"Good bye indonesia"

45 5 0
                                    

Suara hembusan angin menyelimuti Rizal yang sedang bersedih karena gadis yang dicintainya itu harus meninggalkannya sendirian?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara hembusan angin menyelimuti Rizal yang sedang bersedih karena gadis yang dicintainya itu harus meninggalkannya sendirian?.

~~~~~~

D

ewi berjalan menuju gerbang utama sekolah dan melihat kedua sahabatnya yang sudah menunggunya. Dengan secara paksa Dewi menampilkan senyumnya ke arah kedua sahabatnya.

"Eh Wi gua sama Vania udah nungguin elo disini dari tadi,ngapain aja lo?". Ucap Feby ,tidak ada respon apapun hanya ada suara Vania yang bernyanyi mendengarkan musik di smartphonenya.
" Wi lo gak papa kan?, mata lo kok lembab?,kenapa?,apa yang terjadi?. Masih tidak ada respon apapun.

Dewi menggigit bibirnya dan menahan air matanya agar tidak jatuh ke tanah. "Wi cerita ke gua ,gua kan sahabat elo,pliss cerita ke gua". Perkataan Feby membuat Dewi tidak bisa menahan air mata.Ia menangis dan memeluk Feby kuat kuat. Vania terkejut setelah melihat Dewi menangis dan memeluk Feby.

" Eh Wi kenapa?,ada yang nyakitin elo?,siapa?ha siapa yang berani nyakitin sahabat gua?!". Teriak Vania. "Shhhss". Desisan Feby kepada Vania membuat ia terdiam.

"Kenapa Wi?,ada masalah?,cerita ke gua". Ucap Feby.
"Gua ma_ mau ku_li_ah". Jawab Dewi dengan nada serak.
"Ya bagus dong kalo gitu,kenapa lo harus nangis". Feby menghapus air mata yang terus mengalir di pipi lembut Dewi.

"Tapi gua_kuliah di singapore". Mata Feby dan Vania membulat seketika ketika Dewi hendak berkata kalau ia akan kuliah di singapore.
"Seriusan?!". Ucap Vania dan Feby serontak.

"Gua gak ada pilihan lagi...gua disuruh bunda gua untuk kuliah di singapore". Dewi merasa bersalah terhadap sahabatnya sekaligus terhadap kekasihnya yang sudah ia tinggalkan sendirian di tempat duduk  tadi. Tapi bagaimana lagi.. Rizal sudah tidak menginginkan keberadaanya lagi. Apakah ini akhir perasaan Rizal terhadap Dewi?.

"Dengerin gua ya Wi kalo itu keputusan terbaik elo lakuin aja asal elo mencapai tujuan terbaik elo disana". Kata bijak Vania membuat Feby heran
"Tumben bijak". Ucap Feby menaikan salah satu alisnya
"Yoi tadi ada yang masuk ke otak gua ,jadi bijak deh". Jawab Vania dengan tawanya serta disusul tawa Dewi dan Feby.

"Tapi elo gak ada masalah lain kan Wi selain ini?". Feby bertanya sungguh sugguh kepada Dewi
"Kayaknya..". Suara Dewi terputus. Ada orang yang memanggil nama Dewi dari arah luar ferbang utama sekolah. Dewi memandang orang yang sedari tadi memanggil namanya. Febi dan Vania menyipitkan matanya karena pandanganya tidak jelas siapa orang itu?.

"Bunda?". Ucap Dewi pelan.
"Oh Bunda lo". Dewi mengangguk dan segera berpamitan dan menghampiri bundanya. "Bunda?,Bunda ngapain kesini?". Tanya Dewi
"Kau lulus?". Ucap Bunda tajam
"Ya begitulah"
"Wahh bagus sekali sayang bunda senang sekali". Senyuman Bunda mengembang besar.

"Cinta yang dilupakan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang