ALFIRA

Dua

***

"Gimana umi ngomongnya, ceritain ke abi"

"Jadi gini"

Flasback on

Fira kembali menangis sesenggukan di dalam pelukan umi. Umi pun hanya membiarkan air mata fira membasahi bajunya sampai fira kembali tenang

"Sekarang fira udah tenang"tanya umi lembut

"Udah umi" suara fira masih terdengar parau

"Sekarang umi udah boleh bicara"

Fira hanya mengangguk kan kepalanya dengan lemah

Umi memegang pundak fira lalu memutarkan badan fira agar berhadapan dengan umi

"Umi sama abi itu sangat sayang sama fira, umi sama abi gak mau fira kenapa-napa karna itu umi sama abi memutuskan agar fira di jodohkan" ucap umi masih lembut

"Tapi umi fira bisa kok jaga diri sendiri_"

"Fira sayangkan sama umi dan abi"

"Banget umi"

"Kalo fira sayang sama umi dan abi apa lagi umi sama abi, sayangnya umi sama abi ke fira itu lebih besar dari pada sayangnya fira ke umi dan abi"

Fira hanya bisa menunduk mendengarkan ucapan uminya

"Sebelumnya umi dan abi gak pernah minta sesuatu kan sama fira"

Fira menggangguk lemah lagi

"Anggap saja ini permintaan pertama dan terakhir dari umi dan abi untuk kamu sayang, kamu mau kan"

Fira berpikir sejenak
'Haruskah ia menerima perjodohan ini'
Tanya fira pada dirinya sendiri

"Insyallah fira mau umi"ucap fira setengah ragu

"Terima kasih nak, terima kasih"

Fira menghambur kedalam pelukan umi dan memeluknya sangat erat dan umi pun membalas pelukan fira tak kalah erat

Flashback of

"Jadi gitu bi ceritanya"

Abi hanya menganggukan kepalanya sambil ber oh riya

***

Suasana pagi ini di meja makan keluarga fira kembali hening hanya ada suara sendok dan piring yang beradu

"Fira"

"Iya bi" ucap fira tanpa melihat ke arah abi

"Acara perjodohan kamu akan di lakukan sebelum kita pindah kejakarta"

"Uhuk uhuk" fira segera mengambil air putih lalu meminumnya hingga tandas

"Kok ngedadak banget bi"

"Kan gak baik nunda-nunda niatan yang baik"

"Iya sih, tapi kan bi gak kecepatan emang"

"Kalo menurut abi sih gak"

"Gak menurut abi tapi iya menurut fira"

"Udah-udah, fira kan mau sekolah nanti telat lagi, abi juga sama aja"
ucap umi sedikit geregetan melihat tingkah laku abi dan anak sama saja, yang di balas senyuman saja oleh fira dan abi

"Fira udahan kok mi sarapannya, ya udah fira berangkat dulu assalamu alaikum"

Fira mencium tangan umi dan abi bergantian lalu bergegas untuk pergi

"Waalaikum salam"ucap umi dan abi kompak

"Hati-hati ya sayang, umi dan abi siang nanti akan kesekolah untuk mengurus kepindahan sekolahnya fira" ucap umi sedikit berteriak

"Iya umi" balas fira sedikit berteriak juga karena fira sudah hampir keluar rumah

***

Jika menurut para siswa yang sedang bersekolah mungkin waktu terasa lambat tapi tidak menurut fira karena menurut fira waktu berjalan begitu cepat hingga waktu seminggu tak begitu lama bagi fira karena malam ini adalah hari dimana fira akan di jodohkan

"Subhanallah putrinya abi cantik banget" ucap abi kagum melihat putrinya yang begitu cantik menggunakan gamis berwarna biru langit dan kerudung syar'i dengan warna senada

"Siapa dulu dong uminya"ucap umi bangga sambil menunjuk dirinya sendiri

"Umi sama abi kok liatin firanya kaya gitu banget sih fira jelek yah" ucap fira sedikit kesal dan memajukan bibirnya beberapa senti

"Kata siapa putrinya abi jelek segini cantiknya"

"Segini doang cantiknya"fira memajukan bibirnya sambil melipat tangan di dada

"Emang fira mau segimana cantiknya hah"ucap abi gemas sambil mencubit pipi kanan fira

"Se_"

"Udah ayo udah malem nanti telat lagi"umi merangkul fira dan menarik tangan abi

"Ih umi fira kan belum selesai ngomong" ucap fira kesal karena ucapannya di potong oleh umi

"Udah ayo nanti telat lagi belum juga fira kenal sama calon mertua masa udah telat aja gak malu"

Mendengar umi mengatakan calon mertua membuat hati fira kembali dag dig dugan dan terus di hantui oleh rasa takut, gelisah, nervous dan lain sebagainya dan semua rasa itu menyatu menjadi satu untuk malam ini

***