Empat

27 2 0
                                    

***


Fira pergi mengangkat telfon dan berlari menuju arah pintu untuk keluar tiba-tiba


BBBRRRUUUKKK

"Aw"ringis fira saat mendapati tangannya memerah karena telah mencium lantai yah saat ini posisi fira adalah terjatuh terduduk di lantai karena bertabrakan dengan seseorang dan seseorang itu adalah seorang lelaki

"Kalo jalan tuh pake mata"ucap lelaki itu

"Maaf mas tapi setahu saya jalan itu pake kaki bukan pake mata"ucap fira tanpa melihat orang itu tetapi sibuk membersihkan bajunya yang sedikit kotor

"Pantesan aja nabrak orang ternyata gak punya mata"ucap lelaki itu dingin lalu pergi melewati fira begitu saja

Fira kesal setengah mati kepada lelaki yang tidak tahu sopan santun itu.
'Bukannya minta maaf malah maki-maki orang seenak jidat' batin fira menggerutu tapi sedetik kemudian fira beristigfar karena telah mengatai orang

Tak lama kemudian fira kembali ke meja tempat di mana ia tinggalkan tadi

"Assalamu alaikum"salam fira sambil kembali duduk di dekat uminya

"Umi kak altharnya belom dateng juga ya"tanya fira kepada umi yang di jawab dengan keheningan

"Tadi nak althar udah kesini" ucap umi setelah keheningan tadi

"Terus kak altharnya mana" tanya fira karena tidak melihat sosok althar

"Maaf ya fira sepertinya althar belum siap untuk melakukan perjodohan ini" jelas bu rina

"Alhamdulilah" ucap fira pelan tapi tak cukup pelan karena semua mata tertuju padanya

"Alhamdulillah kenapa fira" tanya umi mewakili kebingungan semua orang

"Hah, e-eng-gak umi" ucap fira gelagapan mendapatkan pertanyaan dari umi karena tadi fira tidak sadar jika ucapannya tadi terdengar oleh semua orang

"Terus sekarang gimana" tanya fira dengan polos

"Sepertinya kita harus menunda perjodohan ini" jelas bu rina dengan wajah bersalah

"Ya tidak apa-apa bu rina mungkin sekarang belum waktu yang tepat untuk menjodohkan anak kita" ucap umi fira

"Sekali lagi maafkan althar ya bu diah pak abdul" ucap bu rina bersalah sambil menunduk

Di dalam hati fira tersenyum kegirangan karena mendengar perjodohannya akan di tunda tapi fira sedikit bingung dengan ekpresi wajah bu rina yang merasa sangat bersalah memangnya ada apa, apa yang telah ia lewatkan selama ia tidak ada tapi fira tidak peduli karena yang terpenting sekarang adalah perjodohannya di tunda

***

Setelah fira sampai di rumah barunya di jakarta yang baru ia singgahi siang tadi fira langsung berpamitan kepada umi dan abinya untuk pergi ke kamar barunya
Setelah fira berada di kamarnya fira langsung menuju kasur barunya dan duduk di pinggirannya, sejenak fira teringat kembali dengan ekpresi bu rina yang menurut fira sedikit aneh

"Emangnya ada apa ya" tanya fira entah kepada siapa

Fira menjauhkan semua pemikiran negatif tentang kejadian di restauran tadi dan juga tentang althar
'Mungkin kak althar mau fokus sekolah dulu apa lagi sebentar lagi dia kan akan lulus' pikirnya

"Astagfirullah, fira kan belum sholat isya" ucap fira sambil menepuk jidatnya

Fira buru buru bangun dari duduknya dan bergegas mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat isya

Selesai melakukan wudhu fira langsung menggelar sajadah dan mengenakan mukenanya lalu melaksanakan sholat dengan khusuk

Setelah fira selesai melaksanakan sholat fira berdo'a dan meminta kepada rabb-NYA

"ya allah jika memang dia adalah jodoh dan calon imam yang telah kau pilihkan untuk hamba. Hamba tau dia pasti adalah yang terbaik untuk hamba maka untuk itu pertemukanlah kami di saat dia sudah benar-benar siap untuk membimbing hamba munuju surga-MU dan juga di saat  kami sudah benar-benar mencintai-MU tanpa celah sedikit pun"

Fira menutup doanya dengan mengucapkan amin lalu mengusapkan tangannya ke wajah.

***





ALFIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang