"happy"

53 7 4
                                    

"Udah ah itu dah kedengeran pengumumanya". Beranjak pergi ke kelas.
"Eh lo mau kemana Wi?". Tanya Feby kepada Dewi.
"Mau pulang..ya kekelas lah". Balas Dewi dengan tawa dari Vania

"Oh okay okay jawabnya biasa aje lah,jangan ketus gitu nanti bebeib lo marah loo". Goda Feby dengan tawa yang pecah serta disusul tawa Vania.

"Emang ada hubunganya ha?!". Ucap Dewi sambil berjalan menjauhi mereka berdua

"Eh anaknya pak somad tungguin kale!". Teriak Vania kepada Dewi

"Udah ah yuk cabut". Ajak Feby
"Kemana?". Jawab Vania oon

"Ke hatimu yang paling dalam sedalam cinta ku padamu!". Mendengar perkataan Feby,Vania tertawa geli dan mengerti dengan ucapan Feby yang meninggalkan kantin.

Setelah beberapa mata pelajaran sudah terlewat mereka bertiga berjanji untuk makan makan di resto starwings. Ketika di perjalanan Vania bertubrukan dengan laki laki yang tinggi,rambut setengah poni,dan masih memakai baju seragam SMA.

"Adaww!!". Vania meringis kesakitan setelah bertubrukan dengan laki laki itu

"Eh sorry gua gak sengaja". Ucap laki laki itu
" kalo jalan liat liat dong punya mata kagak ". Kesal Vania.

Dewi dan Feby cuma ndoeh melihat laki laki yang menubruk Vania bawah sampai atas tanpa terkecuali.

Kemudian dengan sigap Dewi menenangkan dan berbisik kepada Vania tentang laki laki itu

"Pstt Vania jaga omongan lo". Bisik Dewi, disebelahnya terdapat Feby masih mematung sekejap melihat sekali wajah laki laki itu.

"Emang kenapa omongan gua salahh?!". Nadanya meningkat membuat laki laki itu menatap Vania tajam.

"Waduh nih anak kagak tau laki laki yang ada didepanya siapa". Ucap Dewi dalam hati

"Maaf ya sen temen gua lagi PMS jadi wajar lah". Mengucap kata sen membuat Vania sadar dan menatap laki laki yang disentaknya.

"Eh gak papa kok gua mah enjoy aja,sekali lagi gua minta maaf ya". Ucap sena ketua osis yang tampan dan bijaksana dan memberi Vania senyuman yang tidak kalah dengan buah anggur.

" Omygod gua tadi bentak sena??,ketua osis itu??,betapa bodohnya gua". Ucap Vania dalam hati dan memukul jidat kepalanya.

"Gua belum pernah ketemu elo di sekolah hmm.. Nama lo?". Tanya sena mengulurkan tanganya.

"Gua Amanda Vania Sariningrum,lo bisa panggil gua Manda atau Vania.. Nice to meet you sena". Vanisa membalas uluran tangan dari Sena.

" elo tau gua?". Ucap Sena

"Tau lah siapa sih yang kagak tau elo?". Ucap Vania tersenyum. Melihat senyuman itu membuat Sena juga tersenyum gak kalah manisnya.

"Oh iya gua ke sekolah dulu ya sorry gak bisa lama lama ngobrol". Sena segera melepaskan tanganya dan melambaikan ke arah mereka

"Okay sen bye". Ucap mereka bertiga serentak.

" bye"

"Tuh kan jangan asal main marah marah ke orang huh". Feby membuat Vania tertunduk malu.

" Yuk ah cabut ke resto". Ajak Dewi menarik kedua tangan temanya sekaligus mengajak kedalam resto starwings.
.
.
.
Daun mulai layu terjatuh perlahan demi perlahan.Waktu terus berlalu dengan cepat sehingga kita sadar kalau kelulusan akan tiba..

Dewi mencium punggung tangan bundanya dan juga pipi nya dengan mengatakan salam.
"Assalamuallaikum". Dewi membuka pintunya dengan sopan.

" wallaikumsallam hati hati ya sayang". Jawab bunda

"Cinta yang dilupakan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang