Mark povAcara music berakhir sekitar satu menit yang lalu. Aku melepas mikrofone dan memberikannya pada staf. Aku berhighfive dengan semua member dream. Acara music berjalan sukses dan kami tampil dengan baik, hal itu membuat kami lega sekaligus senang. Manager menepuk bahuku lalu mengucapkan selamat, dan aku membalasnya dengan pelukan. Aku berterima kasih karena dia juga yang ikut serta dalam suksesnya acara kami tadi. Dan setelah itu manager menyuruhku untuk membawa member dream ke dorm, karena ini sudah malam dan kami semua sudah lelah dan ingin beristirahat. Bahkan Jeno sudah berkali kali menguap saking mengantuknya.
Saar berada di van, semua member diam, tak ada pergerakan atau suara. Hanya dengkuran halus Renjun lah yang ku dengar. Ya karena Renjun tertidur dengan menyandarkan kepalanya ke pundakku. Aku yakin pasti mereka juga tertidur. Tapi, ku rasa tidak semua, terbukti dengan suara bersin yang baru saja ku dengar, aku menolehkan kepalaku dengan hati hati agar Renjun tidak terbangun. Dan ku lihat Haechan tengah menggosok hidungnya. Haechan bersin? Apakah dia terkena flu? Atau parahnya dia sudah sakit? Karena dari tadi dia tidak banyak tingkah dan diam saja.
"Kau kenapa chan?" tanya ku padanya dengan ku liat dia yang membenarkan posisi tidur Jeno.
"Memangnya kenapa? Aku kan hanya bersin. Apa suara bersin ku tadi mengganggu mu? Atau parahnya mengganggu tidur Renjun?" jawabnya ketus.
Aku tidak mengerti pada Haechan. Sebenarnya apa yang terjadi pada nya? Kenapa dia bersikap seperti itu? Aku tidak menjawabnya dan hanya menggelengkan kepala maklum karena nya. Tak terasa kami sudah sampai di dorm. Aku membangunkan Renjun dan yang lain. Dan lagi Haechan, setelah menepuk pipi Jeno beberapa kali dia langsung keluar dari van tanpa sepatah kata pun dan menunggu yang lain. Ini sudah jelas! Ada yang salah dengan Haechan.
Mark pov end.
Mark sudah mandi dan bersiap untuk tidur. Saat dia membuka pintu kamar nya dengan Haechan, dia tidak menemukan Haechan di sana. Kemana perginya anak itu malam-malam begini ? Pikir Mark. Dan Mark pun berinisiatif mencari Haechan. Tujuan utama nya adalah balkon dorm, dia melangkahkan kaki nya menuju balkon, dan benar saja, dia melihat lelaki manisnya sedang berdiri di pinggir pagar balkon dengan memandangi langit. Bibir Mark terangkat menyunggingkan senyum, Haechan tetap pada posisinya sampai Mark berhasil memeluknya dari belakang. Mark yakin kalau Haechan pasti tahu kalau dialah pelaku nya, Haechan tidak bereaksi dan hanya diam saja.
"Apa Renjun sudah tidur?" tanya Haechan pada Mark. Haechan melepaskan lingkarang tangan yang memeluknya pinggangnya lalu menghadap pada pelakunya. Di tatap nya mata itu dengan dalam, seakan jika dia melakukan itu akan menjawab apa yang ia tanyakan meskipun Mark tak menjawabnya.
"Aku benar 'kan?" ulang Haechan.
"Haechan-ah.." Mark membuka suara
"Aku tidak tahu hyung, ini hanya perasaan ku saja apa memang benar kalau kau dan Renjun sudah keterlaluan. Aku tidak tahu apa sikapku yang seperti ini pantas atau tidak. Tapi aku ini kekasihmu. Dan kau pun berkata kalau kau mencintaiku. Hingga kini, kau berubah dan sering bersama Renjun. Walaupun pada kenyataan nya kau jug tidak meninggalkan ku. Aku memberimu kebebasan bukan untuk kau salah gunakan hyung. Tolong jika kau benar benar serius padaku, tolong menjaga jaraklah dengan Renjun" setelah berkata panjang lebar, Haechan menumpahkan air mata nya yang belakangan ini memang sering keluar saat dia sedang menikmati kesendiriannya.
Mark memeluknya. Mengusap rambutnya. Menenangkannya.
"Maafkan aku sayang, aku minta maaf atas perlakuan ku yang menyakitimu. Aku tidak bermaksud seperti padamu. Ku kira kau tidak mempermasalahkannya karena kau pun membiarkan ku dan tidak menegurku. Tapi sungguh sayang aku minta maaf dan tidak akan mengulangi nya. Aku akan menjagamu" Tak sadar air mata Mark pun tumpah. Dia membayangkan bagaimana perasaan kekasihnya itu. Pasti dia sangat terluka.
Haechan diam dalam pelukan Mark. Dia akan kembali mempercayai Mark kali ini. Dan biarkan mereka tetap menikmati kebersamaan mereka sampai pria bernama Huang Renjun itu pergi dari belakang pintu balkon.
Fin.