6

1.9K 282 69
                                    

Jinyoung membaringkan tubuhnya ke kasur besar miliknya, ia menghembuskan nafas berat, pandangan matanya tertuju ke atas dimana kipas angin berputar. Malam ini terasa panjang dan berat, setelah hembusan nafas panjang, Jinyoung merasa rongga dadanya jauh lebih ringan. Jinyoung tidak tahu sejak kapan berada satu ruangan dengan Jaebum membuatnya begitu lelah.

Jinyoung meletakkan satu tangannya ke dada, merasakan detak jantungnya yang sedikit tidak stabil. Hampir saja ia dan Jaebum berciuman, jika Jinyoung tidak cepat sadar dari hipnotis wajah Jaebum yang tampan. Mungkin Jinyoung sudah membiarkan Jaebum menciumnya.

Flashback

"Pria yang merangkulmu di depan kantormu itu bukan tunanganmu kan? So, you are free and avaible right?"

"Huh??"

Jaebum menyunggingkan senyum nakal, tatapan matanya sedikit meremehkan. "Aku tidak perduli apa alasanmu menipuku dan berpura-pura sebagai Mark Tuan. Setidaknya aku lega kau bukan Mark Tuan, jadi bukan kau yang sudah bertunangan dan akan menikah. Karena aku menyukaimu."

Jinyoung melonggo bingung, ia berpikir mungkin otak Jaebum sedikit geser.

"Ayo pacaran Park Jinyoung."

"MWO??"

Jaebum mendekatkan tubuhnya dan mengurung tubuh Jinyoung dengan kedua lengan kekarnya. "Ayo pacaran, aku bisa jadi calon Ayah yang baik untuk anak kita."

Jinyoung terdiam kaku, ia seakan terhipnotis oleh mata tajam Jaebum. Lidahnya kelu dan sulit untuk mengucapkan kata, ia merasa terintimidasi oleh ketampanan Jaebum.

"Diam artinya iya, hmm?" Jaebum memberanikan diri untuk mengelus pipi gembil Jinyoung yang mulus, wajahnya semakin dekat, sampai hampir tidak ada jarak.

"Kau ternyata lebih cantik jika di lihat lebih dekat." Bibir Jaebum hampir bersentuhan dengan Jinyoung kalau saja Jinyoung tidak dengan cepat mendorong dada Jaebum menjauh.

"DASAR MESUM!!"

#Flashback End

Jinyoung menggeleng-geleng kepalanya cepat, mengingat kembali bibir Jaebum yang hampir bersentuhan dengan bibirnya membuat Jinyoung merinding.

"Tampan sih tampan, tapi kalau mesum gitu kan nyebelin! Lagian, siapa juga yang mau menjadi pacarnya, huh!" ujar Jinyoung bergidik ngeri.

"Im Jaebum, kau di coret dari daftar pendonor sempurna!!"

***

"Jinyoung, kantung matamu mengerikan sekali." tegur Mino yang kebetulan lewat depan pintu laboratorium ketika Jinyoung membuka pintu dan masuk.

"Tidak biasanya kau memiliki kantung mata, apa kau tidak tidur semalaman?" tanya Mino khawatir.

Jinyoung menggeleng lemah, lalu berjalan lemas dengan bahu merosot menuju kursi kerjanya. Yugyeom mendekati Jinyoung, menopang wajahnya dengan kedua tangan dan menatap Jinyoung penuh selidik.

"Hyung kau begadang dan melakukan itu?"

"Itu? itu apa?" Mino yang penasaran ikut nimbrung, duduk di samping Jinyoung dan ikut menopang wajah.

"Apa?!" tanya Jinyoung galak.

"Eyy~ jangan pura-pura tidak tahu...itu-- Yugyeom memperagakan dengan menyatukan kedua jari telunjuknya sambil di goyang-goyang di depan wajah Jinyoung.

Dahi Jinyoung semakin berkerut, ia beralih menatap Mino, berharap mendapat penjelasan lebih. Tapi Mino malah menggedihkan bahu tidak tahu.

"Apaan sih?! Itu apa??"

My Love Research (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang