#Haya2

175 30 9
                                    

Saya butuh seseorang untuk dipercaya,
Lalu saya sudah percaya kamu.
Jadi tolong jangan merusak kepercayaan yang saya berikan.

-

Seperti pagi-pagi sebelumnya, orang yang menyebut dirinya 'Papa' memarahi saya habis-habisan.

" Sudah papa bilang, kamu jangan pernah menggambar lagi! Kamu harus rajin belajar dan menjadi seorang Pilot. Masih tidak mengerti juga? "

Rahang saya mengeras, tatapan dingin menusuk kearahnya. Seorang pria paruh baya dengan kulit kecoklatan ini benar-benar tidak bisa membuat pagi saya berjalan dengan baik.

Robekkan kertas lagi-lagi berserak kan di lantai, kedua tangan saya mulai mengepal. Jika dia bukan orangtua saya, sudah sedaritadi saya hajar orang itu.

" Ali Hussein! Papamu seorang dokter, Mamamu seorang dosen, mau membuat kami malu karena kamu malah menjadi seorang seniman? Jangan konyol. "

Nada bicaranya semakin tinggi, wajahnya merah padam. Saya memejamkan mata sejenak, apa ini bisa dibilang sebuah keluarga?

Hal yang tidak mungkin saya lakukan, menuruti perkataan bodohnya menjadi seorang pilot. Cihh. Tidak akan pernah sudi saya menuruti kemauannya.

" Saya akan terus menggambar. Jika anda tidak suka, itu bukan masalah. Besok,lusa, dan seterusnya saya akan terus menggambar. "

Saya menyambar tas yang saya simpan di sofa, setelahnya saya langsung pergi meninggalkan pria itu yang masih terdengar menghina.

Hobby saya menggambar, saya suka mengabadikan semua hal dengan cara menggambar.

Saya membenci kedua orangtua saya, ya. Sangat membencinya haha.

Jika boleh saya bertanya kepada tuhan, kenapa saya lahir dari keluarga yang menghancurkan saya?

Mereka membunuh saya, benar membunuh saya.

Mereka melenyapkan tujuan hidup saya,
Mereka melenyapkan Melody Zahra.

Mereka sewenang-wenang, memperlakukan saya sebagai boneka.

Boneka bodoh yang bisa seenaknya mereka mainkan, bahkan mereka injak.

Mereka menghancurkan semuanya.

Menghancurkan Melody, menghancurkan mimpi saya dan itu sama saja membunuh saya.

Satu hari, orangtua saya mengundang Melody untuk acara makan malam. Saya sangat senang, karena orangtua saya begitu peduli. Dan saya punya alasan kenapa saya harus menuruti kemauan mereka.

Tapi saya salah, hari itu mereka menghancurkan saya dalam sekejap.

Tidak ada alasan untuk tidak membenci kedua orangtua saya.

Saya butuh seseorang yang bisa saya percaya dan mempercayai saya, jika keluarga kamu adalah orang yang bisa menjaga kepercayaanmu maka berbahagialah karena saya iri tidak memiliki hal itu.

" ALI, tungguin gue! " Suara itu membuat saya menoleh. Dirga Mahendra, teman baik saya sejak SMP.

" Maaf saya tidak mendengar suaramu dengan jelas " saya tersenyum tipis kearahnya.

" Kak Ali !! Ada aku loh, aku tadi manggilin kak Ali juga. " Ucap gadis yang memunculkan kepalanya dibalik punggung Dirga.

Berisik

" Oh, Dirga saya mau masuk kelas. Mau bareng? Atau mau mengantar Hawa terlebih dahulu? "

Ekspresi gadis itu terlihat kesal, tapi dia langsung tersenyum.

HAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang