"New Friends"

39 7 0
                                    

Im waiting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Im waiting..
Waiting for love..
Waiting for you..
Waiting second after time
just to want your love..

~~~~~~

Rizal memandang foto Dewi terus menerus tidak ada hentinya. Air matanya mulai mengalir sedikit demi sedikit, sudah sehari setelah Dewi meninggalkan nya. Ia merasa bodoh karena ia telah mengucapkan kata kasar kepada Dewi sebelum Dewi meninggalkan nya.

Kepala Rizal yang sangat sakit membuat Rizal tidak bisa menahanya. Rizal berbaring sejenak untuk menenangkan pikiran dan hatinya itu.

Apakah gadis yang ia cintai akan kembali ke pelukan Rizal?

Dewi membuka matanya perlahan lahan. Ia telah terbayang bayang wajah Rizal di pikiranya,"apakah gua terlihat bodoh". Ucapnya pelan

"Nggak kok elo gak kelihatan kayak gitu". Ucap seseorang yang berada di jendela kamar Dewi. Dewi kaget dan segera melihat asal suara itu. Jelas terdapat seorang Rafly di jendela itu.

"Oh gosh you fucking damn". Ucap Dewi sambil mengusap dadanya sesak. "Why are you here?". Lanjutnya. Rafly segera melangkah ke ranjang Dewi.

"Emm nothing just visiting,im boring..". Jawab Rafly. Dewi hanya mengangguk paham.
"Ya tapi kalo berkunjung itu salam kek apa kek langsung blujur aja hadehh, disini kagak ada pintu yak?, kalo ada, pake tuh pintu jangan masuk asal aja ke jendela bla bla bla...". Ceramah Dewi membuat Rafly tertawa pecah.

"Iyahh ustadzah ". Ucap Rizal nyengir, Dewi hanya tersenyum.
" Yuk ah". Ajak Rafly
"Kemana?"
"Lo mau gak, gua ajak keliling Singapore?". Dewi dengan semangat mengangguk dan Langsungg pergi bersiap siap.

"Yuk". Dewi mengenakan baju ten top hitam nya dengan jaket hitam dan celana jinz putih.
"Okay lets go". Rafly menuju jendela dan hampir mengeluarkan dirinya. Dewi menahan tawa melihat Rafly keluar dari jendela.

"Eh eh ada pintu buat apaan?". Dewi tidak bisa menahan tawa nya. Rafly ling lung lupa kalo rumah lamanya di penuhi banyak pintu.
"Eh iye gua lupa ehehe maaf lah udah kebiasaan". Dewi melangkah keluar pintu, Rafly hanya mengikutinya.

Mobil Rafly menunggu di luar rumah. Tanpa basa basi Rafly membukakan pintu belakangnya untuk Dewi. Dengan malu ia terdiam.

"Cinta yang dilupakan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang