BAB 5

30 1 0
                                    

Mengenalmu? Adalah suatu anugerah.

Flashback

"Eh kalian duluan gih ke lapangannya gue mau ke ruang osis dulu" Ayu dan Maya mengangguk.

Shinta berjalan meninggalkan kedua temannya. Tapi tiba-tiba saja tubuhnya tidak sengaja menabrak seseorang membuatnya ingin terjungkal kebelakang dengan cekatan sebuah lengan kuat menangkap tubuh kecilnya dalam dekapannya.

"Eh.. lo ga pa pa?" Tanya orang itu.

Shinta segara menyadarkan diri dan berdiri dengan kikuk. "Ga pa pa kok maaf ya gue lagi buru-buru" Ujarnya.

Shinta merasa tidak asing dengan wajah pria di hadapannya tapi dia juga belum pernah bertemu di sekolahan ini sepertinya dia murid pindahan yang banyak di bicarakan siswa lain.

"Iya it's oke girl hm boleh nanya?" Shinta mengangguk.

"Nama?"

"Hah? Siapa?" Tanya Shinta bingung.

"Lo? Kenalin gua Reece"

"Eh-- sorry gue buru-buru banget nih" Shinta pergi belum sempat memberitahu namanya.

Di ruang osis dia sedang memakai almet serte nametag osis serta sibuk menyiapkan hal lainnya.

Flashback off

¤ ¤¤ ¤


Alfian berdiri di barisan paling belakang dekat pohon beringin menatap datar ke depan malas sekali mendengarkan ocehan kepala sekolah di depannya Kenan yang daritadi ikut mengoceh menuntut karena dirinya tadi di tinggal sendirian oleh Alfian.

Di tambah lagi Reece yang ikut-ikutan baris di sampingnya terus malah senyam-senyum ga jelas Alfian kan makin menggidik ngeri mungkinkah Reece ketempelan setan penunggu pohon beringin ini, ah bikin pusing aja. Membuatnya ingin sekali menelan kedua orang itu.

"Semoga kalian bisa ikut partisipasi di lomba ini. Baik saya serahkan selanjutnya kepada ketua osis sekian terima kasih wasalamu'alaikum wartohmatullahi wabarrokatu" Kepala sekolah menutup apel tersebut dan memberikan mic kepada ketua osis.

Alfian menghela nafas panjang sempat memikirkan untuk mabal dari apel tapi apa boleh buat jika sudah ada pak Suherman dia tidak bisa berkutik.

"Al itu yang diri belakang sampingnya cowok ponian itu siapa sih namanya?" Bisik Reece di telinga kanan Alfian.

"Yang mana?" Alfian mengeryitkan alis berusaha menyipitkan mata mencari sosok yang di maksud.

Matanya melotot saat mengetahui Shinta yang di maksud Reece. Alfian mendelik tajam.

"Cantik, Gua rasa pernah ketemu dia tapi.. gua lupa. Apa dalam mimpi ya?" Ucap Reece sambil tersenyum tidak menyadari wajah Alfian yang memerah marah akibatnya.

"Dia Shinta mantan bang Aldi" Ujar Alfian.

"Hah? Maksud lo Aldion Jefri Gandhi?" Reece memastikan.

"Iya"

"Anjerr pantes gua pernah ngeliat itu muka cewek"

"Awas lo deketin dia"

"Kok gitu sih udah mantan ini bebas dong bro mau deketin"

"Ya pokoknya ga boleh aja. Lagian masih ada cewek lain dia bukan tipe lho gua yakin"

"Yahh gua maunya sama dia eeehhh wait... wait. Tapi lo ga ada perasaan sama Shinta kan? Ya kali lo nyuruh gua ngejauhin lo malah deketin"

"Hah? T-tenang dia b-bukan tipe gue kok" Jawab Alfian ragu.

Kenan sempat mendengar perbincangan teman di sebelahnya tapi sungguh dia tidak yakin dengan jawaban temannya ini.

PrestigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang