Bab 7 - Dont Go

138 2 0
                                    

Gue khilaf hahaha. Mungkin gue bakalan update setiap gue mood disetiap ceritanya waks

Oh iya satu lagi gue rada binggung Brother In Love cerita yang paling banyak dibawa tapi votenya kalah sama My Only Girl masa wkwkwkwk

Tapi sorry ya jujur yang My Only Girl gue belum punya ide lagi sejauh ini jadi agak on hold lah bagi yang mau nunggu thanks banget ye entar gue traktir cireng deh. Kalo lu pada ke rumah gue tapi

_____________________________________________________________

Author POV

"Dion udah siap?"tanya Bu Indah yang udah stand by di tempatnya

"Siap bu"jawab gue mantap

"baik drama kita akan dimulai 15 menit lagi. Persiapkan diri kalian oke!"perintahnya yang udah mulai ngurusin kelangsungan acara pensi

"Semua stand by di tempat!"pekiknya dari kejauhan

Dalam sekejap tirai terbuka, memperlihatkan belle yang berjalan di pasar tradisional dan diganggu oleh sekelompok pria

"Maaf, aku harus pulang. Ayah sudah menungguku dirumah"tolaknya halus yang diselingi senyuman manisnya

"Astaga belle! Kau masih saja hidup dengan orang gila itu!"jerit sang Pria bernama Russel yang disusul tawa olehnya. Tak hanya dari sang pria itu sekelompok pedagang juga menertawainya

"Ayahku tidak gila! Ayahku jenius!"bentaknya yang sekali lagi tidak digubris oleh orang sekitar. Malah tawaan yang makin keras terdengar

Asap mengepul terlihat disambung dengan dentuman keras ledakan

"Astaga ayah!"pekiknya yang langsung meninggalnya orang-orang yang masih menertawainya

• Beauty and the Beast •

Sinar datang dari kaca jendela dan mengarah pada sang pangeran buruk rupa beserta para benda yang bisa bicara itu

Tak lama kemudian terjadilah suatu keajaiban dimana semua kembali ke asal dimana mereka ditakdirkan.

"Adam, k-kau?"tanya belle tergagap

"ya ini aku Belle"ucap sang pengeran tampan yang kini memeluk pujaan hatinya selama ini

Tak kala mereka berdansa yang disoraki riuh dari para pengawal,juru masak dan kawan-kawanya

dan mereka hidup bahagia selamanya

The End

Perlahan tiraipun tertutup sempurna memperlihatkan beberapa pasang mata memperhatikanya. Disisi lain dibalik tirai

"Dion!"pekik seorang kru yang kini mendekat ke arah pemain utama

"eh jangan lari-lari kamu. Nanti jatuh"cegahnya tapi tetap saja apa yang dikatakanya tidak digubris sang gadis itu sampai

BRUK

"Duh"ringisnya seketika memijit pelan jidatnya yang memerah itu.

"makanya nurut kata aku kenapa sih"timpa Dion yang kini membantu Mila untuk berdiri. Dan mengusap lembut jidatnya

"itu tadi aku ngeliat keluarga kamu dateng!"pekiknya senang

"udah tau"balas Dion dingin

seketika wajah senang Mila menjadi lecek seperti uang yang tertekuk, bahkan bisa dibilang terremas.

"Iya-iya aku seneng"sahut Dion yang kini mengacak rambut pacarnya gemas.

"Jangan ngacak rambutku Dion!"geramnya yang langsung membalas dengan cubitan maut di pinggang Dion. Sontak saja pria itu sekarang terjungkal lemas sambil memegangi pinggangnya

Brother in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang