Sweet: Chapter 3

3K 144 1
                                    

Jam masuk kelas pagi sudah berlangsung sejak lima belas menit yang lalu. Sebagai senior, dan salah satu anggota organisasi di kampus, Nata ditugaskan untuk mencatat mahasiswa-mahasiswi yang terlambat. Dan bahkan, Nata juga mempunyai wewenang untuk menghukum. Berat atau ringannya hukuman, itu tergantung Nata.

Nata masih berdiri sambil menyilang dada, bersandar pada tiang dinding koridor kampus. Nata memegang selembar kertas dengan bolpoin. Tampak beberapa nama dikertas putih itu. Itu adalah daftar nama mahasiswa dan mahasiswi yang terlambat. Sampai detik ini, ada satu orang yang masih ditunggu oleh Nata. Nata juga sudah menge-cek ke kelas, dan orang itu belum datang.

" Dimana anak itu? " Gumam Nata.

Nata mengedarkan pandangannya keseluruh sudut kampus. Belum nampak. Yang ada dipandangan mata Nata, hanyalah beberapa orang yang sedang berlari mengelilingi lapangan sebagai hukumannya.

" Sepuluh detik dari sekarang. Gue itung, La. Kalau lo belom juga datang, lo kena hukuman yang lebih dari ini"

" Dan kalau lo gak datang dalam hitungan sepuluh detik, gue anggap lo absen "

Nata menarik pendek napasnya,

" Sepuluh, sembilan, delapan.. "

" Tujuh, enam, lima... "

" Lo dimana, bego? "

" Empat, tiga, dua.. "

Nata bersiap untuk mencatat nama Shakila dalam daftar absensi yang dipegangnya.

" Hh.. "

" Maaf gue telat " ucap seseorang.

" Satu " Nata menyelesaikan hitungan mundurnya.

Nata menyerahkan daftar absensi itu kepada salah satu teman nya. Kini Nata berdiri berhadapan dengan Shakila. Nata melipat kedua tangannya didepan dada, dan matanya terus menatap Shakila yang sedikit berantakan dan penuh dengan keringat.

" Lo kenapa baru datang? Lupa jam berapa kelas pagi dimulai? " Tanya Nata.

Sambil terus menenangkan napasnya, Shakila menjawab. " Tau gue. Sumpah tadi gue kesiangan "

" Kesiangan? Itu sih derita lo. Lo itu anak baru di kampus ini, La. Jangan banyak tingkah kenapa sih? Belom ada lima bulan lo ngampus disini " Ucap Nata.

Shakila menyeka keringatnya dengan pergelangan tangannya. Napasnya masih ngos-ngosan.

" Iya, iya maaf "

" Lo kena hukuman. Lo lihat disana? " Nata menunjuk beberapa mahasiswa yang baru saja selesai menjalankan hukuman; lari mengelilingi lapangan sebanyak lima kali.

Shakila mengangguk, " Itu dihukum? Telat? " Tanya Shakila.

" Yap " Nata mengangguk.

" Lo terlambat lama banget. Lebih dari waktu yang udah gue tentuin. Mereka dihukum 5 kali lari muterin lapangan "

" Lo lari muterin lapangan sebanyak sepuluh putaran. Nggak pakai berhenti. Nggak pakai ngeluh " Ucap Nata.

" Lo gila? Sepuluh kali? Lo nggak lihat apa gue udah basah karena keringat begini? Lo masih tega ngasih gue hukuman kayak gini? Lapangan kampus ini tuh luas banget! " tolak Shakila

" Nggak cuma lari muterin lapangan. Habis lo lari, lo jalan ke tiang bendera itu " tambah Nata.

Shakila mengikuti arah mata Nata yang menuju pada tiang bendera Merah Putih yang ada ditengah lapangan.

" Lo berdiri didepan tiang bendera itu selama dua puluh menit. Angkat tangan kanan lo, kasih hormat sama bendera Merah Putih yang berkibar diatas sana " suruh Nata.

Falling In Love with Badgirl (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang