Yuta adalah seorang kepala mafia yang sangat berpengaruh di Jepang. Kekuasaannya sangat luas, apapun bisa ia gapai dengan mudah. Kecuali satu hal, dia sedang jatuh cinta dan ia tidak bisa mengejar cintanya. Yuta sangat kacau, dia heran, apa ada yang kurang darinya sehingga orang yang ia cinta tidak takhluk di pelukannya. Ya memang, dari wajah orang itu sangat terlihat jika dia sesosok orang yang sangat murni, dan ya dia polos.
Sesosok yang Yuta cintai bukanlah seorang wanita. Tapi seorang pria. Biarkan! Jangan kalian mengejek Yuta atau kalian akan mati di tangannya. Pria itu bernama Dong Si Cheng, dia adalah mahasiswa asal negeri Tirai Bambu yang sedang menjalani pertukaran pelajar di Jepang. Pertemuan mereka sangatlah sederhana, saat itu Yuta sedang membeli bir di kedai pinggir jalan, dan di waktu yang sama pun pria bernama Si Cheng itu membeli sebuah Bakpao di kedai sebelah. Si Cheng kesulitan berinteraksi dengan sang penjual karena ia tidak mengerti bahasa Jepang dengan baik. Yuta yang melihat Si Cheng kebingungan segera turun tangan, ia membantu Si Cheng membeli Bakpaonya. Dan kebetulan Yuta sangat baik dalam bahasa Mandarin.
Si Cheng berterimakasih pada Yuta karena telah membantunya.
"Xie-Xie" ucap Si Cheng waktu itu. Yuta hanya membalas dengan anggukan dan senyum ringan. Lalu setelahnya dengan rasa tidak percayanya Yuta mendengar kalau Si Cheng menanyakan nama nya. Saat itu juga jantungnya berdebar kencang, wajah manis milik Si Cheng sangat berhasil membuatnya menjadi orang homo gila yang seakan sedang menemukan belahan jiwanya.
"Nakamoto Yuta. panggil saja aku Yuta" jawab Yuta waktu itu dengan menjabat tangan Si Cheng.
"Aku Dong Si Cheng. Tapi teman temanku memanggilku Winwin"
Oke panggil dia Winwin.
Winwin tersenyum pada Yuta lalu melepaskan tautan tangan mereka. Yuta masih belum bisa mengalihkan atensinya terhadap Winwin, ya itu karena senyuman sangat menawan.
"Baiklah aku pergi dulu kalau begitu. Terima kasih" Winwin membungkukkan badannya memberi hormat pada Yuta, lalu dia segera pergi dari hadapan Yuta. Yuta tetap menaruh atensi nya terhadap Winwin bahkan saat Winwin sudah menghilang dari hadapannya dia masih saja melihat kearah jalan pergi Winwin saat meninggalkannya.
"Dia harus menjadi milikku" gumam Yuta. Ya! Yuta harus memiliki Winwin.
**
Saat ini Yuta sedang berada di depan Kampus tempat Winwin kuliah, hati kecilnya mengatakan kalau dia harus bertemu Winwin dan membawa pria manis itu ke dalam pelukkannya.
Sekitar 20 menit Yuta menunggu, Winwin tak kunjung keluar, apakah mungkin dia tidak ada jadwal kuliah? Tapi setaunya Winwin mempunyai jadwal kuliah.
Yuta itu sangat hebat, dia bisa menemukan informasi tentang Winwin dengan sangat mudah. Bahkan untuk hal yang sangat pribadi saja Yuta tau. Yuta juga mengetahui kalau Winwin adalah seorang Gay. Dan itu cukup membuat Yuta terkejut sekaligus senang. Ini adalah pertanda sangat baik! Dia bisa berkesempatan memiliki Winwin.
Yuta terus melihat kearah gerbang kampus itu, dia benar benar ingin cepat bertemu Winwin, dan akhirnya pria manis itu nampak juga. Winwin terlihat jalan sendirian keluar dari kampus. Yuta sudah menduga pasti Winwin sudah di tunggu oleh sopirnya, Yuta tak mau kehilangan kesempatan untuk bertemu Winwin, dia segera berjalan menghampiri Winwin dengan rasa percya dirinya.
"Winwin!?" panggil Yuta
Winwin menghentikan langkahnya saat ada seseorang yang memanggilnya, dan ia rasa suara itu agak familiar di telinganya. Akhirnya saat ia menoleh pun ia di suguhi wajah tampan milik Yuta yang tersenyum manis kearahnya. Tiba-tiba saja Winwin merasa jika jantungnya berpacu dengan cepat. Ia tidak tahu apa yang terjadi, ia juga percaya kalau ia tak mempunyai riwayat penyakit jantung. Apa ini? Kenapa dia jadi gugup saat bertemu Yuta?
