Isakan itu masih terdengar...
Tersamarkan rintikan hujan...
Raungan dalam penuh siksaan...
Seolah kepenatan menanggung beban kehidupan...
Mengapa tak ada yang membantu gadis itu..
Tidak cukup pilukah isakannya menanggung sendu..
Dia butuh tempat mengadu...
Di balik merdunya ratapan sendu...
Teriakan terdengar bersama rintihan Sang Gadis...
Pantaskah?
Sementara dia hanya gadis kecil yang belum mengerti kehidupan...
Bahkan masih tertatih dalam berjalan...
Coba lihat matanya...
Bukankah seharusnya ada binar indah di sana..
Terlebih usianya masih begitu belia...
Mengapa yang tercermin malah luka...
Tuan Puteri yang malang...
Hanya menangis tanpa sanggup melawan...
Padahal mudah baginya menumpahkan darah...
Pada usianya yang masih begitu belia...
Begitulah hidup terikat pada aturan...
Terkungkung dalam tanggung jawab...
Hanya mampu mengikuti jalan...
Seperti Sang Puteri yang terisak dalam diam..