*Kericuhan ukk*

166 81 65
                                    

"Penyesalan selalu datang diakhir,namun penyesalahan tidak akan datang pada orang yang senantiasa mengikuti petunjuknya."

@siska_nrml10

Bismilah. Aku kembali mengerjakan soal soal ulangan yang ketiga setelah yang kedua selesai setelah istirahat. Suasana kelas sangat jemping dan yang terdengar ditelingaku hanya suara suara helaan napas panjang yang dilakukan oleh setiap murid yang frustasi melihat tulisan - tulisan dalam sekian lembaran setiap harinya. Untung saja ulangan hanya berlangsung 3 hari dan ini adalah hari ke dua yang telah banyak menguji siswa - siswa. Ditengah sepinya kelas tiba tiba guru kiler itu datang ke arahku. Betapa takutnya aku yang langsung menundukkan kepala. Ternyata guru itu bukan kearahku melainkan ke teman sebangku ku. Ia langsung mengambil kertas LJK milik Najwa temanku dan langsung merobeknya tanpa ampun Najwa pun hanya tertunduk malu, matanya berkaca kaca.

"NAJWA! Kamu mau coba bodohin ibu ya? Berani beraninya kamu menyontek ke LKS," Kata guru kiler itu dengan mimik yang sangat marah. Najwa tidak menjawab pertanyaan guru itu dan lagi lagi hanya tertunduk dengan mata yang berkaca kaca. Aneh sekali, aku juga sampai tidak menyadari kalau teman sebangku ku meninggalkan LKS dikolong mejanya. Aku sangat lengah karena aku sibuk sendiri mengerjakan soal.

"NAJWA!! Jawab pertanyaan ibu! Apa harus ibu panggil walasmu kesini agar kamu menjawab hah!"

"Maaf bu, Aku semalam tidak belajar semalam."

"Terus kamu ngapain aja semalam sampai sampai tidak belajar sama sekali?" Tanya guru kiler itu dengan mimik yang sangat marah.

"Aku sibuk kerja bu," jawab Najwa sambil meneteskan air matanya dengan rintihan tangis yang sangat menyedihkan.

Guru kiler itu sangat kaget bahkan satu kelas pun semuanya sangat kaget dengan jawaban Najwa tadi. Mereka semua saling tatap dan keadaan kelaspun menjadi gaduh dengan jawaban Najwa termasuk aku dan sehha pun sama.

Aku mendengar banyak kata kata Ahh,masasih dia begitu. Serta bisa jadi,kan kita gak tau kelakuan dia gimana diluar. Kata kata itu membuatku bisa menebak bahwa teman teman sekelasku menduga duga yang tidak benar tentang Najwa. Tiba tiba terdengar gebrakan meja yang sangat kencang. DRUkkk....
Satu kelaspun kembali terdiam dan mengisi lembar soalnya kembali. Guru kiler itupun langsung kembali ke bangkunya. Sedangkan Najwa masih terisak isak menagis.

" Jujur, Ibu kecewa sama kalian. Terutama sama Najwa yang udah berani bohongin ibu. Kalian juga semuanya kayak anak kecil. Baru aja ibu marah marah kalian ikut ikutan ribut. Norak itu namanya," Kata guru kiler itu dengan wajah kecewa. Semua anak pun terdiam dan berpura pura mengerjakan dengan serius. Padahal aku tahu pasti mereka sedang kebingungan dengan apa yang mereka baca. Bel sekolah berbunyi menyelamatkan kita semua dari omelan guru kiler itu. Kami pun langsung bergegas keluar dari kelas.

"Najwa. Nanti pulang sekolah kamu ke ruang BK, ditunggu oleh ibu dan walasmu," seketika semuanya langsung berhenti berjalan dan melihat kearah Najwa yang sedang duduk melihat kertas LJK nya yang sudah robek.

Saat aku bergegas keluar, Sehha pun meneriaki aku dari dalam kelas.
Rull...sinih dulu. Akupun bergegas kembali kedalam kelas menuju ke ke Sehha yang sedang duduk bersama Najwa yang sedang menangis . Dan menaikan alisku dengan wajah heran. Itu menandakan bahwa aku sedang bertanya kepadanya. Dia pun tau dan tidak menjawabnya dengan ucapan, melainkan dengan perbuatanya pada Najwa. Sehha mengelus punggung Najwa yang sedang menangis.

"Najwa, sabar ya. Aku tau kok perasaan kamu sekarang. Kamu tenang aja, sekarang yang terpenting sekarang adalah kamu jangan ngulangin lagi perbuatan yang kamu lakuin," kata Sehha dengan lembut dan masih mengelus punggung Najwa.

"Makasih ya Sehh,Rul. Kalian baik banget udah mau nemenin aku saat aku seperti ini."

"Iya Naj, aku mau nanya sebenarnya kamu itu kerja apa semalem?" Kataku yang ingin sekali tahu apa pekerjaan Najwa.

"Maaf ya Rul. Aku gak bisa jawab pertanyaan kamu sekarang. Aku malu, biar nanti aja aku jawabnya besok pastinya kalian semua bakal tau kok," jawabnya dengan wajah yang sedikit tenang.

Kemudian aku, Sehha dan Najwa pun bergegas keluar kelas dengan wajah yang saling empati satu sama lain. Kamu berjalan melewati lorong lorong sekolah yang masih banyak siswa - siswa. Tak jarang siswa - siswa yang menbicarakan Najwa tadi. Dan tak banyak pula yang terheran dengan wajah Najwa yang terlihat habis nangis dan tubuhnya yang melemas. Sehha pun menuntun Najwa sambil tersenyum untuk meyakinkan Najwa agar senantiasa kuat dan sabar menghadapi semua celotehan orang - orang yang membicarakanya. Najwa pun membalas senyumanya dan kembali melihat kedepan. Dimana jalanan sekolah yang panjang itu seakan memberikan semangat dan jalan bahwa semua ini pasti akan selesai, karena sepanjang panjangnya jalan yang kita pikirkan didunia ini, pasti lebih panjang dari yang kita pikirkan.

Najwa pun langsung melambaikan tanganya kepadaku dan Sehha. Kami saling meyakinkan.

@@@@@@@

#mau taukan seha kerja apa?..kepo kan...? Baca aja terus..nanti pertanyaan kalian mengenai cerita ini bakal terjawab kok.

#tinggal kan vote and komen ya.jangan lupa masukin ke daftar perpus kalian dan reading list kalian ya..klo kalian suka.

#maksih udah mau baca.salam dari author manis ..

Nurul Izatti #GrasindoStoryIncTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang