Ada satu hal yang Shinta tidak mengerti saat dia memasuki kelasnya.
"May itu anak kelas lain kenapa berdiri di depan kelas sebelah deh? Ngintip lagi. Emang di kelas kita ada artis ya?"
"Bukannya biasanya gitu?" Maya, terlihat menghiraukan para murid itu.
"Maksud lo gue ga ngerti tuh?" Ucap Shinta bingung.
"Ada anak baru di kelas sebelah Sin. Susah amat bilang gitu May" Ayu tersenyum cerah menjawab perkataan Shinta.
"Oooh begitu"
Ayu melotot ke arah Shinta tidak percaya dengan respon Shinta yang beda dari murid lain pasti akan menanyai detail anak baru tersebut. Yang ditatap cuma bersikap tidak peduli.
"Issh Shinta lo ga mau nanya apa gitu?" Kata Ayu kesal.
Shinta mengangakat sebelah alis bingung.
"Nanya?" Shinta mengulangi ucapan Ayu."Iya. Misalnya dia cewek atau cowok? Nanti kan gue jawab cowok terus ganteng apa engga? Iya banget malah kan gue bisa jawab gitu Shinta... elo mah orangnya ga bisa kepo dikit aja" Ayu berkata panjang lebar.
"Oh gue udah tau tuh" balas Shinta.
"Loh kok darimana lo tahu orang lo engga nanya ke gue kok? Apa lo udah liat anak baru itu?!" Ucap Ayu berteriak.
"Si pea ngomong pake teriak-teriak malu gue punya temen kaya lo" Cibir Maya.
"Iiih Mayaaaaa yang kamu lakukan ke saya itu jahat" Ayu berkata meniru adegan film yang pernah dia tonton.
"Jijik gue" Shinta terkekeh geli.
"Tapi serius Sin lo udah lihat anak baru itu?" Ayu mengulangi pertanyaannya.
Shinta menatap intens mata Ayu.
"Yaaa.. belomlah orang gue baru aja tadi denger dari lo haha""Anjay gue kira lo tahu" Ucap Ayu. Shinta terkekeh lalu menatap Maya yang sedaritadi melamun tidak biasanya dia melow seperti ini.
Shinta menyenggol tangan Ayu "Yu itu Maya kenapa?" Bisik Shinta.
"Ga tau Sin. Dari pas dateng ke kelas muka si Maya udah kelipet gitu" Jawab Ayu.
Shinta manghampiri tempat duduk Maya lalu duduk di sebelah bangku Maya.
"Lo ada masalah apa May?" Tanya Shinta.
"Iya coba cerita ke kita dong May" Ucap Ayu. Maya menatap Shinta dan Ayu bergantian."Lo tau Kak Leo anak SMA Galaksi?" Ucap Maya. Shinta mengangguk.
"Dan Amel anak kelas kita?" Shinta mengangguk lagi.
"Kabarnya mereka jadian Shin" Ucap Maya. Shinta hanya diam.
"Ngomong kek ah gue udah curhat lo pada masa diem aja" Kata Maya kesal.
"Iya gue tahu dia kakak kelas yang dulu satu SMP sama lo kan? Terus kenapa kalo mereka jadian?" Tanya Ayu bingung.
"Ayu pea bingits seh kamoh. Maya kan demen sama kak Leo" Ucap Shinta mengikuti gaya anak alay.
"Issh Shinta amit-amit lo alay" ledek Ayu.
"Jir parah gini-gini gue di ajarin elo" kekeh Shinta.
"Udahlah yok kita ke lapangan sekarang!" Shinta membenarkan dasi serta seragamnya tidak lupa mengambil topi sekolah miliknya di tas.
"Lah ini hari Jumat Sin kok ada upacara?" Tanya Farhan teman sekelasnya yang tidak sengaja mendengar perkataan Shinta.
"Ada apel sebentar kepala sekolah mau ngumumin tentang lomba tahunan antar kelas" Shinta segera menggandeng kedua sahabatnya dan berjalan menuju lapangan.
¤¤¤
Disisi lain Alfian yang tengah berada di warung belakang sekolah sedang menatap seorang yang di hadapannya dengan jengkel serta malas."Al kali ini aja ya ya ya" Kenan membujuk Alfian agar mau membayarkan gorengan yang sempat dia makan tadi.
"Siapa lo? Gua ga kenal" Alfian dengan acuhnya kembali mengisap sebatang rokoknya.
"Temen bukan lo? Beneran deh Mas Kenan lupa bawa uang. Bisakah mas Al menyisikan sedikit uangnya untuk mas Kenan yang tampan ini?" Kenan memasang muka melas.
"Kek pengemis lo. Minta sono ke pacar lo si Naya" Alfian terdiam ketika melihat seseorang yang tidak asing di matanya.
"Ah mamas Al mau di taro mana muka tampan mas Kenan ini" bibir Kenan mengerucut.
"Najis tapi tunggu itu bukannya .. dia make seragam sekolah ini?" Kenan mengikuti arah mata Alfian dan dia melihat lelaki memakai seragam yang tengah melambai ke arahnya.
"Al lo kenal itu orang? Kok tangannya ngelambai gitu ke sini ya?" Tanya Kenan heran dan bingung pasalnya dia belum pernah sekalipun melihat lelaki tersebut.
Alfian balas dengan deheman saja lalu membalas lambaian orang tersebut.
"Hello brother!" Sapa lelaki itu duluan. Di tanggapi Alfian dengan high five ala lelaki.
"Yo bro by the way lo jadi beneran pindah sekolah ke sini?" Alfian bertanya.
"Yang lo liat males gua sekolah di SMA yang lama mau bareng lo terus haha. Al gua berasa artis tahu anak murid sini ngeliatin gua kayak mau nerkam gua gitu ih scary tapi ada satu hal yang bikin menarik disini" Kenan melongo saja melihat lelaki dihadapannya bukan karena ketampanannya tapi dia hanya bingung mengapa Alfian bisa friendly banget sama orang itu sedangkan denganya sangat ketus.
"Anjay najis gua ga mau bareng lo ah bosen. Apaan yang menarik? Yang ada waktu gua pindah ke sini juga sama kayak lo coba bayangin bahkan gua di intilin mulu kemanapun. Untungnya ada tuh curut" Alfian menunjuk Kenan.
"Curhat lagi lo. Gua mah yakin Al lo ga bakalan betah sama satu sekolah tapi gua rasa gua bakalan betah deh" Reece mulai meledek Alfian. Alfian memasang muka datar menatap Reece tajam tajam sekali seperti silet.
"Elah kok gua malah dikacangin" Kenan menatap Alfian serta Reece bergantian.
"Eh sorry gua ga liat ada orang lain ternyata" Kata Reece.
"Gila temen Lo Al sama songongnya kayak lo kecuali gua sih haha" Kenan terkekeh menanggapi ucapannya sendiri.
"Hm kenalin gua Reece Johnnes. Ingat JOHN.NESS bukan JONES!" Reece mengulurkan tangan kanannya untuk berkenalan. Kenan pun menerima tangan itu.
"Gua Kenan Nugraha panggil Ken atau tampan juga ga pa pa tapi kenapa nama lo mengingatkan akan status Alfian sekarang ya haha" Sindir Kenan kepada temannya. Reece terbahak-bahak mendengar ejekan teman Alfian tadi.
"Reece jones lo juga jones bege ga usah ngetawain" Alfian menatap tajam Reece dan menjitak kepala Kenan.
"Iih mas aku tuh ga bisa di giniin" Ucap Kenan ngasal.
"Gila lo kumat" Alfian semakin jengkel lama-lama berada di sini.
Alfian segera mengeluarkan beberapa rupiah lalu di taruhnya di atas meja. Kenan melirik uang tersebut dan tersenyum cerah.
"Alfian baik deh makasih loh udah di bayarin lope lope deh buat kamu hehe" Alfian yang mendengar ngegidik ngeri lalu pergi meninggalkan kedua makhluk itu sementara Reece yang awalnya tertawa terbahak pun diam seketika menatap Kenan.
"Ken kita baru berteman beberapa menit yang lalu dan gua harap lo ga homo" Reece menepuk bahu Kenan sambil memberikan wajah kasihan kepada Kenan.
"Apasih gua masih suka cewek ya. Gila aja lo"
"Lo aja gila Ken apalagi gua yang lihat lo tambah gila gua" Cibir Reece.
"Wah ngajak war war baru kenal juga udah ngejek, elo mah sama aja kayak Alfian sakit hati Kenan di giniin mama papa tolong anakmu ini ku butuh dokter cinta~" Reece menatap punggung Alfian yang sudah menjauh tanpa pikir panjang dia berlari menghampiri Alfian malas meladeni kegilaan Kenan.
"Heh bule gua kok di tinggal sendiri" Teriak Kenan berlari kearah dua manusia yang meninggalkannya.
Votement yaaa guys~~😂
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Prestigo
Teen FictionAlfian cowok cuek yang memiliki sifat over gengsian menyukai cewek manis bernama Sinta yang dikenal sebagai mantan pacar dari mantan sahabatnya. Akankah Alfian menyatakan perasaannya? Apa mereka bisa menyatu? ♡♡♡ "Ogah masa cowok deketin cewek dulua...