Mulmed : Dion Before Party
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Seperti biasa di kehidupan gue.sekolah, jadi bahan bullyan disana pulang dalam keadaan kacau balau yeah rasanya gue gak pernah dapet hidup yang enak seperti kata orang-orang bilang.masa SMA pun gue lalui dengan suram 3 tahun disini dan 3 tahun itulah gue terkenal dengan predikat Nerd. Emang bener faktanya setiap jam pelajaran disekolah gue bawaanya cuman baca buku tapi hey apa salahnya coba? kakak gue Brian dia juga kutu buku, tapi kenapa hanya gue yang dibully habis-habisan. dan disinilah awal kejadian laknat itu menimpa gue
"Pagi culun"teriak para gerombolan cewe yang ada disebrang koridor tempat gue jalan. gue cuman bisa tersenyum pasrah aja ngeliat kelakuan mereka yang bisa dibilang -you know lah-
BRAKK
"Woi lu kalo jalan pake mata dong!"bentak seorang cowo berbadan altelis dan berparas cukup ganteng kalo gue bilang, yang gue yakini dia adalah ketua geng dosekolah gue ini. Ramon
"Maaf gak sengaja."jawab gue seadanya sesekali nyoba buat nyelonong pergi dari hadapanya sekarang.
"Mau kemana lu"bentaknya yang sekarang tanganya udah narik kerah baju bagian belakang gue.
"G-gue m-m..au"
BUK
satu pukulan mendarat apik di bagian perut
"Kalo lu berani nyentuh dia secuil aja gue jamin besok lu dan para anak buah bau kencur lu ini bakalan dibui di rumah sakit!"pekik seseorang dengan suara cemprengnya. aih dia lagi.
"Wih pangeran berkuda poni si culun udah dateng nih"sahut seorang cewe yang ikut nyapa ke gue tadi
"Sekali lagi lu bilang dia culun gak segan-segan gue ngerontokin semua rambut lu! ngerti!"bentaknya sakratis. dia gak hanya punya nyali segudang tapi perawakan garang juga dia punya.
"Ampun ndoro! hahahaha"celoteh singkat anak buah dari Ramon. Fredy.
BUK tendangan melayang di daerah tulang kering kedua anak buah dari Ramon tadi.
"Itu buat lu yang udah ngehina sahabat gue!"teriaknya entah kesekian kalinya.
BUK pukulan kedua mendarat tepat didaeah selangkangan Ramon
"Itu buat lu yang mau main hakim ke sahabat gue dan ngehina dia!"
dan
BRAK
Suara orang jatuh dengan kerasnya gue denger. pasti udah dijongkrokin, gak hanya itu di lantai udah berkeliaran rambut-rambut dari si cewe ini. pulang entar jangan lupa beli penumbuh rambut ye mbak biar kaga botak sebelah
"Itu buat lu yang udah keganjenan sama sahabat gue dan maki gue tadi"tambahnya
"dan lu"jeritnya yang kini jari telunjuk di tanganya udah tepat menunjuk arah gue
"Ikut gue"sambungnya dengan aktifitas kesukaanya. narik gue dari keramaian, gak lama gue dan cewek toa ini udah nyampe di kelas gue 12 IPS-2
"Lu itu ya seharusnya lu lawan dia bukan malah kayak kambing congek macam tadi! lu tau gak sih kalo gue itu takut lu kenapa-napa seharusnya dulu lu itu lanjutin les karate lu biar sekarang bisa sabuk hitam kaya gue. biar lu juga gak di-"
"Sttt. udah yang penting sekarang gue udah gak apa-apan kan?"
"Lu tu ya hobi banget motong pembicaraan gue. kalo aja gue gak ada disana pasti sekarang lu udah babak belur entah di UKS atau malah di Rumah Sakit! Dion lu itu seharusnya-"

KAMU SEDANG MEMBACA
Brother in Love
Teen FictionGue anak bungsu dari 4 bersaudara Keluarga Pratama. keluarga yang paling disegani dalam dunia bisnis di Indonesia.kakak pertama gue Rian adalah seorang pembisnis handal sama kaya bokap gue dan kakak kedua gue juga sama kaya dia bedanya dia pembisnis...