Janji!

23 3 0
                                    

" jika tidak bisa menepati, lebih baik tidak usah berjanji"
***

"pokoknya lo harus ikut gue sekarang!" suruh Vero

" nggak usah kasar gitu dong,  sakit tau" jawab Risma yang sangat sangat emosi.

" kak Vero, saya mohon lepaskan dia" suara itu yang tiba tiba muncul di telinga Vero yang semakin membuat emosinya di ujung tanduk.

" Lo nggak usah ikut campur urusan gue!!!" bantah Vero dengan wajah yang menunjukan raut emosi

Dika yang di sebelah orang yang membuat Vero emosi, hanya bisa membulatkan matanya  dan membuka mulutnya sempurna. Dika sangat kagum sekaligus gemetar dan bingung. Apa yang sedang dilakukan temannya saat ini sangat membahayakan nyawanya. Ya...seperti Kambing menyerahkan dirinya untuk dimakan oleh serigala, malah lebih kejam dari serigala, bisa saja singa Afrika.

" maaf kak,  tapi dia... " jawab Bara dengan muka santai, tapi sebenarnya hatinya sedang benar benar ketakutan. Ucapannya terputus seketika saat Vero menajamkan matanya sambil berkata.
" gue nggak peduli"

Risma yang sedari tadi diam langsung meluapkan amarahnya di depan Vero.
" Vero!!!" panggil Risma kasar.
Vero yang sedang akan mengahabisi Bara memutar tubuhnya 360 derajat ke arah Risma

" GUE TEGASIN KE ELO YA!!! GUE NGGAK MAU IKUT ELO!!! GUE NGGAK MAU KE RESTO DEKET SEKOLAH!!!  GUE, NGGAK MAU DEKET DEKET SAMA ELO!! KARENA LO KASAR SAMA GUE!!! GUE KIRA ELO NGGAK SEPERTI YANG DIOMONGIN TEMEN TEMEN GUE,KASAR,KEJAM,JAHAT!!! TAPI GUE SEKARANG NYESEL UDAH NGGAK PERCAYA SAMA OMONGAN TEMEN TEMEN GUE DAN LEBIH PERCAYA SAMA OMONGAN HATI GUE, YANG BILANG KALAU LO ITU BAIK. !!"
Kali ini perkataan Risma yang membuat Bara dan Dika serta siswa siswi SMA N 1 Pusaka yang sedang ada tidak jauh dari lokasi Risma dan Vero berdiri tadi, sangat kaget dan benar benar shock malah beberapa orang berdiri mematung sambil melihat Risma.

Vero mulai menatap Risma sangat tajam, dan Risma melakukan hal yang sama.
" yaudah, pergi! " ucap Vero dingin.
Bara dan Dika yang sedang berdiri sangat dekat dengan tragedi ini sangat bingung dan saling berhadap hadapan. Mulut mereka membuka setengah. Dika yang sedari tadi melihat atraksi Risma yang tidak lain adalah adik kelasnya, memperjelas penglihatannya.
" Bujuuu busett...!!! " Bisik Dika pelan tapi jelas ke Bara.

Tanpa menjawab apa apa. Risma lalu pergi meninggalkan Vero yang masih melihat dirinya. ia segera masuk Taksi yang sudah dipesan kakaknya sedari tadi dan setia menunggu sambil menonton sedikit cek cok anak SMA yang membuat supir taksi geleng geleng kepala.
" jalan pak" ucap Risma kepada supir taksi.
Supir taksi mengangguk dan menjalankan mobilnya.

****
Saat taksi yang ditumpangi Risma sudah berjalan jauh dari sekolahnya.  Risma yang sedang melihat kaca taksi sambil mengangkat kedua ujung bibirnya itu, tiba tiba melihat motor ninja yang melaju sangat kencang.
Kayaknya gue ngenal motor itu.
Ucap Risma di dalam hati.
" pak!  Tolong ikutin motor ninja itu" suruh Risma ke supir taksi.
" iya mba" jawab Supir taksi itu.
****

Di pinggir danau,  tepatnya ada sebuah kursi panjang yang hanya untuk dua orang dan baru saja di duduki oleh lelaki yang sedang menjambak jambak rambutnya frustasi. " bodoh!!! " kata kata itu yang muncul dari bibirnya yang berwarna merah merona. Diam sejenak, itu keputusannya untuk sekarang. Diam sejenak sambil bersandar di bahu kursi dan memejamkan matanya.
***
" pak, turun sini aja" ucap Risma kepada supir taksi

" oh iya mba" jawab supir taksi sambil meminggirkan mobilnya.

Risma lalu membuka pintu dan berlari diam diam mencari orang yang ditujunya.
ini motornya? Batin Risma sambil menempelkan jari telujuknya di bagian motor ninja merah.
Trus orangnya mana? Batin Risma di dalam hatinya lagi.
Risma celingukan ke kanan,ke kiri, ke belakang, saat ia akan mengahadap lurus ke depan, ditemukannya seorang cowok yang terlihat berumuran 17 tahun.
Risma mmendekati pria itu diam diam. Risma sempat sedikit menguping perkataan pria itu.
Dia bilang sama dirinya sendiri? Gila!.
Batin Risma yang masih mengintip dan bersembunyi untuk menguping.
" emang bodoh!  Gue bodoh! " kata kata itu yang Risma dengar dari mulut pria yang sedang duduk di kursi panjang yang letaknya tidak jauh dari tempat Risma berdiri sekarang.

KisahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang