Pengorbanannya

259 25 2
                                        

Setelah itu Elizabeth menyobek ke kecil daunnya lagi, semua itu berubah lagi, aku dan Elizabeth berada di tahun yang menurutku lebih maju, Elizabeth dan Pierre pun tidak sama lagi.

"Dimana kita El?" Tanyaku.

"1 Oktober Tahun 1965 04.18
Elizabeth 22 tahun,dan Pierre 26 tahun" Jelas Elizabeth.

Terlihat Seorang gadis berpakaian kemben hijau,sedang melipat Baju tentara milik Lelaki itu.

"Apakah menurutmu saya sudah berhasil El?"Tanya Pierre.

"Kamu luar biasa Pierre. Saya sangat bangga kepadamu, akhirnya kita bisa ada di dalam misi yang sama. Untung saja tadi tidak ada masalah," Ucap Elizabeth sambil tersenyum.

"Kamu tadi juga cantik dengan baju doktermu itu," Puji Pierre kepada Elizabeth yang malu-malu itu.

"Sudahlah, berhenti menggoda saya. Kamu tidak mandi pierre?" Tanya Elizabeth.

"Saya sudah mandi,biarkan saya tidur sebentar lagi ya? Ini masih pagi sekali," Ungkap Pierre sambil berbalik tidur.

"Tidurlah, saya tau kamu capek Pierre. Saya akan rapikan Barang barangmu untuk ke semarang hari ini. Saya juga ingin bertemu dengan bapak," Ucap Elizabeth sambil tersenyum.

Aku menoleh kepada Elizabeth (Asli) yang ada disampingku,dan membedakannya dengan Elizabeth Yang ada di sebrangku.

Ia memakai kemben berwarna hijau,rambutnya yang panjang digerai,ia memakai sepatu hitam yang cukup indah.

"I-itu kamu? Lalu... Umur kamu berapa sekarang? Siapa kamu?" Tanyaku takut.

Elizabeth hanya tersenyum tanpa Melihatku .

Aku memikirkan semuanya,Dan menata semuanya agar jelas dipikiranku.

Elizabeth bertemu dengan Pierre pada umur 8 tahun,dan pada tahun 1951. Jadi Elizabeth Lahir pada Tahun 1943,dan sekarang berumur 22 tahun. Lalu... Siapa yang ada disebelahku ini? Apakah ia...

DOR! DOR! DOR! DOR! DOR! DOR! DOR!

"Apa itu?!" Tanya Pierre kaget.

"Sa-saya tidak tau," Jawab Elizabeth ketakutan.

"Elizabeth,cepat kamu pakai Kebayamu,dan kita cek ada apa diluar!" Perintah Pierre sambil mencari jaketnya.

Elizabeth pun menurutinya,dan Memakai Kebayanya dengan benar lalu membantu Pierre mencari Jaket dan senapannya.

Ayah! Ibu!

Ade!

DOR! DOR! DOR! DOR! DOR!

"Elizabeth,kita harus cepat!" Ucap Pierre, Elizabeth mengangguk dan Mendapatkan senapan Pierre dan Memberikannya ke Pierre.

Pierre menggenggam Tangan Elizabeth kuat kuat lalu Keluar dari kamar. Aku dan Elizabeth (Asli) pun mengikuti Pierre dan Elizabeth.

"Om pierre" Panggil Yanti Nasution (Putri sulung A. H. Nasution) ketakutan

"Kalian tunggu disini" Perintah Pierre Sambil melepaskan Tangan Elizabeth.

"Pierre..." Panggil Elizabeth pelan.

Namun, Pierre tak mendengarnya, ia keluar dari ruangan itu menemui beberapa orang bersenjata.

"Itu Cakra, untuk apa mereka disini? Selagi ini?" Gumam Elizabeth.

Elizabeth menempelkan telinganya ke pintu yang ditutup, dan kami Berjalan keluar menembus pintu menemui Pierre yang sudah didepan beberapa tentara yang di lengan seragamnya Bertuliskan :

'Tjakarabirawa'

"Letakkan senjatamu! Mana Nasution?!" Tanya salah satu tentara itu kasar.

Pierre meletakkan senjatanya pelan, dan mengeluarkan Kata kata yang begitu berani, dan membuatku kaget setengah mati :

"Saya Nasution" Ungkap Pierre tanpa perlawanan.

Aku melihat Elizabeth (Asli) disampingku,matanya sudah berair, kulihat di matanya ia sangat mencintai Pierre dan tak sanggup menerima kata-kata Pierre.

"Siapa itu Nasution El??! Katakan padaku! Mengapa Pierre berbicara kepada mereka bahwa ia adalah Nasution??!" Tanyaku keras kepada Elizabeth sambil mengguncang guncangkan Bahunya.

Ia masih Menatap ke arah pierre yang didorong bagai binatang, dengan air mata yang jatuh.

"Pierre adalah Ajudan Jendral Abdul Haris Nasution. Pierre melakukan semua ini untuk jendralnya,untuk bangsanya, dan Negaranya. Ia mengorbankan dirinya sendiri untuk ini semua," Ucapnya masih menatap truk yang membawa Pierre menjauh.

Elizabeth menghapus air matanya tersebut,"Kita akan sampai pada puncaknya," Kata Elizabeth sambil merobek kecil daun itu lagi.

Setelah itu kami berada di tempat yang tidak asing lagi.

To be continued

Past (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang