Demon&Angel

#Ch.3ーSeperti apa?

Malam hari'

Mila mendapat sms dari Ieko saat sedang mengerjakan tugas dikamarnya. Mila pasti mengira kalau dia akan bertanya.

Mereka lalu berkirim pesan.
(Mengetik)

Ieko: Mil kamu kemana pulang tadi.' (membalas) ...

Mila: Ngak kemana-mana kok, cuma mau pulang cepet aja.'

Ieko: Ya udah.. aku pikir kau udah duluan dengan rombongan kelasmu.'

Mila: Ngak kok. Aku belum seakrab itu dengan mereka.'

Ieko: Udah yah Mil, aku belum kerjain tugas.'
Mila: Ha' Iya..'
(mengakhiri pesan)..

Mila melanjutkan tugasnya lagi. Kejadian tadi membuatnya tidak habis pikir. Keributan yang terjadi 1 tahun lalu disekolah itu. Banyak isu yang beredar simpang siur saat kejadian itu, ada yang menyebut kebakaran, ada yang mengatakan serangan terrorist. Semua orang mulai membuat Spekulasi. Banyak spekulasi bermunculan tapi semua tidak dapat menjelaskannya. Di Beritapun belum ada kejelasan yang pasti. Jumlah korban pada saat itu tidak dijelaskan dengan rinci. Semua  ditutupi..

Kemudian sekolah itu sempat diliburkan panjang, pihak sekolah menunda kegiatan pembelajaran pada saat itu.

Setelah 1 tahun, sekolah dibuka.. Hanya saja penerimaannya lebih cepat. Semua murid yang selamat dari kejadian itu dikabarkan pindah tidak lagi bersekolah disana. Aku pun masuk ke sekolah itu. Tapi..
Ini suatu kejanggalan.

Ada perjanjian yang harus kami tepati sebelum masuk sekolah itu.
Semua siswa dilarang untuk berhubungan, membuat ikatan, berteman dengan salah satu siswi disana. Dia adalah salah satu siswi yang selamat dari kejadian itu, pihak sekolah mengatakan akan ber-tanggung jawab dan meluluskannya begitu saja selama 3 tahun.

Semua disana pasti berpikir demikian, semua kejadian yang dialami gadis itu pasti memiliki berat dan memberikannya trauma ekstrim.
Termasuk aku berpikir begitu...
Wajar saja kalau sekolah mengambil keputusan seperti itu.

Tapi..

Sambil membayangkannya, Ia berkata lagi.

"Apa itu tidak terlalu kejam." Itu sama saja seperti membuang kehidupannya sendiri padahal dia hidup berada diantara orang lain dan juga  lingkungan sekolah. Apa benar-benar kehidupan seperti itu yang dia dapat, terkekang selama 3 tahun melewati semuanya di masa sekolah tanpa bertemu siapa-siapa tanpa kenal siapa-siapa."

Setelah berpikir sampai disitu Mila sedikit menarik nafasnya,
"Hahh.. mengapa aku terlalu memikirkannya?"

Ia mulai melanjutkan tugasnya.
Perlahan-lahan, lanjut malam yang larut membuatnya tertidur..

' Di tempat Gadis itu

Tempatnya cukup gelap, semua sisi disana terlihat sangat gelap. Sekelilingnya hanya warna hitam yang tidak dapat ditembus oleh mata. Terlihat Gadis itu duduk mengampar ditengah cahaya kecil yang meneranginya. Kabut putih dilantai menutupi kakinya.

Lalu muncul asap hitam yang berterbangan disekitar dirinya. Pakaian wanita itupun mengembang sendiri seperti bernyawa. Warna kabut yang dilintasinya  berubah menjadi merah. Kulit gadis itu terlihat lebih pucat dari biasa.
Sambil mengengam tangannya di atas dada gadis itu merintih dengan kata-katanya,

'Jangan rebut lagi..

Kumohon jangan merengutnya lagi.. !

Tolong jangan bunuh lagi!!

Kumohon.."

Kata-katanya ditujukan pada sesuatu namun tidak ada lawan bicara disana. Sekejap suara menggemuruh keluar,
GGRRROOO...!!