5

61 5 0
                                    

"Karena Usaha Tak Akan Menghianati Hasil"

-(o) -

Clara berdiri dan berjalan menyusuri jejeran manusia yang ada didepannya.

"Ra , gue doain lo selamat dan semoga ini bukan pertemuan terakhir kita" ujar Cika berbisik sambil meletakkan tangan disamping mulutnya.

Clara memutar kepala dengan mata yang tersorot pada Cika dan Ia hanya mengerutkan salah satu keningnya. Clara tidak merasa takut sedikitpun, ini bukanlah pertandingan Smackdown yang menentukan ia akan mati atau hidup. Yang dia perlukan hanya menuruti segala perintah yang ditujukan padanya tanpa protes .

Ia kini berdiri didepan para siswa tepatnya disamping tiga seniornya itu. Clara hanya diam membisu dan sesekali Ia menggerak-gerakkan kedua tangannya.

Dari pengamatan Clara, tampaknya Anre, Sulfa dan Amel sedang membicarakan sesuatu. Clara tak tahu rencana apa lagi yang akan meraka lakukan kepadanya. Mau diguling , dibentak, digantung.. kini Ia hanya pasrah asalkan nyawanya masih tersisa.

Dan.....


" Dek , saya mau tanya sesuatu sama kamu.. Bolehkan? " tanya Sulfa pada Clara tiba-tiba..

"Iya kak boleh" jawab Clara singkat

" kamuu.. Masih punya hubungan sama Ifan? " Tanya Sulfa kembali sambil menatap wajah Clara.

Pertanyaan yang tidak ada dibenak Clara sebelumnya.

Clara diam sejenak. Difikirannya tiba-tiba melayang berbagai macam pertanyaan. " maksud Kak Sulfa nanya gue kek gitu apa coba?.. Kenapa gak tanya langsung ajasih ke Ifan bukannya mereka sekelas? .. Apa mungkin kak Sulfa masih menaruh hati pada Ifan? .. Akhhh,, Gue gak peduli".

Semua tentang Ifan kini bukan lagi menjadi urusan Clara.

Melihat Clara tak menjawab, Sulfa kemudian mengangkat tangan dan melambaikan salah satu tangan mungilnya di depan wajah Clara.

"Hello, dekk.. Kok diem? "

Kalimat itu memecah lamunan Clara dan berhasil membuatnya kembali tersadar. " Saya sudah gak punya hubungan apa-apa lagi kak sama Ifan" jawab Clara jujur.

Sulfa , dia adalah salah satu mantan Ifan waktu masih duduk di bangku SMP

"tapi Ifan bilang kalian masih chattingan"

Lagi-lagi satu pertanyaan berhasil disodorkan padanya. Bukan Sulfa, tapi kini yang memberinya pertanyaan adalah Anre.

" Gak kok kak. Saya benar-benar tidak punya hubungan apa-apa lagi sama Ifan" jawab Clara membela diri.

Clara di introgasi layaknya penjahat yang baru saja melakukan aksinya. Seharusnya MOPLS dilakukan untuk memperkenalkan lingkungan sekolah pada seluruh calon siswa bukannya di introgasi dengan menanyakan pertanyaan pribadi yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan MOPLS.

Untung saja hari ini adalah hari terakhir bagi Clara dan seluruh teman-temannya mengikuti masa orientasi yang wajib bagi seluruh calon siswa itu. Mereka hanya tinggal bersabar sedikit sampai hari ini benar-benar berakhir.

-(o) -

Jam berwarna hitam putih yang melekat pada dinding sekolah itu jarum pendeknya telah berada diantara angka 4 dan 5 dan jarum lainnya menujuk angka 6 . Itu artinya tinggal 30 menit lagi bel sekolah sebagai tanda pulang akan segera berbunyi.

Waktu yang tersisa digunakan oleh salah satu pembina. Pak Ridik.

Pak Ridik memasuki ruangan dan membawa beberapa lembar kertas HVS ukuran A4 dengan tulisan tinta berwarna hitam. Isi lembar kertas tersebut ternyata adalah nama-nama seluruh calon siswa yang telah di bagi menjadi beberapa kelas.

Ia kemudian menjelaskan bahwa seluruh calon siswa kelas X akan dibagi menjadi 6 kelas. Kelas X memiliki satu ruang khusus. Kelas Reguler Plus. Tak sembarang siswa dapat menempati ruangan ini, hanya 30 siswa dengan nilai UN tertinggilah yang dapat menghuni ruangan itu selama 3 bulan.

Yah betul, hanya selama 3 bulan. Karena di sekolah ini menganut sistem perolingan. Setiap 3 bulan, seluruh nilai siswa selalu di evaluasi. Jika ingin bertahan, maka Siswa harus belajar keras agar nilai mereka lebih tinggi dari siswa lainnya.

Siswa yang gagal mempertahankan nilainya akan digeser ke kelas lain. Sebaliknya siswa yang berhasil meraih nilai tinggi akan bergabung dengan siswa lain yang berada di kelas reguler plus.

Setelah menjelaskan beberapa hal tersebut, Pak Ridik selanjutnya mulai membacakan daftar nama yang dipegangnya.

"oke, semuanya pasang telinga baik-baik dan dengarkan nama dan kelas kalian, saya mulai dari kelas reguler. Andy... Nisa... Lisa... Muh. Alif.. Riswan... Nailal... Febry Sagata...Clara Arindy... "

Urutan 8 atas nama Clara Arindy.
Clara sangat senang dan sontak membuatnya melompat kegirangan ketika Pak Ridik menyebut namanya.

Clara termasuk salah satu siswa yang tergolong pintar. Buktinya dia berhasil meraih sepasang bangku dan meja dalam kelas reguler plus. Tidak hanya itu, sejak SD dia memang selalu dapat peringkat dan tak pernah keluar dari 5 besar.

" urutan ke 30 Farhan Maulana.. " Ujar pak Ridik menutup nama siswa kelas X reguler plus.

Astika Octaviani. Sejauh ini nama tersebut belum terucap dari bibir pak Ridik, itu artinya Cika gagal masuk dikelas reguler plus dan yang paling membuatnya kecewa adalah Ia harus berada dikelas yang berbeda dengan Clara selama 3 bulan. Sebenarnya Cika termasuk siswa yang tergolong pintar, hanya saja Ia kurang beruntung dengan hasil Ujian Nasionalnya.

Pak Ridik telah selesai menyebut seluruh nama siswa, dan ternyaa tempat Cika adalah kelas X.4

"Kok bisa yah lo masuk reguler, padahal gue kan lebih pintar dari lo haha..." ujar Cika bercanda kepada Clara.

"Dasar lu, sejak SMP emang lo pernah ngalahin nilai akedemik gue ?

Jika hal yang berhubungan dengan akademik, Cika memang tak pernah menang melawan Clara. Tapi, jika pelajaran itu berkaitan dengan praktek yang memerlukan pede alias rasa percaya diri, Clara lebih memilih angkat tangan dan menyerah kepada Cika. Faktanya Clara memang kurang percaya pada dirinya sendiri.

" songong amat lo, baru masuk reguler aja udah sombong huhhkhh" Clara mengerutkan dahinya

"Hahaha,.. Gak ko Cik gue bercanda, udah ah muka lo tuh jangan lupa dirapiin. Mulai hari ini lo harus rajin belajar, berdoa biar kita bisa berada dikelas yang sama. Karena usaha tak pernah menghianati hasil " ujar Clara menyemangati sahabatnya itu.

+++++++++++++++++++++++

Hellow para Reader pada suka gak dengan jalan ceritanya ?
Kalau suka jangan lupa tambahkan cerita ini reading list kalian yah..

See you di part selanjutnya.

🌸🌸

Indiyarz_

Luka yang SamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang