Arendra memperlambat langkahnya ketika ia memasuki kawasan sekolah, ketika matanya tidak sengaja menangkap keberadaan pak hardi yaitu guru fisika yang berbadan gemuk dan kepala plontos tengah berbicara dengan seorang perempuan menggunakan tas pink dan rambut di kuncir kuda di depan ruang guru, namun saat arendra akan membalikan badannya kearah sebelah kiri menuju lapangan, matanya tidak sengaja bertatap dengan perempuan itu, Namun arendra tidak memperdulikannya lalu ia pun melangkahkan kakinya kembali ke arah lapangan dimana keberadaan dhenis dan karen berada.
karen dan dhenis sudah berteman dengan arenda sejak mereka duduk di bangku SMP kelas 2 , ketiga nya memutuskan untuk memasuki SMA yang sama saat mereka lulus 3 tahun yang lalu, ya saat ini ketiganya sudah menginjak kelas 3 SMA.
"AR SINI AR MAEN AR"teriak karen dari arah lapangan yang melihat arendra tengah berjalan ke arah lapangan .
"gila lo masih pagi udah main basket aja , ga takut bau asem?" tanya arendra yang sudak duduk di bangku yang berada dipinggir lapangan yang tidak jauh dari keberadaan kedua temannya itu.
"najis banci lo, takut ko sama bau asem, laki apa bukan lo?" cibir dhenis yang sudah ikut duduk di samping arendra.
"Lo ngeraguin kepunyaan gue? butuh bukti? hayo gue buktiin?" ujar arendra lalu bangkit dari duduknya.
"gila stress lo , gue masih normal" ucap dhenis meringis jijik.
arendra pun mendekati dhanis dengan tampang menyeringai
"JANGAN DEKETT DEKET GUE AR STRES LO GILA , NAJIS GUE GA HOMO KALO MAU HOMO SANA SAMA KAREN AJA JANGAN SAMA GUE" Teriak dhenis , ia pun berlari menjauhi arendra yang berusaha mengejarnya.
Karen dan beberapa siswa yang berada dilapangan pun tertawa dengan sangat nyaring melihat tingkah arendra dan dhenis yang saling mengejar, bahkan murid yang berada di koridor dan yang baru datang pun banyak yang menyaksikan tingkah konyol mereka.
___________
Sarah yang sedang duduk di depan kelas pun terkejut oleh siswa yang tersungkur didepan matanya.
"Ayo katanya lo butuh bukti seberapa hebatnya kepunyaan gue , giliran mau dibuktiin lo malah lari, ah cemen lo " Arendra yang berhasil menyusul dhenis yang terjatuh pun segera menarik tangan dhenis agar berdiri.
"NAJIS MAHO , SANA LO GA USAH DEKET - DEKET "teriak dhenis ia pun berontak berusaha melepaskan tangan arendra yang menariknya.
"Ya ampun dhen ga usah teriak - teriak juga kali , gue ga budek" ucap arendra sambil mengelus telinganya dengan tangan sebelah kiri yang tidak memegang dhenis.
"Ya allah ar malu diliatin cewe cantik" Dhenis yang menyadari keberadaan sarah yang berada di depannya pun berusaha menormalkan suaranya dan bangun namun tangannya masih di cekal oleh arendra.
arendra yang membelakangi sarah pun terlihat bingung dan menaikkan sebelah alisnya tanda tak mengerti kepada dhenis, dhenis yang paham arendra tidak menyadari keberadaan sarah pun mendorong arendra agar mebalikkan badannya.
Arendra pun membalikkan badannya dan langsung berhadapan langsung dengan sarah yang sedang duduk , arendra pun sedikit menundukkan kepalanya dan bertatapan langsung dengan manik mata milik sarah , arendra pun tersenyum miring.
"Apa namanya kalo bukan takdir?" Tanya arendra kepada sarah
sarah yang ditanya pun hanya menaikkan alisnya dan memiringkan kepalanya kesebelah kiri tanda tidak mengerti .
"Kita 3 kali ketemu 3 kali bertatapan, Itu tanda nya lo jodoh gue, jadi Sekarang gue ngomong dengerin baik - baik buka telinga lo lebar - lebar" Ucap Arendra kepada sarah lalu membungkukkan badannya.
"Kita udah ketemu 3 kali , pertama saat malam waktu gue beli pecel lele dan lo lagi di tempat nasi goreng lo malam itu ngeliatin gue sampe ga kedip, kedua pas tadi lo lagi ngobrol sama pak hardi lo juga ngeliatin gue dengan muka bingung lo, terus yang terakhir kita ketemu disini , nah yang sekarang kita ketemu gue bakalan ngomong, Jadi buka telinga lo lebar lebar " Ucap arendra dengan berbisik disamping kanan telinga sarah.
dhenis yang berada di belakang arendra pun memiringkan kepalanya dengan bingung apa yang sedang dibicarakan oleh sarah dan arendra.
Arendra pun menarik nafas sebelum berbicara.
______________________________
Haiii .. Haiiii ....
Gimana ceritanya ?
coment dong..
jangan lupa vote nya juga
aku bakalan update kalo lagi mood doang ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Arendra & Sarah
Teen Fiction#77 di PUTIHABU [Hashtag] - 28/05/2018 ********* "Jangan membenciku jika suatu saat nanti aku akan pergi" -arendra billi everdan "jangan datang jika kau akan pergi" - sarah lavani lawilson