Senja itu selalu jingga: dari tatapanku. Kau merayu dengan tangkai berduri yang disiangi
Dan kita menikmati tegukan dari gelas eropa, bersama hilangnya surya di pusat kota.
Tidak ada sendu itu lagi. Tidak ada kelam malam lagi. Tidak ada.
Beberapalalu kau berhasil meyakinkan. Sematan di jari manis kiri ini buktinya dan,
Aku percaya.. Masa depan milik kita berdua.
12A18
__________
Mircenola
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJAK SENJA
PoetrySenja itu bukan hanya tentang matahari yang menuju peraduannya. Lebih dari itu, namamu kusebut-sebut dalam kata.