Hey, cerita ini udah ada trailernya:) check mulmed:) trailer made by claudya98:)
Happy Reading :)x
***
Cassie's POV
Aku melaksanakannya dengan baik. Kau tahu pasti yang kumaksud, yaitu menjauhi 5 mahkluk itu. Mulai dari tadi pagi, Louis mengintrogasiku dan aku hanya menjawabnya dengan membalikkan pertanyaan lagi. Seharian dia hanya memperhatikanku dari jauh karena bingung dengan sikapku. Kau bertanya tentang Niall? Hah, dia dari dulu juga sudah tak peduli padaku. Jadi dia sama saja seperti biasanya.
Aku membuka pintu ruang serbaguna dan semua sudah mulai berlatih. Aku mulai berjalan ke arah tempat yang biasanya menjadi tempat latihanku dan dia. Aku menaruh tasku di bangku dan mengikat rambutku. Namun, aku belum melihat tanda-tanda Harry sudah datang jadi aku duduk dan membuka handphone. Belum lama aku melihat-lihat handphone, tiba-tiba mataku ditutup oleh tangan seseorang.
"Hei!" ujarku dengan terkejut dan berusaha melepas tangan orang ini. Orang ini sepertinya laki-laki. Jangan bilang dia itu...
"Eh, lepaskan. Aku tak bisa melihat!" seruku lagi sambil berusaha menjauhkan pikiran tentang siapa yang menutup mataku. Dia hanya tertawa dan melepas tangannya dari mataku. Aku mengerjapkan mata dan menoleh.
"Baa! Hai Cassie!" sapa Harry dengan sangat mengejutkan dan tersenyum lebar seperti anak kecil yang imut. Eh, sebentar, aku baru bilang Harry imut? No way. Aku langsung tersadar untuk kembali ke kenyataan.
"Eh, hai Harry. Ayo, langsung mulai latihannya." ujarku sambil bangkit dari kursiku dan tersenyum tipis kepada Harry. Tentu saja, jangan lupakan bahwa aku akan tetap menjauhi dia dan kawan-kawannya.
Kami memulai latihan seperti biasa namun hari ini aku kurang berkonsentrasi. Tak tahu kenapa aku seperti itu. Aku sudah berkali-kali tergelincir dan lupa dengan gerakannya. Untungnya Ms. Janette tak ada disini, kalau dia ada pasti aku sudah dimarahi. Tarian ini ada gerakan memanjat properti jadi aku harap aku tidak terjatuh disini.
"Cassie awas!" teriak seseorang dari jauh yang terdengar seperti suara Finn. Aku masih belum menyadari apa yang terjadi ketika aku merasa tubuhku seperti terjun bebas.
Aku memejamkan mata siap mendarat di lantai ruang serbaguna yang keras. Aku juga sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi ketika aku merasakan sepasang lengan menangkap tubuhku. Aku memberanikan diri membuka mata dan melihat wajah seorang Harry Styles dengan jarak yang dekat denganku. Dia sekarang terlihat seperti menggendongku dengan bridal style.
"Ehm." Aku berdeham supaya Harry menurunkanku. "Tolong turunkan aku." lanjutku dengan sedikit terbata.
Dia baru tersadar dan menurunkanku. Aku berdiri dengan normal seolah tak terjadi apapun. Aku melihat ke arah Harry yang sedang menatapku. "Terima kasih, Harry. Kau sudah menolongku." kataku sambil tersenyum. Tambahkan dengan kata tulus. Ya, aku tidak fake smile untuk ini.
Dia menunduk dan menggaruk tengkuknya yang tentu saja tidak gatal—hanya karena dia gugup— dan melihat kembali ke arahku. "Anytime." ujarnya sambil tersenyum juga ke arahku.
Aku baru menyadari bahwa ruangan serbaguna sangat hening. Aku melihat di balik punggung Harry—oh ya, kami sedang dalam posisi berhadapan— semua dancer seperti membuat lingkaran mengelilingi kami.
"Cukup waktu kalian berdua, huh? Kalian itu cocok, kenapa kalian selalu menyangkal fakta itu 'sih?" tanya Bella yang berada di sebelah kanan lingkaran. Aku menatapnya dengan apa-yang-barusan-kau-bilang. Hening.
Aku memecah keheningan dengan tertawa. "Bell, kau ini ada-ada saja. Kami hanya teman kau tahu?" ujarku disela-sela tawaku.
Bahkan aku sendiri tidak yakin kami sudah berstatus teman, sementara aku sekarang berusaha menjauhinya. Setidaknya itu alasan yang bagus.
***
Harry's POV
Aku merasa agak sedikit tersentak mendengar secara langsung bahwa aku dan Cassie cocok. Aku merasa jauh lebih tersentak lagi ketika Cassie menyebutkan bahwa kami hanya teman. Apakah aku suka padanya? Tidak mungkin. Pasti aku hanya bergurau.
Tapi aku baru menyadari, bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
Tadi Finn— sebagai ketua klub dance ini— bilang kalau latihan hari ini sudah selesai. Aku memutuskan untuk beristirahat dulu di bangku taman sekolah. Aku bingung, dia terlihat tidak fokus tadi. Bahkan dia hampir saja jatuh membentur lantai yang keras.
Ada seseorang yang duduk di ujung sisi yang lain dari bangku taman ini—tak terlalu jauh karena bangku ini hanya muat 3 orang. Aku menoleh dan melihat Cassie. Dia juga melihat kearahku. "Eh, maaf, bangku yang lain masih basah tadi habis hujan. Tak apa kan aku duduk disini?" tanya Cassie.
Aku tersenyum, "Tentu saja. Bangku ini untuk umum." ujarku dan melihat lurus ke arah lapangan sekolah yang ada di depanku.
Dia membuka pembicaraan sambil memainkan jarinya, "Erm, terima kasih ya, kau sudah menyelamatkanku. Aku tahu ini seperti sinetron atau apapun itu, tapi jika kau tak ada, aku tak tahu bagaimana jadinya. Aku sangat ber—"
"—shh. Sama-sama. Aku tak merasa kau berhutang budi atau apa. Aku hanya menyelamatkanmu, kok. Kita ini.... teman kan?" Aku memotong ucapannya dengan menaruh jari telunjukku di bibirnya. Aku juga agak ragu mengucapkan kata 'teman', tidak tahu kenapa.
Dia terlihat terkejut dengan tindakanku dan aku langsung menyingkirkan jariku dari bibirnya. "Uhm, maafkan aku." ujarku gugup.
"Tak apa. Sekali lagi terima kasih banyak. Aku pulang duluan." katanya sambil beranjak pergi.
Yang membuatku terpaku adalah dia mencium pipiku sebelum dia pergi.
***
A/NHAIII FINALLY UKK UDAH SELESAAIIII~ DOAIN AJA GAADA YANG REMED YAA:3
GIMANA PART INI? WKEKW PANJANG GAK SIH INI?
oiyaa masih pada inget Althea gak? Pasti inget lah yaa,, dia yang meranin Selena aja yaa:)
Wayolo Cassie mau ngejauhin Harry tapi diselametin Harry,, hayolo Cassie nyium pipi Harry,, jadi sebenernya dia ngejauhin atau nggak yaaa? wkwkwk
thankyou for 10k readers and 1k votes:3
Vomments yaa:)
50++ votes for next chapt?
pamit undur diri duluu, dadahh hope you like it! /tebar gitar/
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd?
Hayran Kurgu[CHECK THE TRAILER] Cassandra Fray adalah seorang remaja yang populer namun berpenampilan seperti seorang nerd, memakai kacamata, kaus kaki setinggi-tingginya,sering dikuncir,dan lainnya. Hidupnya sangat menyenangkan sampai ia harus pindah dari seko...