💕Reynad 2

66 4 0
                                    

••Terkadang dia hanya memberikan kesempatan mengenalmu bukan untuk memilikimu•

-yoshiAN

****


"Ses....ses.....sesi.....sesilllll!!!" teriakan melengking bak peluit itu nyaring membuat telinga yg mendengarnya akan mengalami kerusakan parah pada gendang telinganya....hehehe lebay

Sesil yg mendengarnya dengn spontan menutup telinganya agar tidak brdampak buruk oleh pendengarannya, kan gak lucu belum tua udah budeg.

"Apaan sih lo lebay bgt dah?"

"Ban sepeda lo, ban sepeda lo dikempesin sama Reynad!!!!"
Mata Sesil membulat, pertanyaan sahabatnya Dian membuatnya harus membatalkan makan siangnya itu.

Sesil berlari keparkiaran dimana sepedanya terparkir.
Setelah sampai diparkiran, benar saja ban sepedanya sudah kempes dua duanya.

"Kuda poni jelekkkkk....dasar sinting, kutu kupret, tai lo, maju sini gue telen lo idup idup!!!" teriak Sesil.

"Gak usah teriak teriak, gue disini!"
Suara orang tersebut ada di atas pohon dekat parkiran Sekolah.

"Turun lo!!"

"Mau ap? Mau cium gue ya, idih nafsunya?"

"Najiss, mati aja lo pengecutttt!!!"

"Kan cuma kempes, nggak ampe penyok?"

"Idung lo yg gue penyokin!!"

"Cie mau cium idung abang Ray yg mancung ini??"

"Tai lo, kamvret lo!!!"
Kini Dian ikut kesal
"Mending lo turun dah, biar ngrasain bogemanya Sesil!!"

"Gak gue gak mau turun, taukut digigit Sesil, abang kan belum siap?"
Pe'a

"Turun!!, atau gue sunat ulang lo pake gergaji!!!" ancam Sesil

"Emnag lo ahli dalm sunat menyunat?, ihh ga boleh bahas itu iihh, kata pak uztad gak boleh, belum mukhrim!"

Sesil mengambil batu kecil, lalu melemparinya pada Reynad yg masih nangkring dipohon.
Namun lemparan Sesil selalu meleset.

"Gak kena sayang, gak jago lempar batu lo,belajar dulu ama abang Rey, gue jago lempar, lempar CINTA buat neng Sesil," crocos Reynad smabil menghindari lemparan Sesil dan Dian.

Sesil terus saja melempari krikil pada Reynad tapi terus saja gagal.

Karena sdah lelah, Reynad akhirnya menyerah.
"Ok gue nyerah gue turun" Sesil dan Dian akhirnya menyudahi lemparanya.

Lalu Sesil menggulung lengan bajunya siap memberi bogeman kepada Reynad jika cowo itu sdah turun dari pohon.

Dengan hati hati, Reynad mulai mengarahkan kakinya ke ranting untuk bisa membantunya turun, sampai akhirnya ia menginjak ranting yg sdah kering.
Pletakkkkkkk
Gubrakkkk

BadBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang