Bab 3 - Party

194 3 0
                                    

Mulmed : Rian

gue sengaja ngasih muka cengonya disini biar gue keliatan gantengan dikit gitu. dan jangan salah presepsi di cerita sebelah gue make dia malah ada massage kalo make mukanya arthur s4 Bzzz.

yo wes lah sak karepmu langsung meluncur ke cerita ye bro

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

masih DION POV

jam 7 malam tepat. kalo biasanya cinderella itu cewe sekarang gue tau rasanya gimana jadi Cinderella itu. naik kereta kuda, pake gaun cantik-oke sepertinya gue harus ngeralat ini-

para kolega papa udah berdatangan kebukti sama mobil mewah yang berjejer di depan gedung. red carpet yang mengihiasi jalan masuk para tamu

"Dion. udah siap?"tanya mila yang sekarang sedang ngebenahin tatanan rambutnya

"Mila mending puter balik aja yuk gue pengen muntah. pusing juga kayanya gue sakit deh"

"alesan lu. udah yok turun sekarang"dengan pasrahnya gue turun dari pajero gue.

semoga aja gak lebih parah dari tahun kemarin guman gue dalam hati

"Mila!"bentak gue ketika tanganya meluk lengan gue posesif

"Apaan sih lu udah sekarang senyum aja ke tamu lain udah percaya ama gue"mendengar omonganya gue lanjutin langkah kaki gue dan sampe di ambang pintu gedung yang akan dipakai abang gue buat resepsi

oke gue akui ini gak separah tahun kemarin tapi semua mata tertuju ke gue dan Mila kali ini

"Mila!"bentak gue untuk kedua kalinya ketika mata high heelsnya menumpu di ujung pantofel gue

"Hai sayang"panggil mama gue di pojok kiri ruangan. gue menghela nafas panjang dan berlari kecil menjemput mama gue disana dan gak sadar ninggalin Mila yang kini entah kemana

"ya ma?"tanya gue ke mama yang kini berada diantara ibu-ibu seusianya. gak salah lagi ini pasti temen arisan mama gue.

"jeng kenalin ini anak bungsu saya. Dion"ucap mama selagi tanganya sibuk nyubit pinggang gue berkali-kali

"Dion tante"sapa gue ke temen arisan mama

"anak Jeng yang ini ganteng ya. kok baru dibawa sih jeng kenapa gak dari dulu aja"kata salah satu ibu-ibu bergaun pink

"maklum dia harus fokus dipendidikanya"jawab mama gue sedanya. sibuk pendidikan? gak salah? bukanya dulu gue gak dianggep anak ya.

"kira-kira anaknya udah punya pacar belum ya jeng"sekarang tante yang baju kuning gading bertanya ke mama gue

"pasti be-"

"Dion!"jerit Mila di belakang gue. thanks mil kalo gak pasti rencana mama mau ngejodohin gue sama kaya abang gue yang lain

"Ma, Dion sama Mila duluan ya. tante om Dion duluan ya"pamit gue yang alibi pengen langsung pergi dari sana

"heh ini semua gara-gara lu tau gak"cecar gue ke Mila

"yang penting lu gak dibully kayak tahun kemarin kan?"jawabnya enteng

"tapi sekarang gue kayak artis yang harus mama kenal-kenalinke temen-temen arisanya tau gak"

"kemajuan dong! berarti mama lu udah nganggep lu anak"

"eh kira-kira besok gimana ya ekspresi anak-anak pas ngeliat lu kaya gini? gue penasaran masa"

"kata lu dandanan gue yang kaya gini cuman sampe pesta selese doang gimana sih gak konsisten lu!"

"udah gak papa biar anak-anak lain gak bully lu terus-terusan biar cewe-cewe pada klepek sama lu"

Brother in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang