12

6 2 0
                                    

Putra bermain handphone didalam kamarnya, tapi tak lama dia berhenti karena ada seseorang membuka pintu kamarnya.

Putra melihat siapa yang datang.

"Woi kalo masuk ketuk dulu napa!" Teriak Putra.

"Hmmm salah siapa tidak dikunci!" Jawab Arkan. Lalu Arkan mendekati komik komik milik Putra. "Gue pinjem!" Kata Arkan

"Jangan seenaknya! Kembali in lagi! Jangan sentuh barang gue!" Kata Putra.

"Gue ngak sentuh barang Lo! Buktinya tangan gue masih disini. Lagipula aku masih straight ya!" Kata Arkan.

"Dasar mesum! Mati sono! Jangan pinjem barang barang gue napa! Lo pikir gue buka jasa persewaan barang?" Teriak Putra yang marah pada Arkan.

"Aku cuma pinjem bukan mau nyuri! Pelit amat sih!" Kata Arkan tidak terima.

"Makanya beli sendiri! Uang yang dikasih ibu sama ayah kemana hah? Makanya kalo dikasih uang tu ditabung bukan buat neraktir cewek cewek!" Teriak Putra.

"Dasar berisik! Cuma minjem bentar ngak bakal bikin komik ini ilang kok!" Jawab Arkan tak kalah keras.

"Apa? Ngak bakal ilang? Lah itu komik komik ku jaman SD kemana hah? Katanya pinjem bentar, lalu ilang. Terus katanya mau ganti, sampai sekarang ngak diganti!" Ucap putra yang tidak terima.

"Itu yang ngilangin bukan aku, tapi temen temen aku!" Balas Arkan.

"Makanya gue ngak mau mimjemin komik gue ke Lo, akhirnya juga Lo pinjemin ke temen Lo, dan akhirnya ilang, dan ngak tanggung jawab!" Kata Putra.

"Ada apa ini? Kaya anak perawan aja, daritadi pada teriak teriak!" Kata ibu Rika yang datang.

"Ibu, ini komik ku mau dipinjam sama Arkan! Nanti akhirnya ilang Bu!" Adu putra.

"Alah, sama saudara kok gitu banget!" Ledek Arkan.

"Aish cuma masalah komik aja kalian teriak teriak!" Kata ibu Rika.

"Tapi komik komik ku di ilangin Arkan, dan dia ngak mau tanggung jawab." Kata putra.

"Bukan aku!" Balas Arkan.

"Arkan, kamu udah besar, kenapa ngak beli sendiri sih? Kata anak kecil aja!" Kata ibu Rika.

"Ngak punya uang bu." Kata Arkan.

"Uangnya buat neraktir cewek cewek Bu," ucap putra dengan sangat pelan, tapi bisa didengar Arkan.

"Berisik!" Jawab Arkan.

"Setiap bulan ibu sama ayah kasih masa cuma buat beli komik aja ngak punya. Kemana uangmu?" Kata ibu Rika.

"Uangku buat ngerjain tugas Bu." Kata Arkan.

"Alah bohong!" Ledek Putra dengan keras.

"Lo ini ngak bisa diam! Mau gue robek tuh mulut!" Ucap Arkan yang sebal dengan tingkah adiknya.

"Robek aja kalo bisa! Lo aja sama gue kalah!" Kata Putra.

"Isshhh punya 2 anak laki laki memang merepotkan ya. Seharusnya aku punya anak perempuan manis kaya Gwen biar ngak berantem mulu!" Kata ibu Rika.

"Seharusnya ibu dulu buang saja dia ke kolong jembatan!" Kata Arkan sambil menunjuk nunjuk putra.

"Seharusnya Lo yang dibuang!" Balas Putra.

"Ayahhhh! Tolong kunci mereka di gudang biar mereka ngak berisik!" Teriak ibu Rika pada ayah Reyn.

*Dirumah Gwen.

Gwen sedang menuju kamarnya, tapi terhenti melihat kamar kakaknya terbuka, dia berjalan mundur dan melirik kakaknya yang sedang menciumi sesuatu. Karena penasaran Gwen mendekati Ramon.

"Ciye ciyeee! Yang lagi kasmaran!" Teriak Gwen yang melihat Ramon mencium foto Vita.

Ramon terkejut lalu melihat Gwen yang ada dibelakangnya. "Kenapa kau masuk sembarangan?" Teriak Ramon.

"Habis tak ditutup." Kata Gwen.

"Keluar!" Ucap Ramon.

"Ngak mau, ternyata kamar kakak nyaman ya!" Ucap Gwen berbaring di tempat tidur Ramon.

"Keluar! Ini kamarku!" Kata Ramon.

"Biarin! Weekk!" Ledek Gwen. Tak lama Vian datang dikamar Ramon.

"Kakak!" Teriak Vian sambil memeluk kedua kakaknya.

"Vian kenapa kau juga ikutan disini?" Tanya Ramon yang kesal kepada kedua adiknya.

"Biarin!" Kata Gwen dan Vian dengan kompak.

"Aku mau istirahat!" Kata Ramon.

"Kalo kamu ngak boleh disini, aku aduin ke Vita kalo kakak mencium fotonya lhooo!" Ancam Gwen.

"Kenapa kau mengancam!" Teriak Ramon.

"Karena kakak menyebalkan!" Kata Gwen.

"Iya kakak membosankan!" Ujar Vian.

"Kalian berdua ini sangat kompak jika disuruh kaya gini ya!" Kata Ramon.

"Kita kan sehati, ya ngak Vi?" Kata Gwen lalu tos dengan Vian. Gwen dan Vian tertawa riang.

"Hmmm gue kalah, kalian menang, lakukan apa saja." Kata Ramon yang kalah dengan Gwen dan Vian.

Gwen dan Vian bermain di kamar Ramon. Dan Ramon pun ikut bermain.













Tbc....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Fall In Love💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang