Ibu

63 1 0
                                    

7 (lusin kelima)

Empuan itu
Yang senantiasa menatapku penuh teduh
Bagai bernaung dibawah mahligai afeksi
Dengan hikayat yabg terbaca penuh intuisi
Tangan itu setia membelai
Bagai perisai yang menangkis jeri

Tuturnya selalu mendekapku
Dengan kidung yang menderu
Memanjakan telinga hingga termangu

Empuan itu
Yang kusebut ibu

Dengan cinta seluas jeladri
Dengan kasih yang azali

5 Lusin Aksara yang BerlaguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang