8

1.9K 344 37
                                    


HAPPY READING..

Pagi ini seperti biasanya Hyunjin menjadi orang pertama yang sampai di sekolah. Yang ia lakukan sekarangan ini ialah membaca buku dibawah pohon depan kelasnya, suasana tenang dan damai yang ia rasakan sekarangan ini.

Namun, ketanangan yang ia rasakan terganggu saat melihat dua orang yang melintas di penglihatannya. Awalnya Hyunjin mengabailkannya begitu saja, tapi semakin ia mengabaikannya semakin terganggu konsentrasi Hyunjin.

"Hyun, lo ngapain disitu?" kini Felix sudah di depannya.

Tidak ada blasan dari Hyunjin, dia hanya memandang Felix dengan tatapan tajam. Pertanda dia tidak suka dengan keberadaan Felix.

"Sorry kalo gue ganggu lo."

"Lo sama arin ada apa?" Hyunjin bangun dari tempat duduknya berjalan ke arah Felix.

"Maksud lo"  Felix dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Hyunjin."Oh... kebetulan aja rumah gue sama Arin deketan jadi kita berangkat barengan, nggak salah kan?"

"Oh gitu? gue peringatin ke lo buat jaga jarak sama Arin."

"Lo siapanya? ngelarang gue buat deket sama Arin" Hyunjin tak  menjawabnya, dia memilih pergi meninggalkan Felix. 

*****


Waktu istirahat ini gue lebih memilih buat tiduran sambil ngeliatin Felix dari jeldela kelas. Dari kejauhan Felix terlihat sangatlah menawan, dehh gue jadi ngehalu kalo ngeliatin dia terus dah dah.

Tapi buat detik berikutanya gue bingung dengan pergerakan seseorang yang sukses membuat dahi gue berkerut.

"Jihan, itu kayaknya pangeran es lo kayak mau kesini deh"

"Seriusan lo"

"makanya sini liat."

"Oh my, Rin hp gue mana? gue nggak bisa mengabaikan momen ini" jihan yang gelagapan mencari ponselnya.

"Dasar paparazzi." gue nggak memperdulikan sama kelakuan Jihan, gue balik lagi ke posisi semula.

Gue masih fokus sama Felix yang ada di sebrang sana.

"Rin lo dipanggil"

"sama siapa" gue masih dengan posisi tadi.

"Gue." Hyunjin yang sudah disamping meja gue.

"Mau ngapain lo?" tanya gue dengan ketus, perasaan gue udah nggak punya urusan sama dia dan gue juga nggak nyari masalah sama dia.

"Kita jadian" dua kata yang bikin gue sama jihann ternganga.

"What?!" gue bingung sama yang dia bicarakan.

"Lo pacar gue"

"What?! Lo lagi nggak waras kan?" gue yakin dia habis kejedok tiang listrik deh.

"Fine baby"

"Udahlah nggak usah bercanda sama gue"

"Ntar pulang bareng gue"

"Nggak"

"Gue nggak nerima penolakan" Hyunjin pergi begitu saja tanpa ngasih penjelasan ke gue.

Ya Tuhan, dosa apa hambamu ini. Kenapa engkau mengasih cobaan begitu berat. Gue melirik samping gue Jihan yang masih nggak nyangka dengan semua ini.

"Hann gimana ini gue nggak mau sama dia"

"Dehh gue juga nggak tau"

"Bantuin guelah, pulang sekolah gue nebeng lo"

"Duh nggak bisa Rin gue ada les nih"

"Yah lo kok gitu sih"

"Hmm gimana pas bel pulang lo langsung keluar aja, naik taxy kek"

"Okedeh"

*****

Berita Hyunjin menembak Arin secara tiba-tiba membuat seluruh penjuru sekolah heboh."Broh, lo lagi nggak kesambet kann?"

"Apaan"

"Lo tadi beneran abis nembak anak kelas seberang?"

"Hmmm"

"Sejak kapan lo naksir sama dia?"


*****

Kringgg...

Bel pulang sekolah berbunyi, ini waktunya arin pulang. Tapi kali ini dia harus bergerak cepat karena beruang kutub.

"Jihann yok cepetann ntar keburu beruang kutub kesini"

"Sabar, gue mau benerin dandanan gue"

"Astaga.. gue punya temen kayak gini amat sihh.."

"Bentar rin, ntar barangkali ada cogan lewat naksir gue"

"Lo itu sebenarnya mau bantuin gue nggak sihh?"

"Yok udah"

Gue berjalan keluar kelas mengendap-endap, udah kayak maling aja.

Dukk..

"Aw.."

"Mau kabur?" Hyunjin yang sudah didepan Arin dengan posisi kedua tangannya yang berada didalam saku celananya.

"Gue mau pulang"

"Yaudah ayok"

"Gue pulang sendiri"

"Nggak, lo pulang bareng gue"

"Gue nggak mau, gue mau pulang sama Felix"

"Dia udah pulang"

"Bohong"






JANGAN LUPA VOTE
Terimakasih~

Cold Prince HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang