Ruang Kosong

241 36 16
                                    

Hari itu adalah saat pertama kamu datang dalam hidupku

Aku sempat berfikir bahwa Tuhan sengaja mengirim mu, karena kamu hadir disaat dia pergi.

Ya, kamu mengisi kekosonganku. Merubah hidupku yang tidak berarti dengan caramu.

Hawa Yasinta,
Kedatanganmu memang kerap menggangguku.
Celotehanmu membuat kupingku panas setiap harinya.
Tapi itu semua membuatku sangat merindukanmu.

Jika Hawa yang selama ini aku tahu adalah seorang perempuan yang menemani Adam di surga. Kamu adalah orang yang menemani sepiku disini.

Aku tidak mengerti apa tujuan Tuhan menciptakanmu, apa dia berniat memamerkan hasil ciptaannya?

Hawa,
Kamu harus tahu bahwa aku selalu mengulangi hal yang sama.
Memikirkanmu tanpa tahu harus bagaimana menghentikannya.

Hawa Yasinta,
Aku senang memanggil namamu dengan lengkap, mensyukuri apa saja yang aku lewati denganmu.

Didalam buku sketsa, kamu adalah objek yang aku gambar dengan detail. Tuhan menghiburku lewat kamu.

Aku bukan lelaki yang baik, kadang dengan sikapku kamu tersakiti.

Kamu mengajariku banyak hal,
Cara menghargai hidup misalnya?
Kamu selalu bilang, bahwa kamu tidak pernah menyesal untuk hidup.

Kebiasaan anehmu menggigit ibu jari selalu menjadi bayangku,
Sorot kesedihan terpancar dari matamu yang menjadi kekhawatiranku.

Senyum tulus yang kamu ukir saat itu adalah senyum terakhir yang kamu berikan, mengingatnya saja membuat penyesalan kembali menyeruak dalam diri.

Penyesalan terbesarku membiarkanmu pergi.

Hawa, aku menulisnya untukmu. Membawa mereka masuk kedalam hidup yang selama ini kamu jalani, masa-masa Putih Abu yang terkenang dengan Indah dalam ingatanku, berhasil membuat goresan luka dihati.

Aku terbiasa dengan kehadiranmu tidak dengan kepergianmu.

Ali Hussein.

HAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang