Setahun Kemudian

1.1K 79 11
                                        

Aku sudah hampir lupa tentang Gege. Bahkan aku sudah punya pacar, namanya Alfa. Sayangnya hubunganku dan Alfa juga hanya bertahan 6 bulan. Kuceritakan tentang Alfa lain kali.

Satu notifikasi masuk. Dari Facebook. Agak terkejut kubaca ternyata Gege telah mengirim request untuk menjadi temanku di Facebook.
Kulihat foto-fotonya.

God, he is so cute!

*accept*

"Hi! How you doin?" Tanyaku memulai percakapan di Facebook.

"Baik nih. Lo apa kabar?"

"Same old-same old. Baru putus dari pacar." Jawabku lagi.

10 menit berlalu tanpa balasan. Kutinggalkan facebook.

"Something just don't change!" Aku menggrutu.

Aku dipanggil Pak Billy, bosku. Paling benci berurusan dengan dia. Ribet dan bertele-tele. Selalu ada revisi di detik-detik terakhir. Bikin orang snewen! Belum lagi gayanya yang seperti tuan-tuan jaman penjajahan. Main tunjak-tunjuk muka karyawan. Rasanya ingin sekali kupatahkan jarinya.

Dari jam 2 siang, aku baru berhasil melarikan diri dari ruangan Pak Billy jam 5.30 sore! Sebelum dia keluar sambil memberikan revisi lagi, kuputuskan untuk segera kabur!

Dengan sedikit berlari, aku memilih lewat tangga darurat turun satu lantai, dan naik lift darisana. 5 menit menunggi lift datang sering kali berbuah 5 jam lembur. No thank you. Not today.

Kupacu mobil menuju rumah. Jalanan Jakarta jam segitu, tau sendiri kan? Horror. Tapi karena macet, aku bisa mengintip handphone yang sedari tadi tak sempat kulihat.

Eh, ada message dari Gege.

"Wah baru putus? Kok sama?" Katanya tanpa diakhiri "hahaha". Tandanya dia serius.

Aku semakin kesal dengan Pak Billy. Ini pesan penting dari Gege! Dan aku baru membacanya berjam-jam kemudian! Mungkin Gege sudah punya pacar lagi dalam waktu beberapa jam itu! (Okay, ini lebay. Tapi liat seberapa lucunya Gege kan?)

"Lah, lo putus juga? Kenapa deh?" Ketikku berusaha terlihat santai.

"Apparently, he need other dick."

Gege is typing...

"Scratch dick. Dicks."

Aku diam sesaat. Galau. Aku ingin tau lebih lanjut. Tapi kalau Gege cerita banyak, takutnya aku akan masuk dalam zona berbahaya, FRIENDZONE. No thank you. Not today. Not in this lifetime.

Kuputuskan menjawab dengan jawaban paling klise di muka bumi ini,

"Ya ampun. Sabar ya, Ge."

Gege mengirim emoji senyum.

Sial, tanggapanku bukan yang diharapkan Gege! Dia mengakhiri percakapan dengan emoji itu! Aaaaakkkhhh.

Halo Gege! (Fin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang