***
Kejadian tempo hari kemarin membuat azanie takut saat melewati gerombolan kaka kelas yang melabraknya. Ia selalu menunduk takut pasalnya setelah kejadian tempo hari, beberapa jam kemudian kaka kelas itu melabraknya lagi sampai membuat satu sekolah membicarakannya. Hari ini seperti biasa azanie berangkat menggunakan angkutan umum, sebelum berangkat azanie berpamitan dengan ayahnya yang terbaring lemah di atas kasur,ayahnya sedang sakit, azanie mencium punggunh tangan pak agus lantas pergi ke halte terdekat.
---
Sesampainya di sekolah, gerombolan kaka kelas itu sudah berdiri di depan kelas azanie membuat azanie sedikit takut untuk masuk, ia melirik ke kanan dan ke kiri, ia datang terlalu pagi mazaya dan azzura pun belum datang sampai sekarang. Kaka kelas yang rasanya adalah ketua geng itu langsung maju berjalan menuju azanie, ia melihat azanie dengan tatapan jijik.
"Oh, jadi anak beasiswa ini dateng pagi juga ya"sinis kaka kelas itu.
"I-ya kak" jawab azanie kikuk ia memilih menundukan kepalanya saat berbicara dengan kaka kelas itu.
"Gue engga bakal sudi hidup lo bahagia azanie, karena dari awal lo udah berani bantah gue" bentak kaka kelas itu. "Dan gue akan bikin hidup lo memderita, siapa pun siswa atau siswi disini yang merasa melebihi gue, dia akan berurusan dengan ikarani welladi" lanjutnya. Azanie masih menunduk.
Tiba-tiba seseorang menyahut ucapan ika.
"Kalo gue yang merasa orang yang melebihi lo gimana?" Tanya orang itu dengan datar dan dingin. Sontak azanie dan ika pun menoleh ke sumber suara. dari tadi sebelum kedatangan muzaky, para temannya sudah memberi kode tapi ika tak mendengarnya.
"Eh My dear gue, enggalah kan lo mah anak pemilik sekolah ini" ucap ika kikuk."Yaudah, kalo misalnya ini cewek gue terus lo mau apa?" Tanya muzaky. Rasanya ia sudah tak irit suara lagi.
"Hah?" Mata ika menatap tajam azanie sedangkan yang di tatap malah mengerutkan keningnya. Ika yang tidak mau membuat masalah lagi memilih untuk pergi dari situ.
"Ma-kasih" ucap azanie kikuk. Muzaky menaikan satu alisnya.
"Maksudnya apa-ya soal cew_" belum sempat selesai ngomong tetapi omongan azanie sudah di potong muzaky.
"Bercanda" ucap muzaky kembali dingin dan datar, ia pergi tanpa pamit terlebih dahulu kepada azanie. Azanie kembali masuk ke kelasnya.---
"Ra kemaren ada flim bioskop tau" ucap mazaya seraya mendekat ke arah azanie dan duduk di depan bangku azanie. Sedangkan azanie menidurkan kepalanya di meja dengan tangan yang sebagai bantalnya.
"Iya, gue nonton dong" jawab azzura setelah duduk di bangkunya."Azanie lo kenapa?" Tanya mazaya ia menengok ke wajah azanie. Azanie sedang menangis. Mazaya melirik ke azzura yang di lirik bertanya lewat isyarat wajah.
"Kenapa?" Tanya azzura pelan. Mazaya hanya menggeleng. Azanie mulai mendongak dan menatap kedua sahabatnya itu lalu ia menghapus airmatanya.
"Gue mau nanya boleh" ucap azanie membuka suaranya dengan suara yang serak. Mazaya dan azzura mengangguk antusias.
"Gue emang engga pantes ya sekolah disini? Gue kan cuma anak beasiswa" lirih azanie.
"Engga kok. Lo baik dan lo sahabat terbaik gue azanie, udah deh lo kenapa sih" ucap mazaya sesekali melirik azzura.
"Engga papa kok", azzura memegang kening azanie memastika apakah azanie sakit atau tidak.
PANAS. Suhu badan azanie panas.
"Azanie ke UKS ya" ajak azzura. Azanie mengangguk, azzura dan mazaya menuntunnya ke UKS.
---
Mazaya heboh karena kedatengan Muzaky di UKS. Sedangkan azzura sibuk mengurus azanie yang sekarang sudah sangat lemah. Wajahnya penuh dengan luka lebam. Mazaya memberi antusias pada azanie dan azzura.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZANIE
Teen FictionPerubahan atas sikap Muzaky akhir-akhir ini, membuat gadis yang bernama Azanie itu terpana akan semua perhatian yang selama ini si pria kasih pada gadis itu. Cinta dalam diam terjadi pada diri Azanie apalagi cinta dalam satu sisi tidak pada sisi la...