para pencari ilmu 1

141 84 67
                                    

Ilmu adalah musuh orang yang sombong; bagaikan banjir yang merusak tempat tenpat yang tinggi.

-sebuah syair

KRINNGG.....KRINNGG.......KRINNGG.

Suara bel sekolah mambuyarkan lamunan ku yang sedang memikirkan apa yang selama ini terjadi dan siapa yang sedang keliru aku ataukah sehha.ku tinggalkan kertas LJK diatas meja. Kemudian aku berjalan menuju sehha yang sedang terburu buru mengerjakan soal matematika.teman sebangku nya Yuni sudah lebih dulu keluar kelas. Yuni adalah seorang gadis yang tertutup namun dia cukup populer disekola karena kelakuannya yang diam diam menghanyutkan. kadangkala ia sering membuat kreatifitas dan juga senantiasa membuat janji janji palsu pada setiap wanita maupun pria. Kehadirannya memberikan kesan, pesan dan warna dalam kelasku.

"Ayo sehha..sehha...semangat.." kataku teriak teriak menyemangati nya.
"Suuuttt.diem dulu ih." Kata sehha dengan tangan yang gemetar dan keringat dari dahinya menetes pada lembar LJK. Lucu sekali melihat wajah cantik nya berkeringat.perlahan lahan ia menyelesaikan nya. Senyumnya mengembang kearah ku sungguh manis tak tertahan. Lalu ia menuntun ku keluar dengan wajah manisnya yang penuh dengan rasa syukur. Akupun mengikutinya.

"Sehha."
"Iya.kenapa?"
"Gak deh gak jadi nanti aja di kantin ngobrolnya." Jawab ku dengan wajah yang ragu ragu untuk bertanya.
Disetiap lorong sekolah pasti ada saja yang sedang berkumpul disana. Saling bercengkrama sambil menghabiskan makananya. Kulihat meja di kantin sekolah dipenuhi dengan banyak siswa dan siswi disekolahku. Akupun langsung gencar melirik dan mencari cari kursi kosong. Nah alhamdulillah ada di pinggir kanan dekat pedagang bakso. Kakiku langsung repleks berlari untuk menempatkan kursi itu, sehha yang tadinya menuntunku kini badanya tertarik dan hampir jatuh.

"Ehh.eh.." kata sehha dengan kaget. DUK. kaki sehha tersandung dan tangannya tidak sengaja mencakar  tangannku. Semua temanku yang sedang duduk didekat tempat kejadian malah menertawakanku. Sepertinya sakit yang dialami sehha saat tersandung tidak seberapa,tetapi malunya yang tidak menahan.Untung saja kukunya pendek.kalau panjang pasti tanganku sudah berdarah. Tanpa basa basi akupun langsung duduk.

"Hahahha.seh maaf yang tadi gak sengaja, tadi muka kamu lucu banget tau pas jatuh." Kataku sambil tertawa.

"Ih kamu.jahat deh aku malu tau tadi." Gerutu seha dengan wajah yang cemberut.
Bapak bapak kantin pun datang menemui kita. Dan memberikan daftar menu. Akupun langsung mengisi pesananku dan melirik sehha sebagai kode apakah ia memesan makanan yang sama atau tidak. Sehha pun mengerti dan menggangguk.

"Sehh. Apa yang kamu bilang semalem itu bener  kalo alquran bisa memudahkan dalam menghafal?"

"Bener itu bener banget,karena alquran dapat membersihkan hati kita yang hitam sehingga ilmu sangat mudah masuk ke otak."

"Oh gituh. Kok kamu bisa dapet nilai bagus sih?padahal kamu sama aku aku kan belajarnya lebih rajin aku.kok bisa ya?"

"Kasih tau gak ya. Mau tau gk nih?" Kata sehha dengan wajah menyebalkan dan membuatku semakin ingin tahu.

"Jangan jangan kamu ngebet ya?" Tebakku tanpa jeda.wajah seha langsung berubah menjadi lebih masam lagi.

"Astagfirulloh. Aku murni belajar nya kalo kamu mau tau kenapa nilai aku bisa lebih besar darikamu. Jawaban nya adalah aku selalu menjaga diriku dari berbagai perbuatan dosa, belajar dengan cara memahami bukan menghafal ,dan selau bangun malam." Jawabnya dengan tergesa gesa dan kembali menghela napas panjang demi menahan emosi. Aku sangat malu menuduh seha yang tidak tidak.

Kemudian bapak bapak kantin datang mengantar kan roti bakar ber selai coklat dan es jeruk yang cukup masam sekali. Tujuannya adalah untuk mencegah mengantuk saat ulangan berlangsung. Aku dan sehha langsung memakan semuanya dengan cepat. Tetapi yang habis pertama adalah sehha. Sepertinya ia sangat kesal kepadaku sampai sampai makananya dijadikan pelampiasan.

"Sehh.maafin dong yang tadi, aku gak bermaksud nuduh kamu kok." Kataku dengan wajah yang sangat menyesal.seha tidak merespon maafku.aku mengulang nya untuk yang kedua kalinya dan sehha malah menghabiskan es jeruknya dengan cepat. Dan kuulangi permintaan maafku yang ke tiga kalinya. Akhirnya seha memberi jawaba .

"Ia ia.aku maafin tapi inget ya, aku gak berminat dan gak tergiur dengan kecurangan dunia belaka !! "

KRINGG.. KRING...KRING........

sehha pun langsung menarik tanganku lagi dengan senyuman dan aku balas senyumanya. Dia memang sahabat yang sangat sabar menghadapi aku yang begitu menyebalkan. Mungkin kalau yang menghadapi aku guru kiler tadi pasti aku sudah di suruh untuk mengambil tong besar dibelakang sekolah disuruh untuk mengisi tong itu sampai penuh. Alhamdullillah yallah aku diberi sahabat sabar seperti sehha


                             **********
Salam dari author manis ..semoga bermanfaat ya kalian.terimakasih yang sudah mau baca.

-jangan lupa vote,komen,dan masukin ke daftar perpus kalian klo kalian suka.banyak cerita baru yang mau aku upload lho.jangan sampe ketinggalan

Nurul Izatti #GrasindoStoryIncTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang