Happy Reading :)
***
Author's POV
Cassie memasuki kelasnya dengan terburu-buru. Hari ini kebetulan sekali dia terlambat, padahal dia tidak pernah terlambat sebelumnya. Kalian tahu apa penyebabnya? Dia tidak bisa tidur semalaman karena dia memikirkan kenapa dia mencium pipi Harry dengan refleks. Padahal dia sudah niat untuk menjauhi mereka. Namun dia hanya berpikir bahwa itu tanda terima kasihnya.
"Selamat pagi Mr. Brent. Maaf, aku terlambat." ujar Cassie setelah melihat Mr. Brent –guru seninya–sedang menjelaskan materi kepada murid 11-1.
Mr. Brent menatap Cassie dengan tajam. "Kenapa kau terlambat? Biasanya kau rajin datang pagi?" tanya Mr. Brent
Cassie hanya tersenyum lebar. "Uh-oh, itu tadi mobil Dad bahan bakarnya habis."
"Ya sudah, kau dihukum membersihkan gudang sepulang sekolah. Kau boleh duduk." ujar Mr. Brent.
Huh, hukuman lagi, hukuman lagi. Batin Cassie. Dia melangkah menuju bangku yang kosong di sebelah Bella. Tiba-tiba, ada seseorang lagi yang membuka pintu kelas 11-1. "Permisi, sir. Ini kelas 11-1 kan? Aku baru disini." ujar seseorang sambil melangkah masuk.
Dia laki-laki. Tidak terlalu tinggi, berambut coklat, dan tampan. Dia memberikan kertas kepada Mr. Brent. "Ok, jadi kau David Graceffa? Perkenalkan dirimu dulu."
"Namaku David Graceffa. Panggil saja Dave. Aku pindahan dari Liverpool. Salam kenal." ujar Dave sambil tersenyum.
"Dave silahkan duduk di bangku sebelah sana." Mr. Brent mempersilahkan Dave untuk duduk di salah satu bangku yang kosong.
Dave melewati Cassie, "Halo Cassandra." sapanya yang membuat Cassie kebingungan.
Bagaimana dia bisa tahu namanya?
***
Waktu istirahat, Cassie hanya duduk di kelas sambil bermain handphone karena dia sangat malas untuk pergi ke kantin. Dia juga masih memikirkan Dave yang bisa mengetahui namanya padahal mereka belum berkenalan. Namun dia terus berpikir positif.
Di tempat lain di sekolah itu, terlihat Harry Styles sedang duduk di taman belakang sekolah yang sepi sambil bermain handphone juga. Dia sedang melamunkan banyak hal dan bergumam sendiri. Terutama dia memikirkan Cassie. Akhir-akhir ini banyak kejadian yang melibatkan dirinya dengan Cassie.
"....cantik..."gumamnya kepada dirinya sendiri sambil tersenyum melihat handphonenya.
Tanpa dia ketahui, Liam sedari tadi memerhatikannya dan sekarang dia sudah berada di belakang Harry. "Ehm. Kau sedang apa?" tanya Liam.
Harry terjatuh ke depan dari bangkunya karena terlalu terkejut. Ia menoleh dan melihat Liam ada di belakangnya. "Eh-uh, ini aku sedang chat dengan temanku yang ada di luar negri." jawab Harry dengan gugup.
"Kau bohong. Tadi aku liat kau seperti sedang membuka gallery. Sini handphonemu." Liam menjulurkan tangannya dan mengambil handphone Harry dengan mudah.
"Hei, handphone-ku!" kata Harry sambil menggapai handphone itu.
Harry tak bisa mengambilnya lagi. Liam melihat ke layar handphone Harry apa yang ia lihat. Ternyata Harry melihat foto selfie nya dengan Cassie untuk dare waktu itu. "Huh? Kau pernah selfie dengan Cassandra?" tanya Liam.
"Ya. Untuk dare."
"Jadi kau melihat fotonya dan menggumam cantik. Kau suka padanya, huh?" Liam meninju bahu Harry dengan pelan.
Harry terdiam sebentar dan memikirkannya. Aku? Suka pada Cassandra? Batin Harry. Sepertinya tidak. "Ti-tidak. Aku tadi mau mengganti wallpaper dan kebetulan saja aku sedang terbuka foto itu."
"Kau bisa berbohong pada yang lain, tetapi aku bisa melihat gelagatmu. Sudahlah kau tak usah mengelak. Kau jarang sekali pergi ke tempat sepi seperti ini, apalagi untuk bermain handphone dan mengganti wallpaper. Kau biasanya menguasai kantin."
Harry memutar matanya. "Serius, aku tidak suka padanya. Sudahlah, aku pergi dulu."
Harry pergi dari taman belakang sekolah sementara Liam masih terdiam di tempat. "Aku tahu kau, Harry. Kau pasti suka pada Cassandra. Hanya kau terlalu egois." ujar Liam pada dirinya sendiri sebelum pergi dari taman.
***
Cassie sedang mengambil peralatan kebersihan di toilet. Ya, dia sedang melaksanakan hukumannya. Dia berjalan menuju gudang dengan malas. "Hei, Cassandra!" seru seseorang di belakang Cassie.
Ternyata dia adalah Dave. Cassie agak panik melihatnya, tak tahu kenapa. "Eh, uhm... Hai Dave." sapa Cassie dengan ragu-ragu.
"Kau mau kemana? Kok bawa alat kebersihan?" tanya Dave.
"Uhm, melaksanakan hukuman karena telat. Kau kenapa masih disini?" tanya Cassie.
"Aku baru mau pulang. Tadi aku mengurusi administrasi. Bye Cassie!" Dave berlari menjauh.
"Eh eh! Tunggu!" seru Cassie. Dia baru saja ingin menanyakan darimana dia tahu namanya. Dave sudah terlalu jauh untuk mendengar Cassie.
Cassie menghela nafas dan melanjutkan berjalan menuju gudang. Tiba-tiba ada seseorang disampingnya. Ternyata itu Harry. Mereka berjalan berdampingan di lorong. "Kau kenapa disampingku sih?" tanya Cassie.
"Tidak apa-apa. Kau mau kemana?"
"Gudang." jawab Cassie singkat. Dia mempercepat langkahnya untuk mendahului Harry tetapi Harry bisa mengejarnya. Ingat, kau harus menjauhi mereka. Cassie membatin dalam hati.
"Tadi itu siapa? Kenapa kau mau ke gudang?" tanya Harry lagi.
"Dave. Melakukan hukuman."
"Kau mau dibantu? Dave itu-"
"-DIAM! Kau pulang saja sana." seru Cassie sambil masuk ke gudang dan membanting pintu. Harry terkejut karena dia baru saja dibentak oleh Cassie. Sementara Cassie mulai membersihkan gudang dengan bingung
Kenapa Harry menanyainya seperti itu?
***
A/N
Haii finally bisa update juga yakk..
Jeng jeng.. Harry kok liatin selfienya dia sama Cassie ya? Ke gap sama Liam lagi duh.. Dan ada cast baru lagi tuhh kok dia tau namanya Cassie yaa??
Josh Hutcherson as David Graceffa.
Gimana menurut kalian part inii? panjang gasii? oh yaaa, aku nerima banget kritik dan sarann.. boleh kokk ngomong ajaa di comments...
Oh ya, rencananya aku part selanjutnya mau bikin Lassie (Louis+Cassie) moments hehe.. ada gak yang ngeship mereka kira-kira?
Mau dedikasiin ini buat Nabilla Driesandia Azarine a.k.a billaza karena dia ultah hari inii
Vomments yaa jangan lupaa~
65++ votes for next chapterr?
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd?
Fanfiction[CHECK THE TRAILER] Cassandra Fray adalah seorang remaja yang populer namun berpenampilan seperti seorang nerd, memakai kacamata, kaus kaki setinggi-tingginya,sering dikuncir,dan lainnya. Hidupnya sangat menyenangkan sampai ia harus pindah dari seko...