03. Behavior

84 3 0
                                    

"Rah tadi arendra sama dhenis  ngapain , ko kaya lagi ngobrol sama lo si?" 

Sarah hanya melihat anita sekilas , ia malas membahas perihal tentang kejadian di depan kelas tadi, sungguh dia ingin sekali menendang arendra ke planet yang tidak dapat terjangkau oleh manusia lain. 

"ih rah jawab ke malah diem aja"

"Dhenis cuman nanyain, gue liat kancing baju yang ngeglinding ngelewatin gue apa ngga"

sarah menjawab dengan sangat malas, matanya hanya fokus menatap novel yang sedang ia baca.

anita yang sejak tadi berdiri di sebelah meja sarah pun menarik kursi dan menaruhnya di depan meja sarah, lalu ia duduk dan menatap sarah dengan penuh curiga.

"lo lagi ga ngebohongin gue kan?" 

sarah pun menurunkan novelnya dan melihat anita dengan wajah datar.

"Kenapa gue harus ngebohongin lo? apa untungnya buat gue?"

"karna lo ga biasanya baca novel kalo suasana hati lo lagi bagus, lo cuman baca novel kalo lo lagi bad mood doang"

"gue cuman lagi pengen doang baca novel"

sarah pun menutup novelnya dan menaruh nya di dalam tas, lalu ia pun beranjak pergi meninggalkan anita.

"Rah lo mau kemana?" tanya anita yang melihat sarah pergi .

"ke wc" 


***************************

dinginnya angin malam yang menusuk itu tidak membuat sarah beranjak dari duduknya, saat ini sarah sedang berada di balkon kamarnya dengan ditemani secangkir coklat hangat dan alunan musik dari handphone nya, sarah sedang melamunkan tentang kejadian tadi siang. 

tentag arendra yang berbicara seenak jidat dan itu membuat sarah muak mendengarnya.


*flashback

"Apa namanya kalo bukan takdir?" Tanya arendra kepada sarah

sarah yang ditanya pun hanya menaikkan alisnya dan memiringkan kepalanya kesebelah kiri tanda tidak mengerti .

"Kita 3 kali ketemu 3 kali bertatapan, Itu tanda nya lo jodoh gue, jadi Sekarang gue ngomong dengerin baik - baik buka telinga lo lebar - lebar" Ucap Arendra kepada sarah lalu membungkukkan badannya.

"Kita udah ketemu 3 kali , pertama saat malam waktu gue beli pecel lele dan lo lagi di tempat nasi goreng lo malam itu ngeliatin gue sampe ga kedip, kedua pas tadi lo lagi ngobrol sama pak hardi lo juga ngeliatin gue dengan muka bingung lo, terus yang terakhir kita ketemu disini , nah yang sekarang kita ketemu gue bakalan ngomong, Jadi buka telinga lo lebar lebar " Ucap arendra dengan berbisik disamping kanan telinga sarah.

dhenis yang berada di belakang arendra pun memiringkan kepalanya dengan bingung apa yang sedang dibicarakan oleh sarah dan arendra.

Arendra pun menarik nafas sebelum berbicara.

"lo jadi pacar gue mulai detik ini oke" 

sarah pun terkejut dengan apa yang arendra bicarakan, ia ingin mengeluarkan protesnya , namun arendra sudah menyelanya terlebih dahulu .

"jangan dulu potong omongan gue , lo jadi pacar gue tapi lo jangan suka sama gue, gue  takut lo sakit hati soalnya gue masih pengen ngedeketin cewek yang bohay - bohay, tapi kalo gue yang duluan suka sama lo, lo boleh ko balik suka sama gue, tapi kalo lo duluan yang suka sama gue sorry aja kalo lo sakit hati, gue udah ngingetin lo dari awal, inget sekarang kita pacaran kalo lo nolak gue , gue ga segan - segan buat ganggu kehidupan lo."

setelah mengucapkan itu arendra langsung pergi meninggalkan sarah yang masih bingung sekaligus kesal dengan permainan konyol yang telah arendra buat , ia yakin pasti hari - hari kedepanny sarah tidak akan berjalan seperti biasanya, sungguh sarah ingin sekali menendang arendra ke planet lain.


*flashback off

sarah pun menghembuskan nafasnya setelah mengingat itu semua , ia pun beranjak dari kursinya dan masuk kedalam kamarnya.


__________________________________________


 haiiii ....

maaf baru update lagi , lagi mood mangkanya update wkwk

Arendra & SarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang