Kejujuran

415 116 121
                                    

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah Swt. dan ucapkanlah perkataan yang benar."

(Q.S. al-Ahzāb/33:7)

Pagi hari yang cerah. Tepatnya pada hari Senin sudah tiba saatnya ulangan kenaikan kelas, perkenalkan namaku Nurul Izzati. Pejuang hijrah yang tak kalanya hanya seseorang yang kecil sekali dihadapan allah SWT.

aku tinggal di kosan. Dimana tidak ada orang tua, jauh dari orang tua, serta tidak lagi mendengar celotehan kakakku yang bawel sekarang. Aku masih duduk di bangku SMA kelas 1 dan hendak naik ke kelas 2 SMA. Walaupun aku jauh dari orang tua tetapi,aku tinggal bersama teman 1 kelas ku yg sama jauhnya dengan orang tuanya. Ia bermana sehha. Sekarang ia sedang berada di dapur dan sedang menggoreng telur untuk sarapan pagi kita berdua. Kami saling membagi tugas satu sama lain,sedangkan aku sedang merapihkan kasur yang berantakkan.

"Nurul. Telur nya sudah matang nih, mau makan gak?nanti kesiangan,"panggil Sehha dengan suara cerewet.

"Iya, tunggu dulu kasurnya belom rapi nih," Jawabku sambil merapihkan seprai yang berantakkan. Kemudian ku lettakan kedua bantal diatas dan langsung berlari ke dapur.

"Ehh. Lama bangett sih rul," Kata Sehha meremehkan.

"Tadi tuh berantakkan banget kasurnya gak kayak biasanya," kataku mencari cari alasan.

"Yasudah lah, ayo kita berdoa terlebih dahulu agar makanan kita berkah dan memudahkan dalam pelaksanaan ukk," kata Sehha dengan bijak.

Kemudian kita berdua berdoa di dalam hati dan langsung menghabiskan makanan buatan Sehaa dengan cepat. Setelah itu kami berdua merapihkan dan mengecek peralatan sekolah agar tidak ada satupun barang yang tertinggal.

"Udah semua kan rul?"tanya Sehha.

"Udah, ayo kita langsung berangkat saja."

Aku pun langsung beranjak dari meja belajarku dan langsung melangkah ke luar. Sedangkan Sehha sudah stand by di depan rumah sejak tadi. Akupun mengunci pintu kos dengan rapat dan benar agar tidak ada barang barang yang hilang. Keadaan luar sangat indah, sejuk dan menenangkan pikiran ku. Aku dan Sehha pun berjalan ke jalan raya tempat pemberhentian angkot. Allhamdullilah angkot nya kosong dan yg lebih menggembirakan adalah angkot langsung jalan tidak menunggu angkot penuh. Perjalanan pun berjalan dengan cepat tanpa macet.

Aku dan Sehha berjalan menuju gerbang sekolah yang sudah ramai dengan teman temanku yang sedang belajar mempersiapkan ukk nanti. Kebetulan pelajaran pertama adalah IPS yang didalamnya terdapat banyak sekali materi geografi,ekonomi,sosial dan sebagainya yang semuanya tak aku sukai kecuali sosial.

Krinnnngggg.. . Kringgggggg...kiringgggggg

Astagfirulloh. Jantungku langsung berdebar kencang, tanganku dingin,bisa dibilang keringet dingin. Aku dan Sehha memasuki kelas yang semua anak dikelas berwajah tegang, kecuali anak yang berperangai buruk lah yang tenang tenang saja.

"Assalamualaikum wr.wb," salam pak guru yang baru datang keruang kelas.

"Waallaikumsallam wr.wb," jawab anak sekelas serentak.

Tanpa basa basi pak guru pun langsung membagikan kertas LJK dan kertas soal bersamaan. Kemudian kembali ke tempat duduknya dan memainkan hp barunya. Pak guru itu adalah pak guru yang sedikit cuek mengenai ulangan ulangan,sehingga tak jarang anak murid yang berani menyontek saat pengawasnya guru itu. Aku langsung mengisi LJK dengan cepat. Soal pertama sampai soal ke sepuluh kukerjakan dengan lancar karena membahas tentang sosial. Sedangkan soal ke sepuluh sampai seterusnya adalah soal soal yang susah dan aku lupa dengan materi yang kubaca semalam.

Tak ada cara lain. Aku harus menyontek kesampingku dengan lirikkan tipis,lagi pula temanku yang lain juga sama bahkan ada juga yang membawa LKS untuk mengerjakannya. Bisa disebut juga kebetan. Tiba tiba ada suara Eheenm, aku kaget dan satu kelas mencari sumber suara nya. Ternyata suara itu milik Sehha yang sengaja membatalkan rencana ku. Berhubung pak guru sudah konsen kembali mengawasi kelas. Jadi aku tidak jadi mengontek. Aku mengerjakan dengan semampunya otakku berpikir. 30 menit berlalu dan di menit ke 40 bel pun berbunyi keras sekali. Itu pertanda bahwa ujian pertama sudah selesai dan diwajibkan untuk semua siswa meninggalkan kelasnya. Sehha pun langsung menemui ku dengan cepat saat sudah keluar dari kelas.

"Nurul tunggu, kamu tadi mencoba untuk menyontek ya?"tanya Sehha.

"Iya, Tapi tidak jadi kok. Kan kamu sih malah berisik jadi rencana ku gagal."

"Eh kamu tidak boleh menyontek karena itu adalah perbuatan yang curang dan menimbulkan dosa, allah sangat membenci orang yang tidak jujur,"ceramah Sehha.

"Tapi kan aku ingin mendapatkan nilai bagus. Tidak ada cara lain Sehha"

"Ada, bahkan banyak sekali hanya saja kamu yang malas untuk berusaha. Jangan hiraukan nilaimu yang kecil, karena sebesar apa pun nilai yang kamu dapat kalau tidak dengan cara yang halal dan diridhoi allah tidak akan berarti dihadapan allah. Sekecil apapun perbuatanmu, sekuat apapun kamu menyembunyikanya maka tetaplah akan terlihat oleh allah. Ingat allah itu maha melihat," Kata sehha.

"Maaf sehh, aku nyesel bangat. Trus aku harus bagaimana?" Tanya ku.

"Kamu harus bersikap jujur dalam segala hal Rul. Ingat kembali bahwa allah akan menyertai orang yang jujur. Semoga dengan yang aku bilang tadi kamu bisa rubah sikapmu," Kata sehha dengan kecewa.

"Iya, aku tidak akan mengulanginya lagi. Aku akan jujur karena tidak semua nilai besar itu dapat terlihat besar dihadapanya," Jawabku dengan sedih.

##########

.alhamdulillah selesai juga.semoga bermanfaat ya. Author suka sama orang yang jujur nih ^_^

*jangan lupa komen,follow,kasih bintang,serta masukin ke daftar perpus kalo kalian suka.inssyallah aku follback kok


Nurul Izatti #GrasindoStoryIncTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang