Arsen turun dari mobil sambil merapikan kemejanya. Sebenarnya dia malas untuk turun tangan seperti ini dalam bekerja. Bisa saja dia menyuruh bawahannya untuk langsung bertemu dengan Mr. Freeman, pemilih ternak sapi yang akan bekerja sama dengannya. Namun, sepertinya kali ini berbeda. Arsen sedang malas berada di rumah sehingga dia memutuskan untuk pergi sendiri melihat peternakan sapi ditemani oleh Felix.
"Selamat pagi, Mr. Clovis," ucap Mr. Freeman saat melihat Arsen sudah memasuki area peternakannya.
"Pagi," sahut Arsen dingin tanpa membalas jabatan tangan dari Mr. Freeman. Sekali lagi, jangan lupakan fakta jika Arsen sangat membenci manusia.
"Sungguh sebuah kehormatan bagi saya bisa bertemu dengan anda secara langsung Mr. Clovis."
"Bukan masalah, jika sedang tidak malas di rumah tentu aku tidak akan datang kemari," jawab Arsen acuh dan berjalan terlebih dahulu memasuki kandang sapi, "Sekarang tunjukan padaku sapi mana yang menghasilkan susu terbaik untuk kejuku." Mr. Freeman yang merasa diacuhkan pun hanya mengedikkan bahunya pasrah.
Bukan sebuah rahasia lagi jika seorang Arsenio Clovis merupakan pria yang sangat dingin dan tidak suka berbasa-basi.
***
Arsen masih sibuk berkeliling di peternakan sapi didampingi oleh Felix. Sedangkan Mr. Freeman sendiri sudah meminta ijin untuk memantau pegawainya di pabrik sejak 15 menit yang lalu.
"Felix, aku ingin merasakan susu sapi itu." Tunjuk Arsen pada salah satu sapi hitam yang berada di paling ujung.
"Baik Tuan." Felix langsung pergi memanggil pegawai untuk memerah sapi yang ditunjuk oleh Arsen tadi. Arsen yang sudah bosan melihat peternakan pun berjalan ke arah sapi itu. Saat sudah sampai di sana dia sangat terkejut saat tiba-tiba ada gadis yang berdiri sambil membawa seember penuh susu segar dan menubruknya dengan keras sehingga susu itu tumpah dan membasahi tubuh mereka berdua.
"Sialan! Apa yang kau lakukan?!" bentak Arsen sambil melihat kemejanya yang basah dan lengket. Dia langsung melihat ke arah gadis yang menubruknya tadi saat tidak mendengar satu kata pun keluar dari bibir itu.
"Apa kau bisu?!" bentak Arsen lagi dengan kasar.
"Astaga! Maafkan aku Tuan, kemejamu jadi basah seperti ini. Maafkan aku," balas gadis itu dengan takut sambil berusaha untuk membersihkan kemeja Arsen yang kotor.
"Apa kau pencuri susu?" Tuduh Arsen tanpa basa-basi.
Gadis itu menatap Arsen tidak percaya, apa wajahnya yang polos ini menunjukkan bahwa dia seorang pencuri? "Apa maksudmu Tuan? Aku sedang bekerja di sini. Bagaimana bisa kau menuduhku mencuri."
"Bekerja? Kenapa si Freeman bodoh itu memperkerjakan orang tidak becus sepertimu."
"Ada apa ini? Apa yang terjadi Naura?" Mr. Freeman tiba-tiba datang dengan Felix di belakangnya.
Arsen menatap Mr. Freeman kesal dan menunjuk Naura dengan tidak sopan, "Kenapa kau memperkerjakan gadis bodoh seperti dia? Apa kau kekurangan orang sampai menerima gadis kecil sepertinya!" Arsen benar-benar marah sekarang.
Mr. Freeman hanya menghela nafas kasar melihat kemarahan Arsen yang menurutnya sangat berlebihan itu. Dia tidak bisa menyalahkan Arsen arau dia akan kehilangan pelanggannya, "Maafkan kelalaian pegawai saya Mr. Clovis."
"Aku tidak mau tahu, sekarang pecat dia! Aku jadi ragu dengan peternakanmu ini."
"Tuan Freeman tolong jangan pecat aku, aku tidak sengaja Tuan. Lagipula dia yang membuatku terkejut sehingga susu yang kubawa tumpah." Tunjuk Naura pada Arsen dengan kesal. Hilang sudah respeknya terhadap pria galak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Curse of Love (SELESAI)
Fantasy🔞 WARNING 🔞 Bijaklah dalam memilih bacaan! *** Arsenio Achilles Clovis, seorang Dewa yang dikutuk menjadi manusia karena membunuh ibunya sendiri. Kesalahan fatal yang membuat ayahnya marah besar dan membuangnya ke Bumi. Selama 200 tahun hidup di...