12

2.2K 255 70
                                    


.

"Orang yang tidak setuju dengan skinship, tapi ternyata aslinya mesum! Apa kau selalu seperti ini jika mabuk?" Jaebum menggerutu dan mendengus. "Sudah berapa banyak pria yang kau cium saat mabuk, huh?!" Jaebum mencibir marah.

Memikirkan tentang banyak pria yang mencium Jinyoung, membuatnya marah.

Jaebum menggambil air hangat dengan handuk untuk membasuh tubuh Jinyoung dan mengganti pakaiannya.

Tangan Jaebum terulur ragu saat hendak membuka baju Jinyoung. Ia tidak suka jika nanti di cap sebagai pria mesum yang mengambil keuntungan.

"Tenang Jaebum, kau membantunya bertukar pakaian saja bukan punya maksud lain." Gumamnya pada diri sendiri.

Jaebum menarik hem kaos Jinyoung, melemparnya ke lantai. Jaebum harus menelan ludah susah payah, ia tertegun melihat kulit tubuh Jinyoung yang tampak mulus bercahaya. Dua tonjolan puting berwarna merah muda itu begitu menggugah selera.

Sekali lagi Jaebum menelan saliva, ia mengambil handuk yang sudah di basahi, lalu ia basuk ke tubuh Jinyoung. Jaebum menggenggam handuk kecil itu erat, ia memejamkan mata untuk menenangkan debaran hatinya yang menggila.

Jaebum menghela nafas kasar. "Park Jinyoung, kau sungguh menyiksaku!!" Erangnya sambil menahan gairah.

Sebenarnya Jaebum bukan lelaki mesum yang mudah jatuh cinta atau tertarik pada seseorang. Selama ini ia dekat dengan beberapa gadis, namun tidak pernah sekalipun dirinya yang menggoda gadis-gadis itu. Selalunya mereka yang melemparkan diri ke pelukan Jaebum.

Namun, Jinyoung berbeda. Sejak pertemuan pertama merek, Jaebum seperti terhipnotis oleh kencantikan Jinyoung. Sifat misterius dan pikirannya yang sulit di mengerti menambah keseksian Jinyoung dan daya tarik tersendiri.

Jaebum melempar handuknya ke dalam ember kecil berisi air itu. "Aku tidak bisa melakukannya!! Ini namanya penyiksaan batin!!"

Jaebum ingin menyuruh pelayan yang membersihkan, tetapi rasanya ia tidak rela, jika orang lain melihat tubuh mulus di depannya.

Jaebum melihat kearah Jinyoung, ia memperhatikan wajah pria manis itu yang tampak begitu lelap di alam mimpi.

"Jangan salahkan aku Park Jinyoung, salahkan dirimu sendiri karena kau begitu menggoda!"

Jaebum mendekatkan dirinya untuk mencium bibir Jinyoung. Baru juga beberapa centimeter jarak wajah mereka. Jaebum harus di kejutkan oleh Jinyoung, karena kedua matanya terbuka tiba-tiba.

Jantung Jaebum jatuh ke perut, pelipisan mengeluarkan keringat dingin. Mata hazel itu menatapnya dalam, sampai Jaebum tidak berkutik.

Jaebum menjauhkan dirinya dari Jinyoung, namun yang Jinyoung lakukan membuat Jaebum semakin terkaget-kaget.

Jinyoung melingkarkan tangannya ke leher Jaebum, ia menyeringgai miring lalu menyatukan bibir mereka. Jinyoung menciumnya asal dan berantakan.

Nyawa Jaebum entah sudah pergi kemana, ia hanya bisa terbelalak bodoh saat bibirnya di hisap-hisap kuat Jinyoung.

Merasa tidak mendapat balasan atas ciumannya, Jinyoung berhenti lalu ia menatap Jaebum jengkel. "Bukannya kau mau memasukan sendiri sperma-mu?! Tapi kenapa tidak membalas ciumanku, bodoh?! Jangan-jangan kau hanya bisa omong kosong, tapi tidak tahu caranya membuat bayi secara alami? Atau malah, kau impotent ya?!" Ada nada mengejek di kata terakhir.

"Aku anggap kau sadar Jinyoung! Aku akan buktikan aku tidak sebodoh itu atau impotent!!"

Jaebum meraup bibir plum Jinyoung, ia menciumnya dalam, basah dan penuh gairah. Jaebum menindih tubuh Jinyoung, ia begitu menikmati bibir manis itu.

My Love Research (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang