Prologue
"Al, sampai kapan sih lo bakal mendem perasaan lo kayak gini" Kata Kenan.
Yang di tanya cuma menggaruk leher dan kembali mengisap rokok di tangannya
"Menurut lo?" Balasnya menanyai balik.
"Sumpeh Al gerak dikit kek apa kek biar dia nya peka kalau lo diem gini aja sih mana suka dia sama lo" Kata Kenan mulai jengah pada sikap Alfian yang masa bodoan seperti ini.
"Yaudeh si nungguin dia sampai peka ribet amat! Gua ini yang suka" Kata Alfian.
"Elo tuh! Oh apa mau gua bilangin aja? Oke gua bilang ke dia ya sekarang!" Kata Kenan berlari menuruni tangga roftop
"Anjir jangan gila, Ken! KENAN!!! Sial"
¤¤¤
"Eh Sin, Ka Aflah manggil lo tuh. Suruh ke perpus sekarang" Ucap Maya.
"Oh oke, Makasih May" Balas Sinta.
"Eit tunggu Sin gue boleh ikut ga?" Tanya Ayu."Boleh aja sih. Tapi jangan bikin keributan ya di perpus.. soalnya" Kata Sinta.
"Tenang aja. Ayok Sin kasihan ka Aflah udah nunggu kelamaan nanti" Ucap Ayu semangat.
Sinta dan Ayu beranjak dari kelas namun saat baru sampai di depan pintu kelas. Sinta tidak sengaja bahunya bertubrukkan dengan seseorang yang tengah lewat terburu-buru.
"Anjrits-sorry" Ucapnya.
"It's ok" Kata Sinta.
"Ish, Alfian gimana sih jalan tuh pakai mata!" Sahut Ayu sinis.
"Otak lu di dengkul jalan tuh pake kaki dimana-mana juga" Kata Alfian tidak kalah sinis.
"Ye malah nyolot sih"
"Udahlah Yu" Ucap Sinta.
Alfian hanya menatap kedua gadis itu hingga keduanya belok dan tidak terlihat lagi.
"Woi Al" Panggil Kenan.
"Grecep juga lo sampai kelas" Lanjutnya."Lo lelet" Ketus Alfian.
"Bilang aja lo takut. Btw gua tadi sih emang nongkrong bentar di adek kelas" Kata Kenan cengengesan.
Alfian hanya menatap tajam temannya.
Sebenarnya Alfian bukan pengecut belum mengatakan dia suka pada seseorang atau takut di tolak. Tapi Alfian berpikir belum waktunya saja dia mengutarakan perasaannya. Masalah eksis atau terkenal sih jangan ditanya lagi. Siapa sih yang tidak kenal Alfian Natarenandi Wijaya, cowok ganteng anak dari pemilik saham yang cukup besar di Jakarta.
Masalah dekat dengan perempuan sampai sekarang dia tidak suka bukan sebab dia tidak suka lawan jenis. Karena ya, yang di ketahui sikap dan perilakunya yang amburadul tidak banyak siswi menatapnya dengan tatapan illfeel membuat Alfian sedikit enggan mendekati. Di sekolah luangin waktu buat kebebasan aja dulu soal pacaran gampang ntar-ntaran juga bisa. Seperti itulah pemikirannya saat ini masih ingin bersantai-santai walaupun hati sudah berlabuh pada seseorang sekalipun, Alfian masih belum ada gerakan untuk mengajaknya berpacaran.
"Takut? Bukan gaya gua" Kata Alfian ketus.
"Kalo kata si bule-potan Jecko. Lo mah prestigo Al" Ujar Kenan sambil menunjuk layar handphone berisi translate bahasa prestigo yang artinya gengsian. Jecko adalah orang keturunan Spanyol yang terdampar di SMA Garuda Bangsa sekolah Alfian sekarang.
"Lo ngatain gue?" Kata Alfian tidak terima.
"Engga, kenyataan sih lo emang over gensian banget haha" Kata Kenan sambil cengengesan menunjukkan deretan giginya.
"Bacot!" Ucap Alfian penuh penekanan lalu pergi menuju bangku.
"Ngambek, baper, pms lo?" Ledek Kenan.
Thank yang udah mau mampir
Jangan Lupa Di Votement❤
See you again.Salam,
Ichaca💞Start Jum, 11-MEI-2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Prestigo
Teen FictionAlfian cowok cuek yang memiliki sifat over gengsian menyukai cewek manis bernama Sinta yang dikenal sebagai mantan pacar dari mantan sahabatnya. Akankah Alfian menyatakan perasaannya? Apa mereka bisa menyatu? ♡♡♡ "Ogah masa cowok deketin cewek dulua...