Naura menopang wajahnya dengan bosan. Dia melirik ke arah Josh yang masih setia menunggu umpan pancingnya dimakan oleh ikan. Sudah 2 jam berlalu namun sepertinya Josh tidak berniat untuk menyudahi acara memancingnya. Sudah sering kali Naura berkata jika ikan di danau sudah mulai punah namun Josh berkelak kalau ikan di danau masih banyak dan mereka semua hanya vegetarian, jadi ikan-ikan di sana tidak mau memakan cacing Josh.
Hah lucu sekali!
"Ini sudah 2 jam, Josh. Aku bosan." Keluh Naura sambil menekuk lututnya.
"Sebentar lagi, aku yakin ada ikan yang akan memakan umpanku."
"Sudah hampir sore," gumam Naura lagi sambil melihat ke sekitar danau yang sudah sepi.
"Memangnya kau ingin ke mana? Bukannya kau ingin aku menemanimu sampai ayahmu pulang," ucap Josh kembali melempar mata pancingnya ke danau. Entah sudah berapa kali pria itu memasang umpan namun tetap saja tidak ada ikan yang tertangkap yang ada malah umpannya habis dimakan oleh ikan-ikan kecil.
"Memang, tapi tidak dengan memancing. Kau tahu aku tidak suka menunggu. Apalagi menunggu sesuatu yang tidak pasti," gumam Naura pelan diakhir kalimatnya.
"Ada apa dengan kata-katamu? Kenapa terdengar seperti orang yang sedang patah hati." Ejek Josh pada Naura.
"Terserah, aku ingin berjalan-jalan disekitar danau sebentar." Naura bangkit dari duduknya sambil menepuk-nepuk pantatnya yang kotor karena rumput kering.
"Jangan jauh-jauh." Pesan Josh yang kembali memasangkan cacing pada kail pancingnya.
"Tidak janji," ucap Naura dan berlalu pergi. Josh hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Naura.
Naura berjalan ke arah hutan sambil menarik lengan sweaternya untuk menutupi telapak tangannya yang terasa dingin. Musim dingin akan segera datang sebentar lagi dan Naura menyukai itu. Akan ada festival winter yang diadakan setiap musim dingin datang.
Festival itu akan diadakan di area danau. Semua penduduk desa akan berkumpul dan menyalakan api unggun, menari, berpesta, dan lain-lain. Keramaian itu yang selalu ditunggu oleh Naura.
"Sialan! Kenapa kau tidak muncul lagi, hah?!" Naura menghentikan langkahnya ketika mendengar suara samar-samar seseorang yang sedang marah.
Naura berjalan ke arah suara itu berasal dan dia menemukan seorang pria yang membelakanginya dengan hanya mengenakan kaos tipis dan celana pendek. Naura mengerutkan keningnya bingung. Apa pria itu tidak kedinginan? Belum sempat Naura menghampiri, pria itu kembali berteriak membuat Naura terkejut dan memilih untuk bersembunyi dibalik pohon.
"Di mana kau ayah sialan?!" teriak pria itu lagi membuat Naura menggeleng tidak percaya. Naura menutup mulutnya saat sadar jika pria itu adalah pria yang mengobati tangannya tadi pagi.
Setelah tahu siapa pria itu, Naura tak segan lagi untuk menghampirinya. Namun lagi-lagi langkah Naura terhenti saat pria itu jatuh berlutut sambil menutupi wajahnya. Tidak lama kemudian, terdengar isakan yang sangat mengejutkan Naura. Pria itu menangis?
KAMU SEDANG MEMBACA
Curse of Love (SELESAI)
Fantasy🔞 WARNING 🔞 Bijaklah dalam memilih bacaan! *** Arsenio Achilles Clovis, seorang Dewa yang dikutuk menjadi manusia karena membunuh ibunya sendiri. Kesalahan fatal yang membuat ayahnya marah besar dan membuangnya ke Bumi. Selama 200 tahun hidup di...