'My Hug'

30 4 0
                                    

Backt to My HugDearAnd

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Backt to My Hug
Dear
And..
Be my side..
Forever...

Rizal pulang ke hotelnya dengan hati yang hancur berkeping keping. Ia menggeletakan tubuhnya di kasur empuk. Matanya yang lembab.

"Kenapa ini terjadi ke gua?". Ucapnya pelan.Rasa sakit dan sedih menyertai diri Rizal.

Walaupun wajah Rizal yang bengkak karena sehabis terkena satu pukulan keras dari Rafly. Dengan bodohnya Rizal hanya membalas senyuman kepada Rafly. Ia tak mau membuat onar di hadapan Dewi.

Apalagi dengan kekasihnya..
Dewi. Ia tak menyangka kalau Dewi mengatakan hal itu. Ia tau kalau Dewi tak akan pernah bisa melupakan Rizal, entah mengapa Rizal terasa sesak karena Dewi mengatakan hal itu.

Rizal hanya mempunyai satu cara yang dapat membuat Dewi bisa berbicara menjelaskan penjelasanya.
Ia tergantung oleh Vania dan Feby. Tetapi hanya saja mereka masih beristirahat di kamarnya. Ia berpikir apa yang dilakukanya esok hari.

~~~~~~~~

Keesokan harinya...

Pagi yang cerah yang menyinari rumah Dewi, salju sedikit demi sedikit turun dengan sendirinya. Pemandangan yang sungguh mengesankan.

Dewi membuka matanya perlahan. Dewi sedikit membangkitkan tubuhnya. Ia memegang keningnya yang terasa sakit dan panas.

"Hmp bau paan nih wekk". Ucapnya menutup hidungnya.

"Paling nanti juga ilang". Lanjutnya. Ia tersadar kalau Rafly tidur bersamanya tetapi Rafly tidur di lantai. Dewi terkejut dan segera membangunkan Rafly yang tertidur pulas.

"Oi bangun oi jangan tidur disini, di kamar lain sono". Dewi menggoyangkan lengan Rafly. Tak ada jawaban apapun hanya kata 'hmm' yang Dewi terima.

"Jangan tidur disinii!, Fly tidur di kamar sebelah sono!!. Jangan disini". Hentak Dewi. Rafly sedikit membangkitkan tubuhnya, sedikit membuka matanya, wajahnya berantakan karena sehabis bangun di tidur pulasnya.

"Kenapa?". Tanya Rafly, matanya sedikit lelah.

"Ini kamar gua". Jawab Dewi tegas. Rafly menaikan alis kirinya. Menahan tawanya.

"Yang mulia.. ini tuh rumah lama gua berarti ini sekaligus kamar gua dong". Jawab Rafly dengan tertawa menang. Dewi sangat kesal ingin ia pergi dari rumah ini.

"Oh gitu.. Berarti gua yang out dong". Ucap Dewi santai dan segera pergi dari kamarnya. Rafly menghentikan tawanya. Dewi melangkah menuju pintu kamar, tetapi Rafly menarik tangan Dewi sehingga Dewi menuju pelukan hangat nya.

"Cinta yang dilupakan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang