Tangisnya tak kuasa membentuk tangisku
Suara lirihnya di seberang sana
Decak sesak setiap katanya
Membuatku bisu tak berani bersuara lagi
Jangan menangis, Ma..
Air matamu yang keberapa ini?
Aku tidak yakin mampu menebus semuanya
Tetap bertahan, Ma!
Aku tidak tahu seberepa sakitnya itu
Tapi kuatlah!
Setidaknya untuk aku, dan kebahagiaanmu yang tak lain bahagiaku juga.
Sabar Ma...
Aku yakin Tuhan mendengar,
Aku yakin Tuhan akan kabulkan,
Aku yakin Tuhan 'kan kembalikan lagi nikmat sehatmu,
Dan kita hanya perlu menunggu,
Tetap berusaha
serta mengiringinya dengan doa.
------------------------------------------
Love,
Anakmu, Mircenola on May 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJAK SENJA
PoetrySenja itu bukan hanya tentang matahari yang menuju peraduannya. Lebih dari itu, namamu kusebut-sebut dalam kata.