Arendra Billi everdan

110 11 0
                                    


Bel istirahat sudah berbunyi dari 5 menit yang lalu.  Arendra sedang duduk dibangku kantin sekolah bersama kedua temanya karel dan danis. kedua teman arendra sedang sibuk menyantap makanan yang mereka pesan sesekali mereka tertawa membicarakan hal yang menurut arendra tidak penting.

Tidak dengan arendra yang kini tengah menatap ke atas meja dengan pandangan kosong, makanan yang ia pesan pun belum ia sentuh sedikitpun, karel dan danis yang melihat arendra yang diam saja sejak memasuki kantin pun akhirnya berhenti bercanda.

"Ar, lo kenapa si dari tadi diem terus" tegur karel , arendra pun masih diam dengan posisinya.

"Ar makan tuh batagor lo , udah dingin lagi malah" lanjut nya

"ya allah ar, gua tuh ngomong sama lo bukan ngomong sama kutang nya ibu juleha yang ga bakalan ngejawab apapun omongan gua, inalillahi" karel pun menggebrak meja lalu menghembuskan nafas keras.

arendra pun tersentak karna gebrakkan meja yang dibuat oleh karel ia pun hanya menghembuskan nafas lelah lalu tanpa berbicara apapun lagi ia pergi meninggalkan kantin dan kedua temannya yang melongo.

"Kalo bukan temen gue gorok tuh mulut, susah banget dah buat ngomong kaya yang ngeluarin suara itu harus bayar pake berlian" ucap karel sambil meunjuk punggung arendra yang sudah menjauh menggunakan garpu yang sedang ia pegang.

"suara arendra itu mahal, ga kaya lo udah kaya anak ayam kejepit kucing suaranya bikin telinga gue sakit" ucap danis sambil menggeplak belakang kepala karel lalu berlalu meninggalkan karel.

"SETAN HUTAN LO DANIS SIALAN , ANJIR TAII KECOA MINTA DIBUNUH.. WOOYYY DANIS SINI LO" Teriak karel sambil mengejar danis yang sudah pergi menyusul arendra.


___________________________________________________________


jangan lupa vote & comentnya ya , kritik dan sarannya juga boleh mau jelek mau bagus aku terima kok namanya juga baru awalan :))

Arendra & SarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang