⛅| Chapter 1

1.5K 222 104
                                    

kak jeff🐤
| caaantik!
| ayo bangun! sekarang pengayaan! 4.18 am

missed call
4.30 am

kak jeff🐤
| ranzeeeeeeeeeeeey
| dek?
| pasti masih bertransformasi jadi kebo ya? 4.47 am

missed call
4.52 am

missed call
5.01 am

kak jeff🐤
| ranzey astaga
| baaaaaaaanguuunn
| sayang? 5.19 am

ranette
kaaaaaak jaeeeeeee |
keisangaaan!! |
typo |
tar dulu mai mandi |
5.20 am

kak jeff🐤
| kebiasaan.
| aku otw ya 5.20 am

Ranette Zevanya-yang kerap disapa Ranzey-terduduk di pinggir tempat tidurnya dengan bibir yang terukir oleh senyuman tipis, disertai dengan kedua tangannya yang terarah untuk mengusap mata.

"HAH. Oh iyaaaaa!"

Gadis itu kembali merutuki dirinya sendiri setelah melirik jam dinding, ia menyadari bahwa ia akan terlambat dalam kegiatan pengayaan yang akan dimulai tepat jam 6 pagi.

Dengan langkah yang goyah, Ranzey berlari menuju kamar mandi. Bukan untuk mandi, melainkan hanya untuk membasuh wajah dan menyikat giginya.

Udah kepepet, batin gadis itu.

•°•°•

"Maaaah, Adek berangkat sama Kak J-"

Jeffrey tertawa ketika melihat Ranzey yang kaget dan terpaku di tangga saat menyadari bahwa dirinya sudah menunggu gadis itu di ruang tengah. Tawanya semakin tergelak ketika melihat Ranzey yang terlihat sangat kerepotan dengan tas, buku paket, handphone dan juga sepatu digenggamannya.

"Sini, sini Kakak bantu," Ujar Jeffrey, beranjak dari sofa dan menghampiri Ranzey.

"Noooooooooooooo. Enggak usaaah!" Tolak Ranzey yang kemudian melangkah turun secara perlahan.

Jeffrey tetap menghampiri gadis itu sambil sedikit tertawa, dan kemudian membantunya dengan meraih tas dan beberapa buku paket dari tangan mungil tersebut.

"Haduh Ranzey," Gumam sang Mama yang baru saja keluar dari dapur sambil membawa dua buah kotak makan.

"Kamu makan di sekolah aja, ya? Nanti telat. Dari pagi pintu diketok-ketok bukannya bangun, dasar kebluk." Omel Mama Ranzey. "Jeffrey, ini tante bikinin sarapan juga, nanti dihabiskan ya nak"

Jeffrey mengangguk dan tersenyum, "Iya tante, terima kasih banyak."

"Ranette Zevanya, besok-besok enggak usah dikunci-kunci ya pintu kamarnya. Emang kamu mah harus disiram pake air segayung dulu baru bisa bangun."

"Iyaa Maah, ampun. Maaf, maaf," Ranzey mengerucutkan bibirnya. Membuat ekspresi yang cukup menggemaskan bagi pria di sebelahnya.

Jeffrey kembali terkekeh. "Gini aja tante, kalo Ranzey susah dibangunin, biar saya aja yang turun tangan. Nanti saya dobrak pintunya terus saya gigitin pipinya sampai dia bangun," Kekeh Jeffrey, lalu mencubit pipi kanan gadisnya.

Dengan wajah yang sedikit kesal, Ranzey kemudian menginjak pelan kaki Jeffrey. "HSSSS Kaaaakaaaaak!"

Sang Mama yang melihat hal itu pun hanya tersenyum dan,
"Ciiieeeeeeeeee..."

Someday | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang