluar dingin." Kata Gwen lalu mereka masuk dan duduk diruang keluarga, disana ada anak kecil laki laki yang tertidur pulas. "Ma, pa. Ini putra. Randi Putra Wijaya. Dia temanku yang lagi galau." Kata Gwen lalu mendapat tatapan murka dari putra, yang disambut tawa Gwen. "Dan putra, ini mama dan papa aku. Mama namanya Devi ayu. Dan papa namanya Reihan Bagus Raharjo."
  "Anu.. saya teman Gwen, om, Tante. Maaf mengganggu!" Kata Putra dengan sopan.
  "Santai saja! Panggil aku papa Reihan, dan mama Devi. Ngomong ngomong ini sudah malam kamu mengginap disini saja. Takut ada begal. Lagi pula disini ada beberapa kamar tamu." Kata papa Reihan dengan santai.
  "Halah, papa terlambat. Aku sudah bilang ke Putra untuk tidur disini. Btw, apakah ada oleh oleh untukku?" Kata gwen dengan semangat.
  "Kamu ini udah ngak sopan sama papa, lalu minta oleh oleh. Dasar durhaka!" Kata papa Reihan.
  "Biarin! Wek.." ejek Gwen. Lalu melanjutkan "oh iya pa. Kakak tidur dirumah temen buat ngerjain tugas kelompok dengan kak Agus, dan kak Arya dirumah kak Bagus."
  "Hah.. dasar anak anak itu! Ngomong nya ngerjain tugas kelompok, padahal tadi aku lihat mereka diwarnet. Dasar anak anak nakal!" Gumam papa Reihan.
  Setelah itu mama Devi dan Gwen ke dapur untuk membuat teh, dan menyiapkan makanan ringan yang dibawa saat pulang.
  Diruang keluarga hanya ada Putra, papa Reihan, dan Vian yang tertidur. Papa Reihan memulai pembicaraan. "Jadi kamu teman Gwen ya? Kamu tau sifat ceria Gwen kan. Selalu saja begitu. Santai dengan semua orang. Tapi aku takut suatu saat ada seseorang yang tak suka dengan sifat cerianya dan kepopuleran nya. Jadi Putra, Apa kau mau menjaga Gwen untuk kami?"
  "Kalau pun Anda tidak meminta, saya juga akan menjaganya sampai akhir. Karena saya merasa berhutang padanya." Kata Putra.
  "Bukankah sudah aku bilang, panggil aku papa Reihan!" Kata papa Reihan.
  Lalu tak lama mama Devi dan Gwen datang membawa makanan dan minuman yang telah disiapkan.
*Flashbackend
  Putra merasa bersalah karena membiarkan Gwen pergi ke perpustakaan sendiri. Lalu dia menghela nafas. 'maafkan aku Gwen! Seharusnya aku selalu bersama mu.' Ramon yang melihat Putra merasa bersalah segera menepuk pundak Putra. Lalu mengganguk memberi isyarat untuk tidak merasa bersalah.
  Lalu tak lama guru penjas (pak Pramudya) datang dengan buku catatan. "Jadi? Apakah kamu baik baik saja?" Tanya pak Pramudya kepada Gwen.
  Gwen mengganguk pelan, lalu tersenyum agar tidak membuat khawatir. "Tenang saja, pak. Aku baik baik saja. Aku ini Gwen, dari keluarga Raharjo mana mungkin sakit. Lagipula ada kak Ramon dan Putra yang ada disamping ku. Jadi aku akan selalu bisa bertahan." Jawab Gwen dengan senyum ceria, dan penuh semangat nya.
  Guru itu tersenyum tipis melihat Gwen yang sangat semangat, membuat dia tidak khawatir. Lalu dia melirik Ramon dan Putra.
.
.
.
.
.
.
Tbc....
Temen temen, Bella minta kritik dan sarannya, biar Bella tau letak kesalahan Bella 😂. Bella minta maaf kalo ada typo, gaya bahasa, kalimat, dll yang tidak pas. Dan makasih bgt udah baca cerita ini.😂😂 Maaf kalo ada yang ngak nyambung, maaf kalo alurnya ngak jelas, dan maaf kalo kalian ngak paham😂.

I Fall In Love💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang