Terlambat

83 3 0
                                    

Sinar matahari telah masuk ke dalam jendela kamar Allea. Allea pun terbangun dari tidurnya.
"Hoammm..., kenapa sudah siang?", tanya Allea yang masih setengah sadar.

Tunggu, biasanya jam 5 subuh tidak ada sinar matahari. Kok ada sih??, batin Allea

"Mampus!!! Mati gue!!", ucap Allea sambil mengambil handuk dan menuju kamar mandi.

Yap... Seperti yang Allea kira tadi. Saat ini jam menunjukkan pukul 06:30 WIB dan 20 menit lagi pelajaran akan di mulai.

Setelah selesai mandi, Allea mengenakan baju seragam, mengambil tas, memakai kaos kaki serta sepatu , dan menuju sekolahnya.

Apa yang gue bilang?? Gue akan mati kann????, ucap batin Allea.

Saat ini gerbang sekolah telah di tutup oleh satpam penjaga gerbang dan butuh waktu yang lama untuk membujuk satpam tersebut.

"Pak, tolong buka gerbangnya. Saya di kejar orang gila", alasan Alles yang tentunya di buat-buat.
"Halah mana ada orang gila. Kalau ada, bawa dia ke sini", jawab pak satpam itu.
"Yaelah pak, masa saya bawa orang gila ke sini. Bisa-bisa saya yang kena lemparan batu orang gila itu", jelas Allea.
"Yaudah hari ini bapak buka gerbangnya, tapi awas kalau bohong! Bapak gak akan pernah buka kan gerbang ini untuk kamu kalau telat", ucap pak satpam.
"Makasih pak", kata Allea sambil pergi melewati satpam itu.

Sesampainya di depan pintu kelas.

'Aduhh, ini nih yang bikin kesal. Mana guru killer pula yang sedang mengajar. Allea mau atau tidak kamu harus masuk ke kelas bukan???", ucap Allea menyakinkan diri sendiri.

Allea membuka perlahan pintu kelasnya.
"Permisi.... Maaf bu bolehkah saya masuk?", tanya Allea.
"Boleh, sebelum kamu! Kesini dulu!", jawab ibu killer dengan lantang.
"Ya bu, ada apa???", tanya Allea pelan.
"Kenapa kamu bisa telat???"", tanya ibu killer.
"Karena saya telat bangun", jawab Allea.
"Kenapa bisa telat bangun", tanya ibu lagi. Ingat ya lagi!.

'Huft... Kalau dia bukan guru killer pasti udah gue sempel tuh mulutnya yang banyak tanya, jadi guru kok kepo amat', ujar Allea dalam hati.

"Allea!!! Kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan saya?? Pasti kamu sedang memikirkan jawabannya kan?! Kamu bohong sama ibu kan?!", bentak guru killer itu.
"Eh.. Siapa yang memikirkan jawaban dari pertanyaan ibu", jawab Allea.
"Lalu kenapa kamu tadi bengong!!", tanya bentak ibu killer.

'Nah kan..... Banyak bacot nih guru. Sumpah dah, abis lulus gak pengen lihat mukanya lagi sekalipun meski harus bertatapan muka', batin Allea

"Saya telat bangun karena semalam sibuk mengerjakan pr matematika sama fisika bu", jawab Allea.

Ibu killer itu fokus melihat mata Allea untuk mencari apakah yang di ucapkan Allea kebohongan atau tidak. Namun sepertinya beliau tidak menemukannya.

"Yaudah kamu duduk sana!!!, eits tapi jangan lupa nanti istirahat kamu menghadap saya", jelas ibu killer.
"Iya bu, terima kasih", ucap Allea sambil berjalan menuju kursinya yang bersebelahan dengan kursih Meilia. Yap mereka satu meja.
"Lea, yang lo Katakan sama ibu itu bener kan???", tanya Meilia.
"Iya mei, emangnya kenapa??", tanya Allea
"Gak apa-apa"

Selama dua jm Allea menahan kantuknya.
'Kringgg' suara bell berbunyi
"Huft... Akhirnya surga dunia datang juga", ucap Allea dalam hati.
"Sekian pelajaran saya hari ini. Akke kamu jangan lupa menghadap saya", ucap ibu Killer
"Baik bu", ucap Allea.

Sesampainya di ruang guru

"Permisi, ada apa ibu memanggil saya???", tanya Allea.
'Gini Allea di kelas mu kedatangan murid baru, silahkan kau ajak dia keliling sekolah ini", jawab guru itu.
"Baik bu", ucap Allea sambil keluar dari ruang guru.

Cat Prince and The GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang